Pagi ini ketika saya sedang memeriksa email yang masuk ke inbox saya, saya melihat salah satu pengirimnya adalah Samsung Electronics Indonesia. Email itu masuk pada pukul 8:44 am dengan subject yang tidak saya harapkan: Informasi Pengembalian Dana Pre Order Galaxy Note7.
Yahhh… akhirnya… beneran deh terjadi apa yang menjadi issue di berbagai media masa beberapa hari terakhir ini, Samsung Indonesia benar2 membatalkan Pre Order Galaxy Note 7. Salah satu smartphone yang paling dinantikan saat ini.
Saya rasa pagi ini saya tidak kecewa sendirian, meskipun pada pembatalan pre-order ini Samsuung memberikan kompensasi yang menarik, namun saya yakin ribuan penggemar atau calon penggemar seri Galaxy Note tetap merasa kecewa berat setelah membaca email dari SEI berikut ini:
Sebenarnya sebelum terjadinya pembatalan pre-order ini, pada tanggal 30 Agustus 2016 lalu, dua hari sebelum tanggal pengambilan atau pengiriman SGN7 dilakukan, saya sudah menerima satu email pemberitahuan pengunduran tanggal pengambilan SGN7, dari yang rencananya bisa diambil tanggal 1 September 2016 menjadi tanggal 17 September 2016.
Sama halnya dengan email pembatalan pre-order, email pertama yang memundurkan tanggal pengambilan SGN7, tidak menjelaskan alasan kenapa kok ditunda. Hal ini menimbulkan banyak keluhan di berbagai media social, karena bagi penggemar new-gadget, menjadi yang pertama merasakan pengalaman menggunakan gadget canggih ini tentu memiliki arti tersendiri. Dan penundaan bukan merupakan opsi yang menggembirakan…
Ada yang bahkan marah2 mengatakan Samsung tidak fair, karena dibandingkan dengan negara tetangga Singapore, mereka sudah lebih cepat memilikinya. Pengambilan atau pengiriman SGN7 di Singapore sudah mulai dilakukan sejak tanggal 21 Agustus 2016. Dengan penundaan ke 17 September 2016, berarti penggemar SGN di Indonesia terlambat hampir sebulan dibandingkan penggemar SGN Singapore. Sama sekali tidak bisa diterima…
Penjelasan keterlambatan pengambilan/pengiriman SGN7 ini hanya bisa kita dapatkan di beberapa media masa cetak maupun elektronik, dan juga melalui pengumuman di Facebook: Samsung Mobile Indonesia. Dikatakan bahwa alasan penundaan ini terjadi karena membludaknya permintaan Galaxy Note 7 di seluruh dunia. Hanya itu saja.
Namun alasan ini banyak yang mempertanyakan, aneh sekali kok perusahaan sebesar Samsung tidak bisa memprediksi persediaan smartphone yang dijual melalui pre-order yang dimulai dari tanggal 5 hingga 21 Agustus 2016 lalu? Logikanya pada saat membuka keran pre-order, Samsung dengan mudah membatasi pesanan yang masuk.
Pada kenyataannya, hanya tiga hari, dari seharusnya 16 hari rentang waktu pre-order, barangnya sudah ludes di pasaran, keran pesanan langsung ditutup Samsung.
Saya hari pertama mencoba memesan melalui blibli.com, sekitar pukul 11 siang, warna Gold sudah ludes, sehingga akhirnya saya memesan melalui dinomarket.com. Kemudian ketika saya mencoba memesankan teman saya keesokan harinya, hampir semua webstore yang menjual SGN7, sudah ludes juga yang standard Gold package. Dalam 3 hari semua package SGN7, ludes di pasaran.
Kok bisa alasannya kelebihan pesanan ya?
Ternyata alasan sebenarnya penundaan yang kemudian diikuti pembatan pre-order ini, diakibatkan oleh keputusan Samsung untuk melakukan major recall (penarikan) di seluruh dunia, dengan alasan keselamatan. Major recall terbesar yang pernah dilakukan untuk smartphone.
Sejak peluncuran SGN7, ditemukan 35 laporan SGN7 meleleh / meledak akibat overheated pada saat di charge.
Apakah benar hanya karena factor battery?
