Camino de Santiago: 2.8. Physical and mental preparation

2.8.        Physical and mental preparation

Kuat gak ya saya menjalani ziarah ini? Inilah pertanyaan yang mengelayuti kepala saya sejak saya mulai serius ingin menjalaninya. Tidak ada satupun jawaban yang memuaskan pertanyaan saya ini, bahkan semakin mendekati hari H, semakin saya tidak yakin akan mampu menjalaninya.

Nah pada bagian ini saya akan mencoba memberikan jawaban yang saya harapkan bisa paling tidak memberikan gambaran ke teman2 pembaca di dalam mempersiapkan diri menjalani ziarah ini.

Bagian persiapan fisik dan mental ini bagi saya adalah salah satu bagian yang paling menarik, karena dari pengalaman menjalani ziarah ini saya menjadi semakin menyadari bahwa ternyata kekuatan mental itu jauh lebih penting daripada kekuatan fisik.

Continue reading

Camino de Santiago: 2.7. Essential Gear & Packing Tips

2.7.       Essential Gear & Packing Tips

Setelah kita membicarakan semua hal2 penting mengenai perjalanan ziarah Camino ini, dan pembaca sudah merasa mantap untuk menjalaninya, maka mari kita bicarakan Gear atau peralatan penting yang perlu benar2 dipersiapkan.

Pada bagian ini saya tidak akan merinci seluruh peralatan yang diperlukan, untuk itu saya akan membahasnya secara detail di bagian kedua tulisan saya. Pada postingan ini, saya hanya akan membahas perlengkapan yang paling penting yang perlu kita perhatikan dan persiapkan.

Banyak sekali peralatan kecil lain yang akan saya bahas pada bagian kedua tulisan saya, yang tadinya tidak terpikir ternyata menjadi sangat penting ketika kita menjalani ziarah panjang ini. Continue reading

Camino de Santiago: 2.6. Cost

2.6.        COST

Pertanyaan yang juga sering ditanyakan teman2 ke saya adalah mahal gak sih ziarah Camino de Santiago ini ? Mahal apa nggak sangat tergantung, keinginan dan kesanggupan kita tentu ya. Sorry memang tidak ada jawaban textbook disini.

Secara umu, logikanya pasti lebih murah daripada perjalanan ke luar negeri dalam rangka plesiran atau hura2, karena selama perjalanan ziarah ini yang pasti biaya transport sangat minim karena hanya pakai kaki… :), selain itu tentu penginapan dan makanan yang menurut pendapat saya sangat sederhana.

Selebihnya adalah tiket dan dokumen2 yang akan saya uraikan secara singkat berikut ini: Continue reading

Camino de Santiago: 2.5.6. Receptionist

2.5.6.     Receptionist

Hal lain yang tidak umum saya alami adalah ketika check in di penginapan. Hal ini juga perlu teman2 ketahui supaya tidak bingung seperti yang saya alami :). Mungkin karena tenaga kerja mahal disana, maka resepsionisnya bisa merangkap apa saja, ibu rumah tangga, pelayan restaurant, penjaga mini market dll :).

Ini hal yang umum disana, tapi bukan hal umum bagi kita, jadi jangan berharap kita akan dilayani dengan welcome drink segala… hahaha… boro2 welcome drink, yang melayani bisa kasir atau pelayan resto dimeja yang bukan untuk menerima tamu :).

Biasanya ketika kita tiba di hotel, setelah melalui pintu masuk, kita langsung berhadapan / menuju meja resepsionis kan? Bahkan di kota kecil tempat kelahiran saya di Kotabaru Pulau Laut nun jauh terpencil di Tenggara Kalimantan sana, yang namanya Hotel ada tuh yang meja receptionist dan penerima tamunya.

Nah di beberapa hotel di Spanyol, tidak memiliki meja resepsionis khusus. Kita bisa saja masuk melalui restaurant atau melalui mini market, kemudian dilayani oleh pelayan restaurant atau pelayan minimarket, check in di meja bar atau cashier untuk diberikan kunci kamar :). Bingung kan… pada awalnya saya benar2 bingung, celingak celinguk seperti monyet kebingungan gitu. Lha judulnya Hotel tapi kok saya disuruh masuk ke resto? wkwkwkwk… Continue reading

Camino de Santiago: 2.5.5. Accommodation Types: Albergue, Hostal, Pension, Casa etc

2.5.5.     Accommodation Types: Albergue, Hostal, Pension, Casa etc

OK, sampai disini teman2 pembaca sudah memahami bahwa perjalanan panjang ini ternyata amat sangat flexible. Mau cepat, mau lama, mau susah, mau enak, semua tergantung kemauan kita sendiri, termasuk jenis penginapannya.

Salah satu teman saya yang mencoba jalur Sarria hingga Santiago, ternyata menggunakan jasa orang Indonesia yang tinggal di Portugal di dalam melakukan reservasi hotel2. Jadi dia dan suaminya hanya mengurus Visa dan tiket Jkt – Spanyol pp kemudian whooz berangkat gak perlu pusing2 mengatur akomodasi.

Bahkan katanya sudah ada Tour yang mengurus perjalanan ini, tetapi sepertinya belum ada yang sekaligus menyediakan Tour Guidenya sekalian… atau mungkin sudah ada ya… Mohon kalau ada info ini dituliskan di kolom komentar ya.

Selanjutnya setelah kita mengetahui berapa lama kita akan menjalani ziarah ini, dan juga menentukan route berikut kota2 yang akan kita mampiri untuk menginap, maka kita perlu mencari penginapan.

Nah bagian ini seruuu banget dahhh… ternyata tuh tidak semudah kita bepergian ke negara lain. Di Spanyol ada berbagai macam jenis penginapan, makanya dari awal saya selalu menggunakan kata penginapan instead of hotel, karena belum tentu kita menginap di hotel seperti kalau bepergian ke negara lain.

Continue reading