Tulisan ini saya tujukan khususnya bagi pembaca seumuran saya, yang sudah setengah abad lebih, yang mengalami serangkaian gejala penyakit usia manula seperti yang akan saya uraikan di bawah.
Selain itu, tulisan saya ini juga baik dan perlu dibaca oleh generasi muda yang secara umum gaya hidupnya mirip seperti yang nanti akan saya uraika, gaya hidup yang oleh anak millennial sekarang disebut gaya hidupmager… alias malas gerak😝.
Namun… tidak tertutup kemungkinan juga perlu dibaca bagi yang tidak termasuk di dua kategori sebelumnya, namun peduli dengan anak, pasangan atau sanak saudara yang mungkin mengalami apa yang saya rasakan selama ini.
Disclaimer:
Sebelum pembaca menghabiskan waktu membaca tulisan panjang saya ini, saya ingin terlebih dahulu menyatakan bahwa saya bukan dokter, perawat, ahli gizi, ahli olahraga atau ahli kesehatan. Semua yang saya ceritakan di bawah ini melulu dari pengalaman pribadi dan dari exploring sana sini. Saya tidak melakukan research dengan metodologi yang formal, sehingga saya harapkan pembaca bijaksana untuk menyaring informasi2 yang akan saya bagikan, dan melakukan research lebih dalam sesuai dengan kondisi pembaca masing2. Apa yang menjadi saran saya di tulisan ini belum tentu cocok untuk semua kondisi pembaca, jadi selain membaca pengalaman saya ini, saya menyarankan pembaca juga melakukan research / explore atau jika perlu berkonsultasi dengan dokter. Rangkaian tulisan ini adalah berdasarkan pengalaman yang saya alami sendiri sejak mulai bulan Maret 2018 hingga saat saya menuliskan tulisan ini, ditambah beberapa research kecil yang kemudian saya jalani sendiri untuk mendukung semua hal yang saya baca/tonton. Oya, keseluruhan tulisan ini tidak atas sponsor pihak manapun.
Note:
Tulisan ini akan sangat panjang dan mungkin membosankan, namun jika pembaca mengikuti seluruhnya dari awal, maka saya percaya pembaca akan memperoleh manfaat yg luar biasa banyaknya.
Secara garis besar, saya membagi tulisan saya ini menjadi 3 bagian, yakni:
- Bagian pertama, Miracles of Walking, saya akan membagikan pengalaman saya mengenai manfaat olahraga rutin, khususnya Jalan Jalan Pagi (JJP) terhadap kesehatan tubuh fisik,
- Bagian kedua, Miracles of Fasting, saya akan membahas mengenai hubungan Insulin, Carbohydrate dan Lemak terutama benefits melakukan Fasting, khususnya Intermittent dan Prolonged Water Fasting.
- Bagian ketiga, Miracles of Sleeping, saya akan menutup rangkaian tulisan saya dengan sedikit membahas salah satu kegiatan yang sepertinya tidak terlalu penting namun ternyata sangat mempengaruhi kesehatan tubuh kita, yakni SLEEPING / TIDUR.
Agar pembaca lebih mudah mengikuti tulisan saya ini, mari kita melakukan comparison check terlebih dahulu, antara apa yang saya alami/rasakan sebelum saya melakukan kegiatan morning walk atau jalan jalan pagi (selanjutnya akan saya sebut saja JJP) dengan apa yang pembaca rasakan saat ini.
Jika salah satu atau dua apalagi tiga dan lebih, dari apa yang saya uraikan di bawah ini juga pembaca rasakan/alami, maka sebaiknya pembaca meneruskan membacanya hingga tuntas-tas.
Jika tidak ada… saya tetap menyarankan untuk membacanya juga… wkwkwk… (ini pemaksaan namanya ya…), tapi tujuannya adalah demi orang2 tercinta disekitar kita. Siapa tahu suatu ketika nanti, anak, Papa-Mama, Om-Tante, teman2 atau orang2 disekitar kita, ada yang mungkin mengalaminya.
Baiklah, berikut ini adalah kondisi tubuh saya selama bertahun-tahun sebelum saya merubah Lifestyle saya dengan berolahraga rutin, merubah pola makan dan tidur teratur:
- Pertama: Setiap bangun pagi, tidak pernah merasa cukup tidur. Setiap bangun, rasanya ingin nambah tidur lagi. Seakan-akan di ranjang saya ada magnet raksasanya.
- Kedua: Semakin banyak/lama tidur semakin remuk badan, bukan semakin segar.
