Nama Universitas Kristen Satya Wacana atau lebih dikenal UKSW, tidak pernah mampir di kepala saya ketika saya selesai menamatkan Sekolah Menengah Atas yang saya tempuh di Surabaya. Sama sekali saya tidak pernah mendengarnya, lha wong kota Salatiga saja saya tidak tahu.
Ketika itu, yang ada di benak saya adalah berangkat ke US dan melanjutkan kuliah saya disana. Keinginan saya menempuh pendidikan sarjana di Negara Paman SAM sudah lama bercokol di kepala saya. Bahkan ketika itu, atas usaha saya sendiri, tanpa sepengetahuan ortu saya, saya mengikuti kursus TOEFL dengan bersepeda hingga 1.5 jam jauhnya, mengambil test TOEFL, menerjemahkan raport dan ijazah saya hingga saya mengantongi I-20 di Oklahoma State University.
Namun nasib berkata lain, karena alasan keluarga, saya diminta untuk tidak meninggalkan Indonesia tetapi mencari Universitas pengganti di Indonesia. Menyadari hal ini, saya segera banting setir dan tergopoh-gopoh mencari Uni2 yang masih membuka kesempatan tahap kedua. Setelah marathon mencari informasi kesana kemari, akhirnya saya mendengar Fakultas Teknik Jurusan Elektronika UKSW yang katanya sangat terkenal itu masih membuka pendaftaran tahap kedua.
Saya kemudian bersama dengan beberapa orang teman SMA yang juga belum memperoleh Uni pada saat itu, berangkat bersama-sama menuju Salatiga menggunakan bis malam. Saat itu bis malam adalah sarana paling umum digunakan menuju Salatiga. Kami berangkat malam sekitar pukul 20:00 – 21:00, dan tiba di Salatiga sekitar pukul 04:00 – 05:00.
Ketika paginya saya mengunjungi kampus ini, saya seketika jatuh cinta. Udara yang sejuk, jalan Diponegoro yang rindang yang ketika itu ditumbuhi pohon2 raksasa (kemudian oleh orang2 tolol ditebang demi pembangunan, dan menimbulkan demo oleh dosen dan mahasiswa UKSW), kampus yang hijau dan asri membuat saya merasa nyaman.
Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) semula lahir dengan nama Perguruan Tinggi Pendidikan Guru Kristen Indonesia (PTPG-KI), diresmikan pada tanggal 30 November 1956 dengan lima jurusan, yaitu Pendidikan, Sejarah, Bahasa Inggris, Hukum, dan Ekonomi.
PTPG-KI Satya Wacana kemudian berubah menjadi FKIP-KI pada tanggal 17 Juli 1959. Kemudian pada tanggal 5 Desember 1959 diresmikan menjadi Universitas Kristen Satya Wacana dengan kehadiran Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum yang kemudian diikuti dengan pembukaan beberapa Fakultas dan Program Studi baru.
UKSW merupakan Universitas swasta tertua di Indonesia, yang kata Satya Wacana-nya berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti “Setia Kepada Firman Tuhan”. Pada saat ini UKSW memiliki 51 Program Studi yang terdiri dari 7 Program Studi Diploma 3, 31 Program Studi Program Sarjana (S1), 10 Program Studi Program Magister (S2), dan 3 Program Studi Program Doktoral (S3).
Satya Wacana ketika itu terkenal sebagai Indonesia Mini, karena hampir semua mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia bisa ditemukan disana. Bahkan perguruan2 terkenal dari luar negeri banyak yang menjalin kerjasama dengan UKSW dan mengirimkan mahasiswa maupun dosennya kesana.
UKSW juga berhasil menelurkan beberapa dosen top dan extreme seperti Arief Budiman mantan aktivis yang juga kakak dari Soe Hok Gie, Leila S Budiman istri Arief Budiman, Ariel Haryanto mantan aktivis, Liek Wilardjo ahli fisika yang juga penulis masalah social yang pernah juga menjadi dosen saya, Hendrawan Supratikno ex dosen yang menjadi anggota DPR komisi VI dll.
Akan tetapi, kunjungan saya ke Satya Wacana kemarin cukup membuat saya tercengang, bukan karena kagum, malah sebaliknya saya menjadi kecewa. Kampus yang dulunya hijau dan asri, kita mirip seperti pasar Tanah Abang, kios dan kantin bertaburan disana sini tanpa tatakrama sama sekali. Saya tidak lagi merasakan aura kejayaan seperti dulu.
Begitu kita memasuki gerbang utama, mobil yang dulunya tidak boleh memasuki area kampus, kini berserakan di dalam kampus. Di bagian depan bermunculan kios2 dan cabang bank yang tidak tertata rapi. Bahkan kita bisa menemui toko serba ada Alfa Mart di dalam kampus, tepat ditempat yang dulu dijadikan kantin kebanggaan mahasiswa dengan sop ayam gorengnya yang luar biasa enak.
