Baksos Ketujuh: Kunjungan ke Pasien dan Keluarga di RS Dr. Cipto Mangunkusumo

Team Baksos Ketujuh memperoleh tugas untuk mengadakan bakti social di RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo yang juga dikenal RSCM. Tugas ini gampang2 susah, karena meskipun RSCM ini sudah sangat terkenal, tidak banyak dari kita yang menguasai bagian2 dalam RS ini. Selain itu pula, harus ngapain di RSCM?

Team baksos berpose sejenak di depan patung DR Cipto 🙂

RSCM 1

Nah inilah yang menjadi tantangan team baksos untuk memikirkan dan melaksakannya J. Mari kita ikuti pengalaman mereka berbaksos ria di RS Dr. Cipto.

RSUP Nasional Cipto Mangunkusumo melayani pengobatan untuk berbagai macam penyakit, dari yang menyerang orang dewasa sampai yang menyerang anak-anak.

Lokasi : Jl. Pangeran Diponegoro, Jakarta Pusat

Tujuan dari baksos ini adalah untuk memberi dukungan secara moril terhadap keluarga pasien RSCM dengan cara mengunjungi pasien dan memberi bingkisan terhadap keluarga pasien.

Kesan umum: Kegiatan baksos adalah kegiatan yang kelihatannya merepotkan, namun melalui kegiatan ini sebenarnya kita semua mendapatkan sukacita luar biasa dan Tuhan tidak akan memandang kita dengan sebelah mata. Indahnya berbagi..

Apriyana Wijaya

Awalnya saya merasa bingung saat diberitahu akan mengadakan baksos di RSCM, mau ngapain ya disana? Namun setelah menjalani nya, ada sesuatu perasaan yang berbeda saat melihat saudara2 kita yang sedang sakit bisa tersenyum dengan kedatangan kami.

Saya merasa senang bisa berbagi dengan mereka, sekaligus terharu karena saat memasuki ruangan anak tersebut saya melihat dan mendengar banyak anak kecil yang menangis kesakitan. Memang bukan hal yang besar yang bisa kami berikan, tapi support dari kami yg mereka butuhkan.

Mungkin Baksos ke RSCM ini acaranya sederhana tidak seheboh kelompok baksos yg lainnya, karena keadaan yg tidak mendukung jadi kami hanya bisa menjenguk adik2 yang menderita sakit pasca operasi yg dirawat dalam satu bangsal. Namun meskipun demikian baksos ini sangat berkesan bagi saya, karena banyak sekali hal yang bisa dipelajari disana, terutama semakin mengingatkan saya untuk lebih pandai bersyukur dan belajar menjadi berkat untuk orang lain 🙂

Dari Baksos ini kami Belajar menjadi Berkat untuk Orang lain

RSCM 2

Mellysia Setiawan

Baksos kali ini cukup memberikan kesan berarti bagi saya. Meskipun ini bukan kali pertama saya mengikuti kegiatan baksos, tapi ini merupakan kesempatan pertama saya mengikuti baksos di rumah sakit.

Sempat terpikir di dalam benak saya, apakah yg harus kita lakukan di rumah sakit? Bukankah semua fasilitas dan keperluan pasien sudah ada yg mengurusi dari pihak rumah sakit.

Namun, setelah saya melakukan survey langsung kesana, ternyata banyak saudara2 kita para pasien RSCM yg sangat berkekurangan. Sebagai informasi, RSCM berisi hampir 100% pasien pengguna BPJS Kesehatan yg notabene berasal dari keluarga menengah kebawah.

Akhirnya, selain memberikan bantuan kepada pasien (kita memilih target anak2 pasien bedah) berupa penghiburan bagi mereka, kita juga merangkul keluarga mereka khususnya yang sedang menemani keseharian mereka di RS.

Meski mungkin kedatangan kami pada waktu dan kegiatan yg terbatas, tetapi saya merasa senang sekali bisa mengunjungi pasien anak2 ini. Melihat semangat mereka untuk sembuh begitu besar, terlihat dari senyum yang masih bisa mereka lemparkan kepada kami dari atas tempat tidur di ruang perawatan. Perasaan haru bercampur senang saat itu menjadi satu.

