3.8 Miracles of Sleeping: The End

Penutup

Fiuhhh… akhirnya bisa juga sampai di penghujung tulisan saya ini, setelah hampir 1 tahun saya “tersiksa” karena beban utang kepada pembaca semua :). Ya benar, inilah bagian tulisan yg paling menyiksa saya, karena sulitnya memahami dan terutama membuktikan apa yg ingin saya ungkapkan di tulisan ini. Namun atas dorongan teman2 yg tidak lelah memberikan support ke saya, akhirnya bisa juga saya selesaikan seluruhnya.

Pada kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih dan sekaligus selamat, bagi pembaca yg mampu menyelesaikan membaca keseluruhan tulisan saya ini, teristimewa bagi pembaca yg mengikutinya dari bagian pertama dari 3 bagian tulisan ini. Saya berharap 3 tulisan panjang saya mengenai Trilogi Kesehatan ini boleh bermanfaat bagi pembaca semua. 

Jika sekiranya pembaca mengalami perubahan, merasa lebih baik atau lebih buruk atau tidak merasakan apa2, setelah membaca tulisan berseri saya ini, saya mohon untuk membagikan pengalaman yg pembaca rasakan di dalam kolom komentar pada tulisan saya. Komentar pembaca amat sangat membantu saya dan teman2 pembaca lain. Atau mungkin memforward tulisan ini kepada orang2 yg mungkin membutuhkannya.

Terakhir, saya mohon maaf jika di dalam tulisan panjang saya ini ada kata2 atau informasi yg sekiranya kurang tepat atau tidak berkenan di hati pembaca. Terutama pada bagian ketiga tulisan saya mengenai SLEEPING / TIDUR ini. Hingga saat saya menuliskan penutup inipun masih merasa gamang untuk memposting karena terasa masih sangat dangkal uraiannya.

Oleh karena itu, saya harap postingan saya mengenai SLEEPING / TIDUR ini bisa pembaca jadikan trigger / pendorong untuk memulai mengexplore lebih dalam lagi mengenai misteri SLEEPING / TIDUR ini. Saya hanya bisa merangkum dari sana sini dikombinasikan dengan apa yg telah dan sedang saya alami.

Sekali lagi semoga tulisan saya mengenai Trilogi Kesehatan ini bermanfaat bagi pembaca semua…

Semoga pada masa pandemic Covid 19 yang semakin memburuk ini, kita semua selalu berada di dalam berkat dan perlindunganNYA…

Aminnn…

Salam,

Guntur Gozali

Jakarta, Kebon Jeruk, 7 Juli 2021

***000ooo000***

Dear Pembaca terkasih, 

Terima kasih telah bersedia membaca postingan saya di atas. Saya sangat berharap pembaca bersedia menuliskan komentar, komentar apapun juga, atau hanya  sekedar LIKE. Komentar pembaca penting buat saya untuk meningkatkan kualitas tulisan saya, dan akan sangat menguatkan bagi pembaca2 lain. Mari kita saling berbagi agar semakin banyak teman2 lain yang bisa mengalami hidup sehat dan panjang umur…

***000ooo000***

3.7 Miracles of Sleeping: How to sleep better?

Bagaimana supaya kita bisa tidur lebih baik, bagaimana mengatasi Sleep Deprivation?

Jika kita sudah mengetahui semua akibat kekurang tidur, dan pembaca ternyata memiliki jam tidur yg tinggi dengan kualitas yg bagus, maka bersyukurlah kepada Tuhan YME atas berkatNYA yg luar biasa ini. Semoga dengan tulisan saya ini pembaca semakin bisa menghargai kegiatan tidur ini.

Namun jika pembaca mengalami kekurangan tidur seperti yg saya alami belakangan ini, maka beberapa tips berikut “mungkin” bisa membantu meningkatkan jam tidur pembaca. 

Saya tidak berani menjamin apakah tips berikut akan berhasil, akan tetapi tidak ada salahnya mencoba salah satu atau dua ata beberapa yg sekiranya cocok, karena tubuh manusia sangat unik dan berbeda antara satu dengan lainnya. Saya sendiri terus terang saja masih berusaha untuk meningkatkan jam tidur saya yg sampai sekarang masih berkisar sekitar 6.5 jam semalam. Dan juga sedang berusah untuk mencoba melakukan napping jika ada kesempatan.

