Never stop doing little things for others.
Sometimes those little things occupy the biggest part of their hearts.
Tulisan berikut ini saya dedikasikan untuk seluruh AdIners yang luar biasa.
Sejak saya mulai menulis blog, sekitar tiga tahun yang lalu, seingat saya, saya belum pernah menuliskan kegiatan kantor tempat saya bekerja. Beberapa kali saya menerima email atau saran dari pembaca atau teman yang meminta saya membagikan pengalaman kerja selama mengelola perusahaan yang sekarang saya pimpin ini. Akan tetapi, entah kenapa kok saya belum merasa tergerak untuk menuliskannya. Tidak ada percikan di kepala saya yang membuat saya mengambil laptop dan membagikannya.
Bukannya tidak ada pencapaian istimewa yang telah dilakukan “anak2” saya selama ini lho, bukannn… sama sekali bukan itu. Bahkan banyak sekali project2 yang luar biasa, yang belum pernah terbayangkan bisa dilakukan oleh perusahan local, mampu kami lakukan. Sering saya menceritakan hal ini ketika memberikan training karyawan baru di perusahaan saya, atau ceramah / kuliah umum. Saya dengan bangga menceritakannya di depan ratusan atau bahkan ribuan mahasiswa sebagai cerita pembangkit semangat bahwa perusahaan lokalpun bisa melakukan hal2 yang luar biasa.
Akan tetapi hanya pada tingkat itu saja, untuk membagikannya ke pembaca tercinta saya kok merasa tidak pantas. Saya pikir semua itu hanya pencapaian sesaat saja, kepuasan yang kami alami hanya ketika berhasil memenangkan project itu hingga bisa menyelesaikannya dengan sebaik-baiknya.
Setelah itu, beralih ke project lain yang lebih besar dan menantang. Dan… semua perusahaan lain juga mampu melakukannya jika diberi kesempatan, bahkan project lain yg kami tidak tahu mungkin jauh lebih luar biasa. Jadi apa yang harus saya tuliskan?
Lagipula, menceritakan kesuksesan kami, sama saja dengan membuka luka pihak yang kalah beradu project dengan kami, bukan begitu? Oleh karena itu saya tidak merasa terpanggil untuk menceritakannya ke pembaca kecuali apa yang baru saja mereka lakukan ini.
Tahun ini, perusahaan tempat saya bekerja ini, PT Adicipta Inovasi Teknologi, atau nama kerennya AdIns (Advance Innovations) merayakan ulang tahunnya yang ke 15 (lima belas) tepat pada hari Kartini, 21 April 2015. Usia yang masih tergolong muda bagi sebuah perusahaan, namun cukup dewasa untuk bidang Teknologi Informasi.
Setiap tahun, sejak tahun 2000, kami selalu mengadakan Outing dengan berbagai macam acara yang biasanya diadakan diluar kota. Kegiatan yang kami lakukan tidak lebih dan tidak kurang adalah bergembira bersama-sama, saling mengenal satu sama lain dan menghilangkan penat di kepala agar siap menghadapi segala tantangan setahun ke depan. Acara ini selalu dinanti-nantikan seluruh AdIners (panggilan akrab crew AdIns yang muda belia dan luar biasa itu).
Kurang lebih akhir tahun lalu, panitia Outing untuk 15th Anniversary AdIns, menghadap saya untuk menjelaskan rencana kegiatan mereka. Seperti yang sudah saya duga, paparan acara yang mereka usulkan sudah bisa saya tebak sebelumnya. Namun untuk kali ada satu acara pre-outing yang berbeda, yang akhirnya membuat saya memutskan menuliskan postingan ini, yaitu usulan untuk mengadakan 15 (baca: lima belas) kegiatan baksos (bakti social) yang berbeda dan harus dilakukan oleh seluruh AdIners.
Saya sempat kaget juga mendengar usulan ini. Terus terang saya sama sekali tidak menyangka. Ini benar2 luar biasa. Ide ini benar2 berbeda dengan puluhan acara Outing yg telah kami lakukan sebelumnya. Biasanya usulan yang mereka sampaikan hanya berupa kegiatan seperti Outbound, memanggil motivator, lomba ini, lomba itu dan ditutup dengan Gala Dinner dimana mereka semua berdandan dengan sangat cantik dan ganteng. Tetapi kali ini, benar2 beyond my imagination.
Saya memang getol mensponsori kegiatan baksos di perusahaan saya, bukan untuk sok2an, tapi saya ingin menumbuhkan jiwa kepedulian ke anak2 muda yang saya rasakan semakin tidak peduli orang lain dewasa ini. Saya ingin mereka memiliki spirit bahwa menolong orang itu keren! Saya ingin perusahaan yang kami bangun dengan susah payah ini boleh menjadi alat berkat bagi sesame, hanya itu keinginan saya.
Namun Lima Belas kegiatan Baksos yang harus diikuti seluruh karyawan??? Hmmm… edan juga.
Setelah selesai mereka menjelaskan secara detail rencana kegiatan dan budget yang dibutuhkan untuk ke 15 kegiatan baksos itu, saya terdiam. Saya masih berusaha untuk mengatasi perasaan saya yg berbuncah2 gembira atas ide2 itu. Dan sikap diam saya ini rupanya membuat mereka tampak grogi, karena mereka sendiri sebenarnya tidak yakin bisa terlaksana, plus budget yang mereka ajukan ternyata di luar budget outing yang telah kami tolak berkali-kali karena kemahalan.