Kantin yang tadinya asri dan menjadi tempat kami ngobrol dan bersenda gurau, sekarang tidak lebih mirip seperti warteg. Dulu, di kantin lama, saya bisa memilih duduk di dalam kantin atau di balkon kantin yang menghadap lapangan tenis dengan latar belakang lapangan bola yang hijau.
Sekarang kantin yang nyaman itu dijadikan POSNET, saya tidak tahu untuk apa itu POSTNET, dan separuh halaman depannya “dipaksakan” berdiri Alfa Mart, duhhh…bodohnya L. Kemudian lapangan tenis yang dulu berdinding kawat anyaman sehingga kita bisa melihat mahasiwa berlatih, dan juga tidak mem-block pemandangan ke lapangan rumput, sekarang ditutup dengan dinding bata dan dijadikan lapangan basket.
Di bawah ini dulu adalah lapangan tenis dengan dinding terbuat dari kawat anyaman atau biasa dikenal kawat ayam, biasa digunakan untuk kandang ayam, sehingga dari dalam bisa lihat keluar demikian juga sebaliknya.
Saya rasa tidak ada masalah menjadikannya lapangan basket, atau lapangan apapun, tetapi menutupnya dengan dinding massive adalah kesalahan fatal yang merusak estetika ruang….caileee…zombie bener. Tetapi bener, kalau saya ajak arsitek ke UKSW sekarang, siapapun juga pasti mengatakan orang yang mengbrak-abrik tata ruang kampus itu adalah orang BLOON…kata halus dari TE O EL O EL.
Sedikit lebih masuk, saya kemudian menyusuri gedung Balairung yang dulu merupakan pusat pertemuan seluruh fakultas pada acara seperti Dies Natalis atau wisuda atau bazar buku, sekarang tampak merana. Plafon bagian luarnya tampak hancur berantakan mirip seperti gedung di kota mati saja.
Lebih ke dalam lagi, saya melihat perubahan lain yang agak aneh adalah ornament di depan gedung Fakultas Teologi. Bentuknya yang modern terbuat dari pipa dan kolom batu, tampak seperti asal ditancapkan di antara gedung Balairung dengan Fakultas Psikologi dan Teologi. Menurut saya, kalau maunya dijadikan tempat mahasiswa ngumpul, akan lebih cocok kalau menggunakan bahan kayu seperti pergola begitu kemudian dililitkan tanaman rambat supaya sejuk , bukan seperti sekarang ini.
Coba perhatikan, apa cocok bangunan seperti ini ditancap di tengah2 gedung seperti itu? :(.
Melewati fakultas Teologi, saya membelok ke Gedung A dan B yang merupakan gedung tertua di UKSW. Kedua gedung ini tampak seperti baru direnovasi dan dicat. Gedung yang dulu sering digunakan untuk matakuliah umum seperti Pancasila, Ilmu Budaya Dasar dan Ilmu Sosial Dasar ini tampak lebih segar.
Saya sempat mengintip di beberapa ruang kelas tampak sedang ada kegiatan perkuliahan. Saya tengok2 sambil mengingat-ingat perasaan saya dulu ketika duduk di bangku kuliah itu… Ahhh…time flies so fast.
Setelah gedung itu saya melewati gedung E, tempat bercokolnya Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, juga tempa bercokolnya gadis2 cantik yang menjadi incaran cowok2 nerd dari Fakultas Teknik :).
Kedekatan gedung ini juga diikuti oleh kedekatan hubungan FTJE dengan FKIP. FTJE yang isinya cowok melulu, ketika itu sering mengadakan acara bersama dengan FKIP yang isinya mayoritas cewek. Hubungan sangan menguntungkan kekekekek…
In fact banyak sekali, pasangan yang jadian dari kedua Fakultas ini, terutama dari Jurusan Sastra Inggris dengan FTJE. Salah satu buktinya adalah saya dengan istri saya … ha ha ha ha ha…aw aw aw… Semoga hingga kini hubungan kedua Fak ini tetap mesra…forever…
Kami pasti seneng kalau sewaktu-waktu ruang kuliah dipindahkan ke gedung E ini, karena berarti mata kami akan terasa lebih cerah wkwkwkwk…
Setelah melewati gedung E, dan sebelum menuju ke gedung C tempat tempat berkumpulnya empat fakultas ini, Biologi, Pertanian, Teknik serta Sains dan Matematika. Saya membelok dan mampir dulu ke Gedung Perpustakaan yang sekarang juga menjulang tinggi 5 atau 6 lantai dan juga Gedung Administrasi.
Gedung Perpustakaan 7 tahun lalu:
Perpustakaan UKSW dulu pernah menjadi salah satu perpustakaan terbesar dan terlengkap di Indonesia. Namun saya ragu saat ini apakah bisa menempati top 100 di Indonesia. Kondisi gedungnya juga tidak tampak impressive, bahkan yang sangat merusak pemandangan adalah adanya kantin kumuh tepat di depan perpustakaan yang dulunya megah itu.