- Ketiga: Mager… alias Malas Gerak… Diajak jalan2 males, diajak rekreasi males, diajak apapun males, bawaannya cuma ingin duduk selonjoran di depan TV atau rebahan di ranjang sambil golak golek melototin HP.
- Keempat: Menderita berbagai penyakit yang berhubungan dengan otot, seperti:
- Sering sakit kepala,
- Leher kaku,
- Badan pegal2,
- Bahu kanan kiri sakit (istilah kerennya Frozen Shoulder),
- Otot kaki hingga punggung luar biasa kaku, saya bahkan tidak bisa menekuk badan saya untuk meraih ujung kaki, paling pol hanya sampai lutut. Masih ada lagi, membungkuk sebentar saja, pinggang serasa mau patah. Mengikat tali sepatu bisa terengah2.
- Bangun pagi dari ranjang, kaki sakit sekali menapak lantai, dokter mengatakan saya menderita plantar fasciitis
- Jari2 tangan kaku (istilah kerennya Triggered Finger)
- Dan hal2 lain yang berhubungan dengan otot.
- Kelima: Tidak kuat berjalan jauh. Saya paling benci kalau diajak istri shopping karena hanya dalam waktu 20 – 30 menit, kaki hingga pinggang serasa mau patah. Naik tangga 2 lantai terengah2. Capekkk banget…
- Keenam: Otak seperti berkabut (istilahnya Foggy brain), kalau mikir seperti gak bisa focus, susah konsentrasi, kalau membaca harus diulang2 baru mengerti.
- Ketujuh: Mudah jatuh sakit, paling tidak sebulan atau dua bulan sekali PASTI Flu atau plus batuk.
- Kedelapan: Kalau pijat kaki (refleksi) ataupun badan, bukannya tertidur, jari kaki seperti diiris2, menggelinjang2 kesakitan sambil memaki-maki si tukang pijat yang tersenyum2 penuh kemenangan.
- Kesembilan: Ngorok… grak… grok… grak… grok… kalau tidur.
- Kesepuluh: Berat badan secara pelan namun pasti semakin bertambah subuuurrr… Saya akan membahas hal ini di bagian kedua tulisan saya.
- Kesebelas: Kadar gula darah, triglyceride, cholesterol dan asam urat selalu lebih hebat dari teman2 (in a bad way 😝)… sehingga selama bertahun-tahun saya harus minum obat penurun kadar gula (Glucopage) dan cholesterol (Avorstatin) setiap malam… Hal ini akan saya bahas di bagian kedua tulisan saya.
- Kedua belas: Kadang sulit tidur, atau tidur tapi tidak nyenyak… Hal ini akan saya bahas di bagian tiga tulisan saya ini.
Fiuhhhh… ternyata koleksi penyakit saya buanyakkk yaaaa… Ampun deh… malu2in bener dahhh… Tetapi tidak apa2 demi meyakinkan pembaca saya bongkar semua koleksi penyakit saya. Lagipula itu adalah saya yang dulu :).
Nah, jika pembaca, sanak saudara atau kerabat ada yg mengalami beberapa keluhan seperti yang saya alami di atas, maka saya sarankan pembaca membaca tulisan saya ini hingga tuntas.
Pembaca tentu bertanya:”OK, so what kalau kamu punya list penyakit seabrek begitu. Emangnya sekarang sudah sembuh????”
Ya, Puji Tuhan, saya merasakan 99% dari semua list di atas sudah menghilang tanpa obat apapun juga…
Benar2 tanpa obat apapun juga. Padahal saya sudah menyetor ratusan juta, bahkan kalau saya hitung2 dari yang saya ingat saja, tidak kurang dari 500 an juta habis untuk memperbaiki sebagian dari penyakit saya di atas.
Sekarang saya sembuh, tanpa obat !!!
Ajaib bukan? … Bukan sulappp… bukan sihirrrr…wkwkwk….