Sebagian dari tips dibawah sudah saya coba, ada yg berhasil ada yg tidak. Saya masih mencari pola yg terbaik namun terus terang belum konstan hasilnya. Beberapa minggu terakhir saya merasakan peningkatan yg sangat signifikan, dan secara keseluruhan ada peningkatan jam tidur rata2 dari 2020 ke 2021, meskipun hanya 10”… lumayannn… wkwkk…

Berikut beberapa tips untuk meningkatkan jam tidur, tanpa berdasarkan prioritas:

Continue reading

3.6 Miracles of Sleeping: How do we know that we Sleep Deprived?

Bagaimana kita tahu kalau kita kekurangan tidur (Sleep Deprived?)

Kekurangan tidur / Sleeping deprivation / Sleeping deficiency mungkin mirip seperti stress ya? Kadang kita tidak merasakannya, hingga suatu ketika telat saat menyadarinya.

Saya, seperti yg telah saya uraikan berulang kali, tidak pernah menganggap tidur itu penting, bahkan saya pikir hanya kerjaan buang2 waktu saja. Dengan pola pikir seperti itu, tentu saya tidak pernah memperhatikan jam tidur saya, malah saya pikir semakin sedikit semakin bagus. 

Namun pertambahan usia tidak bisa menipu kita. Tubuh menjadi lebih sensitive terhadap hal2 yg membuat kita tidak fit. Kalau ketika muda, tubuh dipaksa untuk bekerja melampaui batas, dalam waktu singkat sudah bisa recover, sekarang tidak lagi. Oleh karena itu, kekurangan olahraga, ketidak aturan pola makan dan kekurangan tidur, bisa sangat terasa pengaruhnya terhadap kebugaran tubuh. 

Continue reading

3.5 Miracles of Sleeping: How long and when should we sleep?

Berapa lama dan kapan sebaiknya kita tidur?

Pertanyaan ini juga menjadi pertanyaan saya setelah saya mulai menyadari akan pentingnya tidur, akan tetapi tidak ada jawaban pasti kebutuhan tidur kita harus berapa jam. Namun secara umum dari yg saya explore dikatakan antara 6 – 8 jam, atau rata2 ada yg mengatakan sekitar 7.5 jam. Jumlah jam tidur yg sedang saya coba untuk capai namun masih belum juga berhasil.

Jumlah jam tidur yg kita perlukan, seperti yg telah saya singgung di bagian sebelumnya, berubah dari mulai kita bayi, anak, remaja, dewasa hingga tua. Meskipun demikian Lembaga AASM (American Academy of Sleeping Medicine) mengeluarkan rekomendasi yg didukung oleh Lembaga AAP (American Academy of Pediatrics) berupa tabel sebagai berikut:

Continue reading

3.4 Miracles of Sleeping: What make us Sleep?

Apa yg membuat kita tidur?

Pertanyaan macam apa pula itu? Samaan nih pembaca, saya juga ketika membaca pertanyaan ini bergumam hal yg sama :). Tentu saja NGANTUK yg membuat kita tidur yaaaa… gak usah pinter2 :). Akan tetapi… ternyata ada proses yg kita perlu ketahui agar nanti di dalam menyelesaikan masalah tidur bisa lebih maknyoss solusinya :).

Ternyata banyak factor yang berperan di dalam mempersiapkan butuh kita untuk sampai jatuh tertidur dan ketika bangun kembali. Kita, seperti yg pembaca juga sudah ketahui, memiliki “jam tubuh” atau “body clock” yg mengatur tubuh kita kapan harus bangun dan kapan tubuh sudah siap untuk tidur. Jam tubuh kita secara umum memiliki ritme 24 jam-an yg terus berulang, dikenal juga sebagai circadian rhythm.

Ada 2 proses yg saling berhubungan di dalam proses menuju kita tertidur ini: 

Continue reading