Dari situ lah tercermin bahwa kebahagiaan bukan hanya dapat dirasakan semata mata ketika keadaan kita sedang berkecukupan, namun juga ketika kita dapat memberikan sesuatu yang berarti bagi sesama yang membutuhkan.

 Pasien yang kami kunjungi sebagian besar masih bayi, balita dan anak kecil

 RSCM 4

Andrian Soehartadi

Bakti sosial, sebuah acara yang mungkin hanya ada dan hanya bisa saya lihat dari TV sebelum mengunjungi RSCM kemarin. Dari acara Peduli Kasih sampai Orang Pinggiran (red: acara TV) secara gak sadar kadang saya sering manteng di satu stasiun TV hanya untuk menyaksikan perjuangan mereka. Jujur saya adalah orang yang bisa dibilang “gembeng (baca:nangisan)” untuk hal-hal semacam ini.

Saat pertama kali tahu bahwa target BakSos adalah pasien RSCM sebenarnya masih gak ada gambaran sama sekali di kepala saya. Apa sih yang bakal kita lakukan disana? Bagaimana cara memberikan barang tersebut ke mereka? Apakah hanya langsung memberikan dengan disertai senyuman atau bagaimana.

Hal itu yang berputar di kepala saya untuk beberapa hari. Hingga akhirnya tiba hari H dimana kami semua berangkat ke lokasi.

Sampai sebelum masuk ke bangsal, perasaan bingung harus bagaimana itu masih ada. Saat melihat anak2 yang dirawat di bangsal khusus anak tersebut, kok rasanya agak miris. Saya sendiri punya adik yang seumuran dengan anak2 yang sedang dirawat tersebut. Anak2 yang harusnya masih berlari2an, main bola, layangan dan semua yang normal dilakukan oleh anak seusia mereka, tidak bisa mereka lakukan.

Sejujurnya, buat saya pribadi baksos ini rasanya agak kurang kena, mungkin karena keterbatasan kegiatan yang bisa kami lakukan. Tapi paling tidak, melihat mereka bisa sedikit tersenyum ditengah apa yang sedang mereka alami sudah membuat saya sangat bersyukur atas atas apa yang saya miliki.

Bella Turino

Ini adalah untuk yang pertama kalinya saya mengunjungi RSCM. Karena target yang disetujui oleh pihak RSCM adalah kunjungan pada pasien anak, maka pada kesempatan tersebut saya mengajak anak saya yang berusia 8 tahun untuk ikut serta, harapannya agar dia bisa melihat bagaimana kondisi anak-anak yang dirawat dalam 1 bangsal bersama-sama dengan kapasitas 30 anak dengan beragam kondisi penyakit.

Saat sampai disana saya sempat khawatir dengan beberapa keluarga pasien yang mungkin merasa tidak nyaman dengan kehadiran kami karena sebagian mereka sudah semalaman ikut begadang menemani anak/saudara/kerabat yang sedang sakit. Namun ternyata kehadiran kami disambut baik oleh keluarga pasien.

Saya merasa senang bisa berbagi dengan teman-teman yang sedang membutuhkan. Dan saya jadi lebih bisa menghargai kemudahaan yang saya miliki saat saya ingin berobat, karena bagi beberapa orang hal tersebut merupakan hal yang sangat mahal.

Bingkisan yang tidak seberapa, namun sangat berarti bagi mereka

RSCM 3

RSCM 5

Monique

Saya senang setiap kali dapat kesempatan untuk berbagi. Saya sudah beberapa kali melakukan baksos, ketika dapat kesempatan ke RSCM, wah saya belum pernah kesana pikir saya. Dan dapat kesempatan mengunjungi pasien anak lagi, senang :D. Akhirnya dimulailah kegiatan baksos dari survey ke lapangan, meeting mengenai apa saja yang dibutuhkan, membungkus bingkisan untuk anak-anak tersebut..

Dan tibalah hari H, deg-degan juga rasanya, ternyata disana disambut dengan baik oleh para suster, satpam, dll.