Hmmm… mirip tukang sulap atau tukang jual obat pinggir jalan ya… bwakakakak…
OK.. jika pembaca sudah siap untuk membaca, mari kita lanjutkan pada bagian pertama tulisan saya… 1.1 Miracles of Walking: My LifeStyle…
Salam,
Guntur Gozali,
Jakarta, Kebon Jeruk,
Selasa, 7 Juli 2020, 18:00
***000ooo000***
Dear Pembaca terkasih,
Terima kasih telah bersedia membaca postingan saya di atas. Saya sangat berharap pembaca bersedia menuliskan komentar, komentar apapun juga, atau hanya sekedar LIKE. Komentar pembaca penting buat saya untuk meningkatkan kwalitas tulisan saya, dan akan sangat menguatkan bagi pembaca2 lain. Mari kita saling berbagi agar semakin banyak teman2 lain yang bisa mengalami hidup sehat dan panjang umur…
***000ooo000***
Good, akhirnya mulai ditulis… enak jadi ada yg merangkum dan gw jadi mudah bisa ikut share ke kenalan yg lain… silakan segera dilanjutken….. mudah2an makin bermanfaat bagi banyak orang yo… salut.
Kebetulan mostly dalam hal ini kita hobby serupa, cuma dalam motivasi yg berbeda saja, jadi kalau ada muncul penyakit lebih ke penyakit males saja, termasuk bikin IF jadi intermittent 😦 hehehe…
Thanks Pak Frans atas komentarnya…
Motivasi itu berbanding lurus dengan kebutuhan, kalau merasa sehat2 saja atau koleksi penyakitnya gak sebanyak saya, ya ngapain susah2 JJP, ya enakan molor di bawah selimut… apalagi pagi2 itu jam yg plg enak buat tidur… wkwkwk…
Artinyaaa.. pak Frans masih tergolong sehatttt walafiattt… Chargeee!!! :)…
Pagi pak Guntur,
Terima kasih atas tulisan di blog bapak, saya baru sampai di olga menurunkan berat badan. sangat menarik dan apa yang bapak tulis adalah benar karena saya juga mengalami meskit masih jauh dari bapak. Mohon ijin untuk share pengalaman pribadi saya pak.
Dari symptom-2 yang bapak tulis ada 4 yang memiliki kesamaan yang saya alami:
Pertama: Setiap bangun pagi, tidak pernah merasa cukup tidur.
Keenam: Otak seperti berkabut (istilahnya Foggy brain), kalau mikir seperti gak bisa focus, susah konsentrasi
Kesembilan: Ngorok… grak… grok… grak… grok… kalau tidur.
Kedua belas: Kadang sulit tidur, atau tidur tapi tidak nyenyak…
Kesamaan-kesamaan ini yang menjadi motivasi saya membaca tulisan bapak.
Untuk Jalan-Jalan Pagi (JJP), saya sudah lakukan sejak 2001 waktu itu saya hanya sekedar menemani istri saya yang menderita insulin resistant, sehingga dia harus membakar gula yang masuk ke badannya. Tidak lama dan tidak ekstrim juga sekitar 45 menit – 1 jam setiap pagi keliling komplek rumah saya dan 2 hari sekali diakhiri dengan belanja ke pasar yang jaraknya lumayan dari rumah. Kalau sudah kepasar ini sering sebel, karena belanjaan semua saya yang bawa dan harus menempuh jarak yang lumayan. Apalagi kalau istri saya tiba-2 dengan kreatifnya merubah trayek JJP dari pasar itu. Namun secara tidak saya sadari, aktivitas JJP ini membuat daya tahan saya memang lebih baik dibanding dengan teman-2. Bisa dikatakan 2 tahun sekali saya terkena flu itupun ringan dan cepat sembuh tanpa minum obat. Saya jarang sakit meski di rumah itu pada kena batuk berat. Awalnya memang berat karena harus bangun jam 5 pagi supaya tidak terlambat ke kantor dan kalau tidak sempat JJP, diganti dengan JJM. Efeknya saya bisa tidur pulas dengan cepat. Kalau dulu sebelum tidur kami nonton TV, gantian TVnya yang nonton kami. Aktivitas JJP ini masih tetap berjalan sampai sekarang. Dengan berkembangnya teknologi, saya pernah juga menggunakan garmin. Saya pakai bukan karena beli, tapi karena diberi oleh Manulife dan kalau saya pakai itu dan terhubung dengan MIHealth punya Manulife, saya dapat diskon. Saya pernah mencoba install S***G H***H tapi ngga bisa di hp saya. Jadi sampai sekarang ngga terecord, garmin saya juga susah untuk sync. Yang penting saya tahu kalau jalan 45 menit itu minimum 3-4 km. Itu saja patokan saya. Yang penting bisa JJP dan itu juga tidak membuat berat badan saya turun, karena asupannya lebih tinggi dari yang dibakar kalee..