Penempatan kantin sejelek itu juga menimbulkan tanda tanya besar di kepala saya. Saya benar2 tidak tahu jalan pikiran orang yang mengijinkan berdirinya kantin ini. Kondisi kantinnya sangat jauh dari bagus :(, duhhhh….
Saya kemudian mengelilingi dan masuk ke gedung Administrasi, tempat dimana kita mengurus segala keperluan pendaftaran, pembayaran uang kuliah, pengambilan ijazah dlsb. Tidak banyak yang berubah di gedung ini, bahkan mas2 yang dulu mengurus segala urusan administrasi saya dulu, masih duduk manis disana :).
Ini adalah lorong paling terkenal di UKSW, karena mahasiswa lebih banyak yang masuk melalului lorong untuk menujud ke gedung adiminstrasi daripada melalui pintu utama :).
Setelah mengambil beberapa foto, saya kemudian melangkah ke gedung C yang selama lebih lebih dari lima tahun menyiksa saya :).
Waduh, pada saat cerita Gedung FKIP sepertinya True Story :D, angkatan 2012 isinya mayoritas cowo, dan harus cari cewe di fakultas tetangga wkwkwkkw 😀 hehehe,
FTJE FTJE tetap jaya, tetap jaya
lambangnya, lambangnya sandal jepit-sandal jepit
FTJE FTJE tetap jaya, tetap jaya
sampai tua-tua FTJE jaya….
Salam kenal, FTEK UKSW angkatan 2012 🙂 hehehehe…….
mampir dan blogwalking kk angkatan ke
http://www.pisangkroak.blogspot.com 🙂
Hi Fa Brian, salam kenal juga.
Semoga berjaya dengan nona2 FKIP nya ya 🙂
Saya sudah berkunjung ke blog kamu, you seem a very nice guy :). Saya rasa gak perlu susah2 nunggu nona2 FKIP, atau jangan2 memang sudah ada calon skr 🙂
Semoga tetap Jaya ya 🙂
Hai Pak Guntur lama tak bersua, kalau tidak salah ingat mungkin 8 tahun lalu pernah kasi seminar di FTJE, sewaktu saya masih menjadi mahasiswa. Apakah betul pak Guntur yang di AdIns? hehe. Oya si Brian ini berbakat bidang Komputernya, sempat menang Lomba Ilmiah topik Mekatronika sewaktu SMA setahun lalu. Kalau ada kesempatan, tolong ajak Brian untuk bisa lebih maju dan mungkin bisa cocok gabung di Lapak Pak Guntur. hehe
Hi Deddy, sorry for this late reply. Iya betul saya pernah diminta utk ngoceh di FTJE, tapi saya lupa kapan itu :), dan juga beberapa kali saya datang untuk melakukan recruitemnt.
Kalau Brian tertarik, monggo, yuk kirim CV ke saya, siapa tahu cocok :).
Wah, sdh banyak perubahan jadi paling. Saya masuk FE 1973……semoga UKSW terus maju & berjaya!!
Semoga bisa kembali meraih puja puji sedunia…
Ternyata dari dulu hingga sekarang anak FTJE dan FBS tetap mesra y,.
Wkwkwkwkwkwk.,. (Curhat)
Tp tetep kuliah dulu cz g mau jd Mahasiswa abadi,.
Wkwkwkwkwkwk,.
Salam kenal dr FTEK 2012.,
Elektro tetap jaya, walaupun di anak tirikan,.
Heheheheh,. 🙂
Hi Nata, salam kenal juga. Tolong sampaikan salam ke semua teman2 angkatan 2012 ya, mohon jangan putus asa membaca tulisan saya mengenai FTJE. Anggaplah sebagai cambuk supaya kalian lebih berjaya lagi.
Saran saya kamu harus giat belajar, tetapi juga giat mencari pacar wkwkwk… Ini saran yang serius, karena kalau sudah bekerja, lebih syusyaahhh dehh…Lagian pula saat kuliah, belum kelihatan matreknya wkwkwk…biarpun jalan kaki atau naik sepeda, kesempatannya sama dengan yang naik mobil. Kalau sudah bekerja, hmmm…biaya pacarannya mahal wkwkwk…
Salam
Wah saran dari senior harus d praktekan ini,.
Wkwkwkwkwkwk,.
Jangan sampai terlambat lho, karena kesibukan kuliah, tiba2 sudah lulus tanpa gandengan 🙂
Wah, klo gitu saya beruntung, Pak. Saya lulus kuliah blom ada pacar. Tapi waktu kerja dua tahun ada cewe dekat kost saya, dan sekarang sudah jadi istri saya. Nyaris saja jomblo hehehe. Cuma cultural shocknya lumayan juga, saya org Malang, kuliah di Surabaya, dapat cewe waktu kerja di Bandar Lampung. Sekarang balik lagi kerja di Surabaya.