Kekhawatiran saya akan tertundanya pengiriman SGN7 ini sejatinya muncul akibat dari kekacauan yang terjadi sehari setelah pengambilan pre-order SGN7 di Singapore, yang dilakukan lebih cepat daripada di Indonesia, yaitu tanggal 21 Agustus 2016 lalu. Masalahnya bukan karena battery yang overheated apalagi meledak.
Saya membaca banyak customer yang complain karena setelah mereka melakukan upgrade firmware, SGN7 berulang kali restart. Pembaca bisa membacanya di Facebook: Samsung Mobile Singapore. Justru tidak ada yang melaporkan mengenai overheated apalagi meledak.
Nah lho… bingung kan?
Ratusan pembeli SGN7 marah2, mulai dari yang bahasanya sopan sampai kasar, karena mereka sama sekali tidak bisa SGN7 anyar mereka. Berikut beberapa keluhan mereka yang saya copas dari Facebook Samsung Mobile Singapore:
“Got my phone from Samsung shop on Friday. First start and prompt to update firmware after updated everyday went fine. The next day all of a sudden phone when crazy and restart by itself for nothing. And now stuck in the Samsung logo. Care to explain why this is happening Samsung.”
“I got my new Samsung Note 7 yesterday evening from online booking, after using smart switch to transfer all my apps over, this new Note 7 just died on me and cannot power up anymore !!!😣”
“Keeping hanging, auto reboot and keep have to do a force restart when hang. just for today its more than 10 times. out of all the note i had this is the most regretted purchase i got”
“What a joke. My preorder Note 7 is experiencing repetitive restarts. The Note 7 hung several times over the past 3 days, and today it went into an infinite boot loop, unable to even perform a factory reset. I’ve check HardwareZone Forums and so many Note users are experiencing this. Samsung please fix it. Otherwise I’ll just sell this lemon and get an iphone 7 next month. So disappointing!!!”
“Samsung note 7 is the worst phone I ever use..just got its for two days only keep on hang and auto restart more that 20 time..”
“I sent my note 7 in on the 24th august with same boot loop issue. After an unsuccessful attempt to reset it to earlier firmware at samsung plaza singapura, i was told i will be getting a replacement within the week(today is sun 27th august) but till now i have not received any update on the phone collection. How long more do i need to wait?”
Itu adalah beberapa kekecewaan dari pengguna SGN7 dari ratusan lainnya yang mengalami kekecewaan yang kurang lebih sama. Saya bisa memahami kekecewaan mereka, karena rata2 pembeli pre-order adalah para early adopter yang memang berani mempertaruhkan uangnya untuk sesuatu yang hanya mereka lihat dan baca, belum mereka pegang apalagi coba.
Coba bayangkan, sebagian dari mereka mungkin sudah setahun lebih menunggu atau menabung untuk membeli smartphone canggih ini, ketika sudah ditangan, boro2 mau show off, eh malah hang heng hong…wkwkwk…
Sebagian dari mereka mungkin telah menjual handphone lama mereka, memindahkan seluruh data, photo, video dan contacts dari hp lama, menghabiskan waktu cukup lama untuk memindahkannya, dan kemudian mendownload puluhan atau mungkin ratusan aplikasi dari cloud. Setelah semua selesai dilakukan, tiba2 handphone yang sudah dimimpi2kan berbulan2 tiba2 ngadat. Haizzz….
Ada pula yang berhasi menukarkannya 1-to-1 dengan unit yang baru, namun alih2 masalahnya selesai, malah semakin parah. Karena ada yang sudah terlanjur memasang screen protector, diganti unit baru, pasang protector lagi, namun masalahnya sama… hehehehe… Jadi deh kehilangan duit untuk membeli 2 screen protector. Lau siapa yang bersedia mengganti screen protector itu?
Tentu yang paling kebingungan adalah yang sudah terlanjur melakukan trade-up atau kadung menjual handphone lamanya, kemudian SGN7 yang sudah ditangan tidak bisa digunakan… lha piyeee??? Iya kalau punya hp cadangan, kalau tidak… hayooo… bingung kan?
Jadi mau lebih dulu dari Singapore atau mending bersabar?