Disamping JJP, saya pernah vegetarian selama 2 tahun selama di Vietnam, apalagi disana sangat mudah cari makanan vegetarian dengan rasa yang enak. Bahkan jamur itu dimasak hingga rasanya seperti ayam dan masih banyak lagi sayur lain yang kalau dimasak bisa seperti daging. Dengan menjadi vegetarian, saya benar-2 menyadari kalau membuat daya tahan saya kuat tidak mudah lelah. Waktu saya mengelola tour di Vietnam, kerja saya dari jam 6 pagi dan pulang sekitar jam 11 malam tiap hari karena harus menemani tamu. Kebiasaan hidup vegetarian ini kemudian berhenti karena waktu itu saya sering travelling yang rugi kalau ngga mencicipi makanan khas suatu daerah atau negara. Namun semangat saya masih tetap untuk menghindari daging terutama yang merah.
Setelah di AdIns bertambah lagi warna pengalaman hidup sehat saya, mengenal pak Guntur dan kemudian “diracuni” untuk menghindari karbo dengan menanamkan cara menghitung jumlah gula yang dikandung makanan yang akan saya makan. Saya selalu ingat secara otomatis sebelum saya membeli atau makan dengan mengkalkulasi jumlah gram/4 yang setara dengan jumlah gula dalam sendok teh. Semakin ngeri karena setiap kali makan saya langsung berpikir berapa banyak gula yang akan saya telan.. Mana saya fans berat martabak manis atau terang bulan. Saya bisa makan sekotak sendiri kalau ngga ada lawan. Sekarang sudah lama saya ngga makan, tetap ada rasa ingin itu, tapi saya biarkan saja hadir tapi saya tidak ijinkan untuk menetap. Alhasil, saya bisa turun 10 kg dalam beberapa bulan. Dan masih stabil berat badan saya sampai sekarang, saya juga jarang sakit. Tenggorokan saya itu yang paling rentan. Sekarang, meski istri saya batuk berat, saya ngga terkena imbas. Selama saya ngga makan gorengan yang berminyak.
Saya sependapat dengan apa yang bapak tulis di sini. Saya akan lanjutkan baca dan mohon ijin saya akan share tulisan bapak ini ke orang-orang yang membutuhkan, siapa tahu tercubit dan terberkati dengan membacanya.
Sekali lagi terima kasih dan tetap menulis pak.
Ditulis oleh Andrey Fifo
Dari sudut gudang, medio 10 Juli 2020
Tulisan dan pencerahannya sangat bermanfaat dan itu sudah saya coba dan rasakan sendiri, saya sih dulunya sudah olah raga (aslinya sih malas olah raga wkwkwkwk……) olah raga badminton, berenang, aerobic, fitnes, cuman JJP aja yang belum pernah waktu itu, karena anda posting terus di WA hasil JJP waktu itu saya gak respon, saya pikir JJP itu gak keluar keringat, kurang gerak dll, tapi berhubung saya mau berubah dan mencoba, ya apa salahnya, kan sangat sederhana, cuman jalan kaki aja kok, ya udah saya lakukan, tapi gak sepert anda tiap hari, saya cuman lakukan pas hari libur aja, ehh…….gak terasa sudah lebih dari 1 tahun saya JJP!
Hasil memang sangat bagus buat burning fat dll, hal sederhana, gak usah ngotot Olah Raga yang berat2 apalagi sudah usia 56 tahun, Salut buat anda bro, lanjutkan tulisan anda, spy bisa bermanfaat bagi teman2 lainnya.
Salam JJP
Boen
Thanks pak Boen atas komentarnya… Sebenarnya yg membuat Anda berhasil bukan karena WA saya, krn saya post di berbagai group juga tanpa hasil.
Tapi rasa penasaran dan jiwa mau mencoba itu yang membuat pak Boen bisa seperti ini. Termasuk jiwa untuk mencoba Keto, IF & PF sehingga sekarang sudah jauh lebih hebat dari saya… wkwkwk…
Orang yg senang tantangan pasti memperoleh hasil lebih…
Salam,
Tulisan dan pencerahannya sangat bermanfaat dan itu sudah saya coba dan rasakan sendiri, saya sih dulunya sudah olah raga (aslinya sih malas olah raga wkwkwkwk……) olah raga badminton, berenang, aerobic, fitnes, cuman JJP aja yang belum pernah waktu itu, karena anda posting terus di WA hasil JJP waktu itu saya gak respon, saya pikir JJP itu gak keluar keringat, kurang gerak dll, tapi berhubung saya mau berubah dan mencoba, ya apa salahnya, kan sangat sederhana, cuman jalan kaki aja kok, ya udah saya lakukan, tapi gak sepert anda tiap hari, saya cuman lakukan pas hari libur aja, ehh…….gak terasa sudah lebih dari 1 tahun saya JJP!