Membaca blog bapak saya jadi nostalgia dengan kampus saya sendiri, Sekolah Tinggi Teknik Surabaya (STTS, sekarang berubah nama jadi iSTTS). Sama dengan bapak yg agak kecewa dengan perkembangan UKSW, saya pun agak kecewa dengan kemunduran almamater saya (mahasiswanya semakin sedikit), jadi saya juga mengerti perasaan tsb 😦
Sorry for my late reply Christian. Berarti Anda benar2 beruntung ya, karena kalau lebih lama lagi, bakal banyak keluar modal untuk approach cewek :). Apalagi kalau yg di approach sudah punya posisi :).
Bung Guntur, trima ksh atas info & foto2nya, memang sy tdk lht lg lap basket dimana tempat sy berlatih pagi & sore, sy termasuk salah satu anggota team basket FE thn ’73 – ’79. dgn melihat foto2 yg ditampilkan memang teringat lg kenangan masa lalu, tp ada jg rasa kecewa melihat bangunan2 yg br bermunculan memang kesannya semrawut, disamping itu banyak brita2 miring mengenai situasi kampus pd umumnya. memang mau tdk mau perubahan akan terus terjadi baik itu lbh baik atau lbh buruk, qt hrs siap menerimanya. Bravo UKSW.
Sorry atas keterlambatan response saya ini, akhir tahun sibuk sekali beberes utang kerjaan :).
Sepertinya pak Andreas sudah lama sekali tidak bernostalgia ke kampus tercinta ya :). Saya sudah berkali-kali mampir, tetapi setiap kali mampir tidak melihat banyak perubahan kecuali kampus FE yang tambah mewah 🙂
Memang sudah sifat manusia yang cenderung lebih mengagungkan zamannya. Mulai dari selera musik, arsitektur, kebudayaan, dll. Sudah sering saya membaca/mendengar cerita dari orang-orang (tua) yang dengan bangga menceritakan kejayaan pada masanya masing-masing.
Semua yang ada di dunia ini begitu dinamis. Tidak ada yang abadi. Prestasi, kejayaan di masa lampau dengan cepat menjadi usang, tidak relevan dibicarakan saat ini. Kondisi dan lingkungan sudah banyak berubah. Banyak faktor yang mempengaruhi, baik sosial, ekonomi, dan politik.
Untuk generasi kini, bangun kejayaan sendiri. Tak perlu terlalu sering membanggakan masa lalu. Apalagi masa lalu yang hanya kalian dengar dari orang-orang tua, tak pernah kalian rasakan/alami sendiri. Masa sekarang juga punya kejayaan sendiri yang tidak kalah atau malah lebih hebat dari masa lalu.
Dua puluh tahun yang akan datang, mungkin akan ada tulisan dari angkatan 2012 yang mengomentari dengan kritis kondisi pada tahun 2032 yang tidak “seenak” pada zamannya. Entah melalui media apa, tapi saya yakin tidak mungkin dia menulis pada sebuah blog. Sesuatu yang tidak/belum bisa kita bayangkan pada masa ini.
Koreksi jika saya salah 🙂
Hallo mas Setiyabudi,
Terima kasih atas sentilan sentilunnya :).
Saya tidak berusaha mengagung-agungkan zaman saya. Tulisan saya adalah bentuk keprihatinan atas apa yang telah terjadi atas kampus yang dulu sangat saya banggakan. Yang saya harapkan menjadi lebih baik lagi dan pada akhirnya membuat saya lebih bangga lagi menjadi lulusannya.
Namun kenyataan tidak seperti yang saya lihat, dan saya tidak ingin menyembunyikannya. Agar supaya pihak pengurus menyadari hal ini dan memperbaikinya.
Saya tidak tahu apakah Anda pengurus atau alumni UKSW, jika bukan maka tidak relevan kita berdiksusi/berdebat. Jika ya, sebaiknya Anda tanyakan secara random ke lulusan2 SMA di kota2 besar di seluruh Indonesia, sebarapa besar brand awareness mereka atas kampus tercinta UKSW. Kemudian bandingkan dengan pada tahun 80 an.
Anda bisa mengatakan ini tidak relevan, tetapi itulah salah satu cara paling mudah untuk mengetahui kepopuleran satu Kampus. Seharusnya semakin tua semakin menjadi, seperti halnya UI, ITB, Airlangga dan kampus terkenal lainnya, bukan sebaliknya.
Sekali lagi terima kasih atas sentilan sentilunnya :).
Salam,
guntur gozali orang mana
Saya lahir di Kotabaru, Pulau Laut, pak Benny. Kota kecil di ujung tenggara Pulau Kalimantan, tetapi saya besar di Surabaya. Apakah pak Ben, berasal dari sana juga?