Melihat kondisi-kondisi anak itu membuat hati terenyuh. Ada satu anak kecil yang menangis terus.. saya tanya ke Ibu nya kenapa? Ternyata anak tersebut trauma kalau melihat ada orang rame-rame, dia pikir kami adalah dokter-dokter yang mau mengoperasi dia karena uda beberapa kali dia harus dioperasi karena tidak mempunyai lubang untuk pembuangan air besar. Teriris-iris rasanya hati karena sekecil itu, umur sekitar 2 thn, sudah mengalami trauma harus dioperasi berulang-ulang kali..

Senang rasanya bisa membantu walau hanya sedikit mengurangi beban orang-orang yg membutuhkan..

Neti Indah

Sebelumnya saya belum pernah mengikuti kegiatan baksos. Awalnya saya bingung saat dibilang akan mengadakan baksos di RSCM, namun setelah menjalani nya, ada sesuatu perasaan yang berbeda saat melihat saudara – saudara kita yang sedang sakit bisa tersenyum dengan kedatangan kami kesana. Memang bukan hal yang besar yang bisa kami berikan, tetapi support dari kami yg mereka butuhkan. Dan saya sadar ternyata diluar sana masih banyak orang yang membutuhkan bantuan sekecil apapun dari kita. Juga saya menjadi bisa merasakan betapa susahnya kehidupan seseorang.

Saya bersyukur bisa mengikuti baksos ini dari awal kita packing barang dan berdiskusi sebentar dengan pihak RSCM dan pihak keluarga pasien , dan memberikan barang yang tidak seberapa besar. Saya langsung tersentuh dan sedih rasanya dengan keadaan mereka yang keliatanya sedih tetapi masih bias tersenyum saat kita datang dan saya bisa belajar dari segala hal yang saya lakukan bersama team baksos saya. Saya senang bisa langsung datang langsung dan menolong sesama dan saya terharu baksos yang pertama kali saya ikuti ini niscaya ada manfaat besar buat saya dan orang lain.

 Susanti Gumulia

Pertama kali sy di info bahwa team baksos kami mendapat bagian mengunjungi RSCM sy bingung, ini mau kasih apa yah yg pas?, setelah diskusi team akhirnya disepakati kita akan kasih berupa snack & alat2 mandi & sedikit uang jajan untuk keluarga pasien yg menunggu.

Ketika tiba waktu pelaksanaan sy bingung ini bakal gimana ini? Soalnya kan kita mengunjungi pasien RS yg artinya gak boleh rame2 gak boleh ribut2 waktu masuk ke ruang perawatan anak pasien bedah, kita liat beberapa anak setelah bedah, ada yg bibir sumbing ada yg baby masih di inkubator, dll.

Dan ada orang tua yg menemaninya, jd kami berkeliling untuk membagikan goody bag untuk masing-masing pasien, pas mereka menerima goody bag itu mereka sangat senang & berterima kasih, sayangnya kita tidak bisa ngobrol banyak dengan keluarga nya karena ada anaknya yg nangis, ada yg sedang digendong dll.

Mungkin pengalaman kita gak se wah & seheboh teman-teman di kelompok baksos yg laen, tp sy senang bisa membantu mereka walaupun tidak banyak J

Theo Hendy

Baksos ini adalah pertama kalinya bagi saya. Biasanya ada terpikir untuk mencoba ikut baksos, tapi belum ada kesempatan dan “niat”. Berhubung kali ini sifatnya wajib, jadi dijalani saja.

Sebelumnya saya agak skeptis atas rencana ke RSCM, karena acara yang bisa diadakan menjadi terbatas, karena tidak memungkinkan untuk mengadakan acara yang meriah atau berisik. Jadi akhirnya diputuskan mengadakan pemberian bingkisan yang berisi kebutuhan sehari-hari untuk orang tua atau penjaganya.

Saat berada di sana, saya agak cemas bagaimana harus berekspresi. Apakah harus tampak ceria untuk menghibur atau menunjukkan rasa simpati, karena beberapa orangtua tampak murung dan sedih. Tapi anak-anak dan para orang tua tersebut tampak senang saat kami kesana, mungkin bukan hanya karena bingkisan yang kami bawa, tapi atas kehadiran kami yang datang mengunjungi mereka.