Hasil memang sangat bagus buat burning fat dll, hal sederhana, gak usah ngotot Olah Raga yang berat2 apalagi sudah usia 56 tahun, Salut buat anda bro, lanjutkan tulisan anda, spy bisa bermanfaat bagi teman2 lainnya.
Salam JJP
Boen
Hi GG ….
Hebat ! Mau meluangkan waktunya yg berharga untuk berbagi kebaikan.
Saya tdk merasakan ke 12 hal tsb …
Dari kecil … saya selalu bangun pagi … sebelum matahari terbit … kata papa saya … spy rejeki mampir ke saya dulu sebelum dibagi ke yang lain … wkwkwk
Tapi saya tidak rutin JJP krn sy hrs mempersiapkan banyak pekerjaan ..
Setelah membaca tulisan ini …. saya coba rutin JJP … ternyata badan saya lebih segar … dan semua pekerjaan menjadi lebih mudah diselesaikan ….
Thank you friend … GBU
Hi Ibu Priscilia,
Terima kasih atas complimentary nya, sangat menguatkan.
Kalau sudah sering JJP, apa masih terasa kan benefitnya setelah rutin JJP. Kalau saya kan dari NOL, jadi begitu rutin JJP memang terasa. Tapi kalau sudah biasa JJP, meskipun gak rutin, apakah masih terasa? Dan pekerjaan menjadi lebih mudah diselesaikan itu karena apa? Lebih bisa focus, atau gimana?
Ayooo tolong dishare juga buat tambahan pengetahuan saya 😃
Again thanks, GBU
Tulisan yg sangat bermanfaat. Selain memotivasi juga memberikan tips utk menjalankannya, Keren!
FYI, saya dapat link tulisan ini dari teman saya yg mungkin Bapak kenal, namanya Andrey Fifo.
Membayangkan seseorang yg punya 10 masalah (keluhan) kesehatan (itu yg diakui, bisa jadi masih ada yg lain hehehe … ) yg cukup serius – sudah mengeluarkan ratusan juta utk pengobatan – sekarang bisa sehat wal afiat justru tanpa obat itu seperti menyaksikan sebuah miracle.
Cocok dengan judul tulisannya, 3 miracles tetapi saya ingin menambahkannya menjadi 4 dengan the Miracle of Guntur Gozali (MoGG). Sehat tanpa obat pasti butuh kemauan kuat, usaha keras dan disiplin serta konsistensi. Hasilnya sungguh miracle.
Memang panjang pake banget tulisannya, cukup menantang buat saya penderita diabetes untuk tetap melek membaca dalam waktu yg cukup lama tetapi karena menggunakan bahasa yang ringan dan kekinian rasa kantuk bisa ditekan.
Terima kasih atas kesediaan menulis pengalaman miracle ini, Pak GG. Sangat bermanfaat.
Saya akan memulai dengan yg paling gampang: JJP.
Ditunggu sharing pengalaman lainnya.
God Bless you, Pak GG.
warm regards,
adi
Hahahaha… terima kasih pak Adi sudah meluangkan waktu untuk menuliskan komentar atas tulisan saya itu.
Senang membaca komentar pak Adi ini, saya jadi senyum2 sendiri membacanya…
Semoga sharing saya ini bisa meringankan diabetes yang pak Adi derita. Kalau belum terlalu parah, bukan type 1, bisa mencoba Intermittent.
JJP ini gampang2 susah, gampang aktivitasnya, tetapi susah untuk dijalani secara konsisten :). Namun kalau sudah merasakan manfaatnya, sepertinya bukan lagi merupakan halangan.
Saya masih punya PR untuk menuliskan bagian ketiga, tetapi masih mencari dorongan dan inspirasi :). Dorongan seperti pak Adi ini sangat saya butuhkan, tinggal menunggu inspirasinya.
Sekali lagi terima kasih pak Adi,
Tuhan memberkati,
Salam,
Wah akhirnya pak Adi sempat juga dibaca, kalau nanti berkenan mempraktekan silakan dipost hasil positifnya..
Buat pak Guntur, lanjuutkeeen
Thanks Fifo, semoga kamu tetap rajin jjp dan fasting… Sehat selalu…
Jadi ingin baca….🤭🤭🤭