Salam,
semoga tetap mesra antara FTJE dan FBS… hehehehe…
hi mr Guntur Gozali aka Go Tjia Lie….long time no see. how are you boss.
yak opo kabare Gandhi sohib perjuangan diawal kuliahmu..Rajnish sohib kost yo….
Hi…ini siapa ya kok sungkan menuliskan nama? :).
Kabar saya baik2 saja. Gandhi sekarang di Amerika. Rajnish di Jakarta, beberapa kali sempat ketemu dan chat dengan saya.
Salam,
UKSW tampaknya terlena masa lalu yang megah dan tampaknya lupa bahwa dunia sekitarnya sudah berubah.
Kakak alumni, tenang saja proyek tahun ini BU akan direnovasi, Alfa Mart itu sudah habis kontraknya, sekarang dikelola kampus sendiri (sekalipun tetep toko jadinya), dan satu lagi, perpustakaan sudah selesai direnovasi (bagian atasnya, lantai 6 dan 7).
Salam saya, Priska, FEB angkatan 2011 🙂
Hi dik Priska,
Saya senang dengan optimisme dik Priska. Semoga kalian yang muda2 bisa mengembalikan kejayaan UKSW yang dulu sangat harum di dunia pendidikan.
Salam,
misss youuuu UKSW
sangat prihatin membaca ulasan uksw yang sekarang… dulu di tahun angkatan saya ( angkatan 2000 ) uksw bener2 masih cantik dan asri… tapi, ttp berharap yang terbaik untuk UKSW ke depannya… smga segala masukan dan aspirasi yang membangun UKSW ke depannya…akan tetap mengingatkan ttg kenangan2 manis selama menimba ilmu disana…
God bless UKSW
salam untuk alumnus FKIP th 2000…
Kangen UKSW.Gedung G nya ga diintip yah? Udah kyk apa skrng ya?
Semoga UKSW kembali berjaya.
Salam kenal, alumni CEB – BSP’98
Kangen banget ma suasana di Salatiga, trutama UKSW.
Awalnya saya cukup kaget dgn kondisi UKSW saat ini karna uda gak sejuk+asri spt dulu lg.
Smoga Rektornya bisa melihat prubahan yg sangat drastis agar byk mahasiswa yang ingin kuliah di UKSW.
Salam kenal, alumni F. Psikologi 2002
Salam untuk kampus tercinta… kampus dan kota kecil yang penuh kenangan… kesejukan dan kedamaian yg ditawarkan jauh melebihi dari fasilitas yang ditawarkan kota2 besar…
miss u UKSW and Salatiga…
Eemmmm…. cukup mengobati rasa kangen dgn UKSW and Salatiga pastinya. thanks buat informasi perkembangan Kampus tercinta. Smoga bisa mengalami perubahan yang lebih baik lg dan pastinya kearah yg lebih positif buat para Mahasiswa dan jg alumni UKSW. Maju terus Kota Salatiga dan UKSW….. (Salam kenal, Alumni Fak. Psikologi 2002 – Tirsa, Balikpapan).
permisi kak. saya sedang berencana untuk masuk UKSW nih. kebetulan jurusan yg mau saya ambil sama dengan jurusan istri kakak /? sastra inggris. mmm, kan sastra inggris di uksw masih akreditasi C, jdi sya sdkit ragu. istrinya kakak udh dpt pekerjaan blm? sya tkut nnti waktu lulus jadi agak susah nyari pekerjaan kalau berhubungan sama akreditasi jurusan di kampus ._. terima kasih sebelumnya. mohon bantu dijawab yaa
Hi Dessy,
Sorry baru sempat reply sekarang.
Sejauh yang saya tahu, jika Dessy nanti bekerja di perusahaan swasta, mereka tidak terlalu mempermasalahkan mengenai akreditasi. Index Prestasi dan kegiatan extra curricular yang lebih diperhatikan. Entahlah jika Dessy melamar untuk menjadi pegawai negeri. Coba cari tahu apakah ada persyaratan akreditasi di BUMN atau Departemen Pemerintahan ya.
Salam,
wowowowowowow
I LOVE UKSW #akubanggamenjadialumniuksw# thanks for all
Halo, Pak Guntur,
Terima kasih untuk video drone kampus UKSW-nya. Semoga tidak berkeberatan bila saya share di medsos milik UKSW. Memang kampus sudah tidak seperti dulu dan memang sudah tidak memadai lagi untuk jumlah mahasiswa yang sebanyak sekarang.