Sesaat setelah saya berhasil mengatasi keterkejutan saya, sayapun langsung memutuskan persetujuan saya dan… meningkatkan budget yang mereka minta menjadi beberapa kali lipatnya, namun dengan syarat: semua terlibat dan semua harus melaporkan apa yang mereka “rasakan” setelah mengikuti kegiatan ini pada acara puncak di Outing pada tanggal 22 hingga 24 April 2015 lalu.
Pada tanggal 22 hingga 24 April 2015 lalu, ketika kami melaksanakan Outing di The Highland Park Resort, Bogor, seluruh team, seperti permintaan saya mempresentasikan hasil Bakti Sosial mereka ke berbagai lokasi.
Team pertama secara membosankan menceritakan “proses” kegiatan baksos mereka ke salah satu panti asuhan di bilangan Kuningan, Jakarta. Setelah selesai mereka menceritakan kegiatan mereka, saya meradang. Ya saya marah, benar2 marah dan kecewa, karena bukan itu yang membuat saya bersedia mengijinkan adanya kegiatan ini, apalagi hingga meningkatkan anggarannya beberapa kali lipat.
Saya ingin mendengar apa yang mereka rasakan, bukan mendengar prosesi kegiatan membeli hadiah/peralatan, perjalanan ke lokasi, pidato sambutan dari pengurus panti, sambutan dari pihak kami dll dll. Bukan ini yang saya harapkan.
Yang saya inginkan adalah mendengar impact apa yang terjadi pada diri mereka ketika mereka berbagi berkat dan berada di antara anak2 atau orang2 yg tidak beruntung itu. Itu yang ingin saya dengar. Jika kegiatan ini mengubahkan mereka, meski hanya beberapa, saya pikir kegiatan ini berhasil, jika tidak maka saya anggap gagal.
Setelah mendengar omelan saya, presenter berikutnya tidak lagi menggunakan slide presentasi mereka yang rata2 berisi kegiatan baksos mereka, namun sudah mulai menceritakan apa yang mereka rasakan setelah mengikuti kegiatan ini.
Hasilnya… saya beberapa kali hampir meneteskan airmata mendengar kesaksian mereka. Untung saya duduk paling depan, jadi tidak ada yg memperhatikan raut wajah saya. Saya merasa sangat bangga memiliki team yang luar biasa, yang tidak hanya pintar, pekerja keras namun juga bisa merasakan kesedihan atau ketidak beruntungan orang lain. Proud of you all guys!
Saya beberapa waktu lalu meminta mereka untuk menuliskan apa yang mereka rasakan untuk saya bagikan ke pembaca dengan minimum editing pada komentar2 mereka, dan juga sebagai peringatan akan peristiwa penting ini.
Saya harapkan adik2 pembaca bersedia meluangkan waktu membaca kesan2 mereka, banyak pengalaman yang teman2 / kakak2 kalian alami bisa memberikan inspirasi di dalam hidup kalian. Saya harapkan juga jika bapak/ibu membaca tulisan saya ini, mudah2an tergerak mendorong anak2 untuk membacanya, karena banyak di antara kesaksian anak2 ini yg mungkin membukakan mata hati mereka.
Saya akan mempostingnya di dalam lima belas kali post, mudah2an semuanya bisa terposting, karena banyaknya komentar dan foto2 yg harus saya edit.
Silakan click link berikut Kegiatan Baksos Pertama: Rumah Singgah Sekar
Enjoy!
Salam,
Guntur Gozali,
Jakarta, Kebon Jeruk,
Minggu, 17 May 2015, 22:00
– Baksos Keenam: Panti Anak Down Syndrome – Yayasan Tri Asih
– Baksos Kelima: Anak Cacat Ganda – Yayasan Sayap Ibu – Bintaro
– Baksos Keempat: Berbagi Ilmu di Rumah Sakit Jiwa DR. Soeharto Heerdjan
– Baksos Ketiga: Rumah Singgah Anak Kanker YKAKI – Bandung
Selamat Pagi Pak Guntur
pas outing itu tak terlihat di wajah Bapak bekas air mata, wajah bapak sangat Happy malah, berarti setelah air matanya netes langsung di lap sama ibu Ya pak? hehehhe
Sungguh kegiatan yang sangat menyentuh hati, dan bahkan ini pengalama pertama saya ber-Baksos dengan destinasi baksos yang unpredictable yang bikin termehek-mehek.
Di hari terakhir sharing baksos, Honestly, i think i did cry a little, but hopefully it charge me up to be a better son, father and husband even more than before. Terima kasih teman-teman Adiners dan kesempatan dari Pak Guntur.
Sejak membaca postingan bapak yg bercerita perjalanan Jakarta – Grobogan/Blora/Purwodadi – Salatiga, saya jadi suka baca blog ini.
Salam
Mas Guntur, bisakah saya mendapatkan no telp yayasan tri asih di jalan karmel raya kebon jeruk atau no telp ketua yayasannya?
dan juga yayasan sayap ibu bintaro juga.
terimakasih mas