Tapi sejujurnya saya merasa ada yang kurang atas kunjungan kami ini. Karena tidak banyak yang bisa kami lakukan untuk mereka. Tapi apa daya karena kondisi lapangan yang tidak memungkinkan, kami harus puas atas apa yang kami lakukan dan berharap yang terbaik untuk mereka.

Walau berat, tapi dari Baksos ini saya belajar banyak hal

RSCM 6

 Petrus Ali

Kalo boleh jujur, saya orang yg paling gak suka dengan kegiatan baksos. Saya cuman suka memberikan sumbangan berupa persembahan kasih atau lain halnya yang pokok sekali transfer beres.

Mungkin temen2 team saya antara sadar & tidak saya bolak balik ngomel. Krn saya merasa aneh bgt baksos kok ke RSCM. Itu kan rumah sakit bagus? Gimana ama rumah sakit yang lain yg lebih layak utk terima baksos, terutama pasiennya.

Kalo gosipnya banyak org ngemper di RSCM krn tidak terawat dsb. Mana? Nggak ada tuh. Semua pasien terawat dengan baik & banyak donatur di RSCM ini. Jd selain saya gk suka baksos, ditambah bumbu lagi baksosnya saya rasa nggak tepat sasaran. Ditambah lagi dana baksos yg cuman 10 jt, bisa dibuat apaan? Adanya cuman baksos ala kadarnya.

Tapi … (ada tapinya loh) … pada saat baksos dilaksanakan mulai dari persiapan sampe hari H. Ntah kenapa saya kok mendadak pengen banget nyumbang tenaga mulai dari belanja (apa jangan2 gara2 saya doyan belanja ya?), bungkus2in goodie bag, sampe akhirnya sampai di hari H mengunjungi target operasi.

Di situ kadang saya merasa sedih … eh salah … maksudnya dr kegiatan baksos ini ternyata Tuhan bicara lain ke saya. Tuhan itu bikin saya mata hati saya melek (bahasa Indo yg benernya mungkin tercelikkan kali yah). Seolah2 Tuhan bilang ke saya, hey Ali … lihat sekelilingmu … pernah nggak kamu itu bersyukur punya badan sempurna tanpa cacat? Pernah nggak kamu merasakan derita anak2 ini yang masih kecil sudah harus menjalani operasi krn macam2 jenis penyakit? Jujur aja sih … wkt di TKP itu saya hampir nangis mewek yg untungnya bisa saya tahan dgn segenap tenaga yg ada (malu abis euy kalo sampe ketauan anak2 Admin yg cw semua).

Jd kesan saya atas baksos kali ini, baksos ini bukan hanya utk membantu mrk or at least membuat mrk sedikit ceria dengan bantuan sandang pangan secukupnya, tapi bahkan membuat saya pribadi sadar hidup itu harus penuh dengan ucapan syukur. Bukan cuma syukur krn kebutuhan hidup dipenuhi Tuhan, tapi jg bersyukur krn Tuhan itu memberi anugrah yg jauh lebih indah, yaitu tubuh kita yg sehat.

Pesan saya, baksos jgn 1 thn sekali donk. Euforia ini bisa hilang kalo kelamaan 1 thn sekali. Kalo perlu baksos per bulan lebih keren lagi. Gw mau bgt ikutan.

————————————————————————————————

Salam,

Guntur Gozali,

Jakarta, Kebon Jeruk,

Rabu, 10 Juni 2015, 19:00

http://www.gunturgozali.com

http://gunturgo.wordpress.com

Baca juga:

Baksos Keenam: Panti Anak Down Syndrome – Yayasan Tri Asih

– Baksos Kelima: Anak Cacat Ganda – Yayasan Sayap Ibu – Bintaro

– Baksos Keempat: Berbagi Ilmu di Rumah Sakit Jiwa DR. Soeharto Heerdjan

– Baksos Ketiga: Rumah Singgah Anak Kanker YKAKI – Bandung

– Baksos Kedua: Pemakaman Umum Lenteng Agung

– Baksos Pertama: Rumah Singgah Sekar

– Menolong Orang Itu Keren!

1 thought on “Baksos Ketujuh: Kunjungan ke Pasien dan Keluarga di RS Dr. Cipto Mangunkusumo

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s