BTW, JPBS dan FTJE dari dulu jodoh mungkin ya? Ada beberapa teman yang berjodoh dengan teman-teman dari FTJE 🙂 Sampai dulu paling sebel pas ORSMARU denger lagu-nya FTJE “Elektro berjalan-jalan, cari barang yang terlarang. Kalau CEB tak mau kenalan, JPBS pasti datang.” Ihhhh, apaan ini anak-anak FTJE? Emang anak-anak JPBS gampangan mau gitu? Hahahahha
Salam,
Neny (JPBS ’92)
Monggo, silakan…
Sepertinya Anda kecantol cah FTJE juga ya …. Emang dua jurusan itu diciptakan utk jadi pasangan kali ya wkwkwk…
Brw lagunya lucu juga tuh… Sampe sy n istri terbahak bahak membacanya wkwkwk… Anak JPBS denger itu sebel2 seneng kali ya wkwkwk…
Salam,
sayangnya saya nggak kecantol anak FTJE, walaupun dulu ada gebetan di situ 🙂
Aiiih baca postingan ini saya jadi pengen sekali punya mesin waktu terus lihat langsung seperti apa UKSW dulu. Bahkan sekarang pun setiap mampir Salatiga selalu rajin mampir UKSW, terutama ke gedung F. Saya salah satu muridnya ibu Neny yang komentar di atas. Seneng waktu tau masih ada beberapa gedung yang masih seakan remnants from the past gitu. Kalo saya malah kebalikan, pak, dari Salatiga pindah ke Surabaya. Langsung kangen kenyamanan Salatiga (terutama soal cuaca dan jalanannya yang sangat bebas macet!). Apa ada foto2 UKSW dari jaman bapak dulu?
Salam,
Dian (FBS 2006)
Senang saya ternyata banyakkkk sekali yang kangen dengan kota kecil nan indah ini…
Saya rasa ada beberapa foto lama, tapi harus dicari dulu.
Kalau foto2 pada jaman saya sudah tidak punya lagi, ketika itu jeprat jepret tidak semudah sekarang, kudu “dicuci” dulu di tukang poto :).
Tapi semoga beberapa foto yang saya upload bisa mengurangi rasa rindu akan kota indah ini… atau nambah kangen ya…wkwkwkwk…
Salam,
Wow, seems like u brought back old time memories of this beloved campus! Thank you, bro! ^^ Never will I forget how much this campus and its people have shaped me into the way I am now. I miss the chapel yg dibelakang BU ( so 70’s) gedung A dan Gedung B (retro bgt yet adem walau agak2 haunted), BU (dulu sering dipakai buat latihan anak2 EASE dan Job Info board-nya was superb! Thank God saya dapat kerja krn lihat pengumuman disitu), Kafe Rindang (buat kongkow sambil ngecengin anak2 FTJTE yg nerd tp hot!). My favorite place was the library. Indeed layout yg skrg dari kampus ini sepertinya perlu di review. Banner dan kios2 perlu ditata dgn baik. Bring back the retro pls, layout yg contemporer malah terkesan terlalu dipaksakan sehingga mood homey-nya kurang berasa kayak di kantor). I miss UKSW, I miss Salatiga!!!!
ketika ngetik ” kuliah UKSW” atau “UKSW bagus ga” . halaman ini muncul plg atas .
Horeeee…. akhirnya saya ketemu alumnus yang punya feeling sama ttg almamater (UKSW): trenyuh dan sendu! Maksudnya prihatin. Saya dilepas ke alam bebas (1990) setelah empat tahun diperam di kampus yang saat itu sungguh menyenangkan, melenakan dhuz….membanggakan (trus-trang dulu dengan statement “..lagi kuliah di UKSW” sudah cukup jadi modal buat PDKT segenap cewek…Ha haa haaa.
Skarang, saya masih sering blusukan di kampus terutama demi aktivitas jalan-jalan yg menghasilkan keringat. Kesan saya pun sama dengan Mas Guntur: kok jadi bgini ya? Mobil nongkrong di mana-mana, warung nongol di tengah-tengah (bahkan pernah ada warung di dalam Gedung E!), BU yang menyusut kesakralannya, dan utamanya….mbayar kuliah makin mahal dan “kesusu” saja tiap semesternya.
Dengar-dengar obrolan sekitar, sekarang rankingnya kalah sama Udinus Semarang, yang iklannya di tv nampilkan pelawak Basuki (alm) ??????
Salam kenal mas Guntur, senang sekali membaca tulisan anda yang menggambarkan suasana kampus yang membikin kangen. Apalagi membaca penggambaran hubungan anak elektro dgn CEB dan JPBS, jadi senyum2 sendiri karena istri saya anak CEB walaupun ketemunya bukan saat jadi mahasiwa. Semoga UKSW mencapai masa kejayaannya lagi…..
Salam,
Kristian W. (FTJE ’93)
Halo Pak Guntur.
Saya ingin bertanya apakah Ilmu Hukum di UKSW bagus karena saya sebelumnya sudah mendaftar dan sudah membayar beberapa biaya administrasi tapi sedikit sekali mengetahui info tentang UKSW. Dibandingkan Universitas Borneo Tarakan bagus mana ya Ilmu Hukumnya? karena saya diterima di Universitas Borneo Tarakan melalui SBMPTN.
Terima Kasih
Guntur, thanks untuk sharing foto2nya. Really bring back gool ol’ memories of UKSW. Saya eks anggota gedung E, angkatan 83.
Salam
Baca tulisan ini serasa melayangkan saya pada masa lalu
saya FH 87, sayang nggak selesai..
btw thanks berat atas foto2nya Pak..
GBU
mas Guntur,jika anda merasa hebat dan mau koreksi UKSW silahkan anda datang saja ke kampus,jangan di gemborkan ke Media,dan yang terpenting tidak hanya kritik tapi jugabapa yang harus anda sumbangkan supaya UKSW bisa maju dan tetap eksis
SEMOGA ASUPAN ANDA BISA MEMBANGUN ASPIRASI KAMI.
Saya tidak merasa hebat, saya merasa prihatin.
Mengapa kok Anda takut saya tulis di blog saya? Kalau memang salah, saya dengan senang hati memperbaikinya lho. Saya rasa tidak ada yang perlu kita tutup2i kan?
Saya berharap dengan tulisan ini, pihak pengurus/yayasan lebih memperhatikan kampus yang dulunya merupakan kebanggaan Indonesia itu.
Saya sendiri memang belum memberikan sumbangan besar bagi UKSW, hanya beberapa kali datang ke kampus memberikan ceramah dan juga mengambil beberapa lulusan terbaik UKSW untuk saya didik dan saya salurkan ke perusahaan2 besar sebagai IT Professional. Paling tidak itu sumbangsih yang bisa saya berikan.
Terima kasih atas komentar Anda.
Salam,
Setuju om, menurut aku tata ruang UKSW juga kurang baik.
thanks for sharing
Saya anak FEB bang… 🙂
Waduh. Keknya asik ya belajar di jurusan FTE. Saya tertarik di tahun dpn untuk masuk ke jurusan ini ke UKSW. Ada saran supaya lancar dalam stuny pak?
Selamat Siang Kakanda
Saya Pitter Telumbanua, FKIK 2017
saya sangat termotivasi membaca blog kakanda, saat ini saya dan teman-teman 2017 sangat merindukan perkembangan
yang lebih baik di kampus tercinta Satya Wacana.
Dulu sebelum saya di UKSW, saya sering men share seperti apa sih kampus Satya Wacana ? Saya sering membaca di media bahwa Satya Wacana merupakan Universitas swasta tertua dan terbaik di Jawa Tengah, dan kalimat itulah yang membuat saya meninggalkan kampung halaman (NIAS-SUMUT) untuk melanjutkan study di Satya Wacan Namu kalau boleh jujur sampai saat saya belum merasakan yang lebih dari yang lain. Bahkan yang saya rasakan saat ini tidak seperti apa yang sering saya dengar dan baca di media.
Kami berharap untuk kedepan kampus tercinta Satya Wacana bukan saja kampus terbaik di Jawa tengah tapi bisa menjadi kampus swasta terbaik di Asia Tenggara.
Mohon maaf jika ada kesalahan dari tulisan saya
Terimakasih
Hidup Mahasiswa !!!
Hidup Mahasiswa !!!
Hidup Mahasiswa !!!
Satya Wacana Jaya !!!
Terimakasih
Selamat Siang Kakanda
Saya Pitter Telumbanua, FKIK 2017
saya sangat termotivasi membaca blog kakanda, saat ini saya dan teman-teman 2017 sangat merindukan perkembangan
yang lebih baik di kampus tercinta Satya Wacana.
Dulu sebelum saya di UKSW, saya sering men share seperti apa sih kampus Satya Wacana ? Saya sering membaca di media bahwa Satya Wacana merupakan Universitas swasta tertua dan terbaik di Jawa Tengah, dan kalimat itulah yang membuat saya meninggalkan kampung halaman (NIAS-SUMUT) untuk melanjutkan study di Satya Wacana Namun kalau boleh jujur sampai saat saya belum merasakan yang lebih dari yang lain. Bahkan yang saya rasakan saat ini tidak seperti apa yang sering saya dengar dan baca di media.
Kami berharap untuk kedepan kampus tercinta Satya Wacana bukan saja kampus terbaik di Jawa tengah tapi bisa menjadi kampus swasta terbaik di Asia Tenggara.
Mohon maaf jika ada kesalahan dari tulisan saya
Terimakasih
Hidup Mahasiswa !!!
Hidup Mahasiswa !!!
Hidup Mahasiswa !!!
Satya Wacana Jaya !!!
Terimakasih
Apalagi sekarang thn 2019 tambah kacau :”) panas, gedung2 fakultas tidak direnovasi, dosen2 fakultas tidak di tambah dan alhasil dosen2 di UKSW harus kerja keras ngajar karna mahasiswa bertambah banyak. Buku di perpustakaan UKSW tidak lengkap lagi, karena banyak mahasiswa yg pinjam dan tdk dikembalikan walaupun sudah dapat sanksi denda. Saya dr Fak. Hukum.. di gd F suram sekali banyak orang2 ngerokok sembarangan padahal sudah ditempel larangan merokok di gedung F.
Hallo Pak Go,
saya Fernando, dulu saya S-1 di Elektro ITB, S-2 di Columbia University, Amerika bidang Operations Research. Saat ini saya bekerja di Geneva, Swiss.
Saya ketika kuliah dulu baik S-1 dan S-2 pribadi tidak menikmati “Kemahasiswaan” seperti Organisasi, Sosialisasi/Pergaulan, Kultural, Ekstrakurikuler, Band/Musik karena Beban Studi yg saya rasa berat untuk saya. Yg saya lihat UKSW ini sebenarnya enak sekali untuk mengembangkan sisi-sisi Non-Akademis terutama untuk Mahasiswa Kristiani.
Almamater Bapak ini adalah Kampus yg bagus sekali, cantik, sejuk, teduh, tidak stressful dan relatif murah biaya hidupnya.
Tempat yg sangat Ideal untuk mengembangkan Aspek2 Non-Akademis.
Masuk Jurusan Akuntansi sambil berorganisasi, pacaran, bersosialisasi lalu setelah lulus mengembangkan Usaha sendiri… IPK asal bisa lulus 4 tahun tidak masalah.
Yg saya lihat Kampus Bapak tertata dengan baik sekali. Mungkin agak penuh karena Lahan terbatas namun Kapasitas Kampus harus dikembangkan.
“Coba perhatikan, apa cocok bangunan seperti ini ditancap di tengah2 gedung seperti itu? :(.”
Ini buat Mahasiswa/i ngaso kalau hujan atau panas berteduh mungkin ada yg jadian…
Dinding Massive di sekeliling Lapangan Basket itu krn sering bola bikin kaca pecah, kawat anyam mungkin sering karatan atau dicuri orang.
Yg saya lihat Kampus Bapak tetap cantik dan enak sekali ditempati.
Hallo Pak Fernando,
Terima kasih atas komentarnya, teristimewa pujiannya atas kampus kecil kami, UKSW.
Saya sangat surprise pak Fernando tertarik mengomentari kampus saya ini padahal kalau dibandingkan dengan kampus ITB yang gedenya mungkin sepertiga atau seperempat kota Salatiga, tentu tidak ada apa2nya. Apalagi mungkin kalau dibandingkan dengan Columbia University ya… Anda amat sangat beruntung :).
Saya dulu tidak pernah mimpi utk bisa berkuliah di ITB apalagi ke luar negeri. Namun pertama kali ke UKSW, saya langsung jatuh cinta, pada kampus dan kotanya.
Tidak seperti kebanyakan kampus yang baru saya kenal setelah saya tua ketika mencarikan Uni untuk anak2 saya, kampus UKSW ini relative sangat kecil, dengan lapangan sepak bola di tengah dan gedung2 kuliah di sekelilingnya.
Namun hal ini justru membuat saya merasakan “suasana” kampus yang hijau dan tenteram, benar2 indah, selain itu kita bisa berpapasan dengan mahasiswa2 dari berbagai Department berlalu lalang di sekeliling lapangan bola atau di antara gedung2. Saya rasa di ITB mungkin lebih sulit ya utk bisa berpapasan dgn mahasiswa2 Dept lain karena luasnya minta ampun itu.
Kalau di US, dari beberapa yg sempat saya kunjungi, UKSW ini mirip seperti UC Berkeley, kampus dari 2 anak saya. UCB juga ada lapangan hijau gede di tengah2, di depan The Bancroft Libray, dan juga dikelilingi gedung2 kuliah. Sangat UKSW… :).
Saya sendiri belum sempat ke Columbia University, hanya sempat lihat foto2nya yang luar biasa indah dan besarnya, entah lebih besar mana dengan ITB. Namun kampus anak saya pertama ketika mengambil S2 di Stanford, yang juga amat sangat megah dan besar, menurut saya masih kalah bagus dengan kampus UKSW saya dulu, yang kecil dan hijau :).
Jadi saya setuju kampus UKSW masih tetap cantik dan enak untuk ditempati, hanya saja sudah jauh berbeda dengan ketika saya berkuliah disana dahulu. Dulu jauh lebih hijau, rapi dan sangat indah.
Mudah2an diskusi kita ini dibaca oleh para pejabat di UKSW sehingga bersedia mengembalikan kerapian, kehijauan dan ketentraman kampus UKSW seperti dulu lagi :).
Semoga Anda juga semakin sukses di Geneva, Swiss. Duh sayang tahun lalu saya mampir sana belum kenal Anda ya… but I will be BACK…:)
Salam,