Hehehe… sekarang mungkin banyak penggemar SGN7 yang tadinya marah2 karena keduluan teman2 di Singapore, mungkin malah bersyukur dengan adanya keterlambatan dan penundaan ini…
Untungggg…belum di deliver… untungggg belum pindahin data… untung hp lama belum dijuallll… bwakakak… Makanya percayalah RencanaNYA Lebih Indah Pada WaktuNYA… ingat tuh NYA dalam huruf besar… ngerti dong maksudnya… hehehe…
Berita2 di Singapore itu yang membuat saya was2 terjadi penundaan pengiriman di Indonesia, karena logika saya Samsung akan mengalihkan jatah SGN7 Indonesia ke Singapore. Karena gak mungkin memperbaiki satu persatu SGN7 yang bermasalah, harus ganti 1-to-1 dengan yang anyar, sementara stock di seluruh dunia sudah kosong.
Ehhh… ternyata benar, seminggu setelah kekacauan di Singapore itu, pada tanggal 30 Agustus 2016 saya menerima email penundaan pengiriman di atas.
Dan kemudian dilanjutkan dengan email pembatalan pre-order… haizzz… ehhhh… bukan haizz ding….
Untungggg…dinggg… wkwkwk…. 🙂
Pertanyaannya, apakah saya akan membatalkan sama sekali pembelian SGN7, dan beralih ke iPhone 7 yang akan diluncurkan pada tanggal 7 September 2016 ini???
Nope… saya tetap akan menunggu ketersediaan SGN7…
Why???…
Meskipun terjadi hingar bingar mengenai hardware/software failure di SGN7, saya percaya Samsung kali ini hanya tersedak atau cegukan saja… :). Keputusan Samsung untuk menarik SGN7 secara global dan memberikan kompensasi, adalah langkah yang berani dan benar.
Saya yang berkecimpung di industry IT ini, kadangkala juga mengalami hal yang sama. Saya beruntung customer / client perusahaan saya merupakan perusahaan2 besar yang bijaksana dan penuh pengertian, yang bisa mengerti kadang manusia melakukan kesalahan. Jika tidak, saya sudah tidak lagi bisa memposting blog saya… :).
Apalagi SGN7 yang diluncurkan di New York oleh President Mobile Communication Business, DJ Koh pada awal Agustus lalu, memang benar2 memikat hati. Setelah selesai menonton replay acara peluncuran itu pada keesokan harinya, saya langsung berencana akan melakukan pre-order, tanpa sedikitpun keraguan. Benar2 merasa mantap.
Banyak sekali inovasi yang ditanamkan di SGN7 dibandingkan SGN5, yang dipresentasikan pada acara itu. Salah satu fitur yang saya nantikan, dan yang membuat saya langsung memutuskan untuk memesannya adalah dikembalikannya fitur untuk menambah external memory melalui Micro SD, bahkan hingga 256GB. Bayangkan DUA RATUS LIMA PULUH ENAM GIGA external memory… byuhhh … byuhhh…
Fitur external memory ini menghilang di SGN5. Ketika itu, Samsung mencoba mengikuti jejak Apple dengan hanya memasang fix memory sebesar 32GB dan 64GB. Hanya sayang yang dipasarkan di Indonesia SGN5 hanya kapasitas 32GB.
Akibatnya… saya diomel2in teman saya yang merasa kekurangan media penyimpanan, dan membeli SGN5 “katanya” gara2 melihat saya mempromosikan SGN5… hihihi… (baca: An Unimaginable Experience In My Life….). Padahal ketika proses pembuatan iklan itu, saya sedikitpun tidak tahu spesifikasi SGN lho… swear… :).
Saya sendiri yang memperoleh SGN5 secara langsung dari Samsung Indonesia, tidak menggunakannya. Bukan karena SGN5 jelek, semata-mata hanya karena memorynya terlalu kecil bagi saya. Ketika saya mencoba memindahkan sebagian data saya dari Note Edge ke SGN5, memory hampir full, padahal belum semua file saya pindahkan.
Beberapa hari mencoba menggunakannya, saya berulang kali dapat peringatan memory sudah hampir penuh. Setelah berulang kali memperoleh peringatan itu, saya tidak tahan, dan akhirnya kembali menggunakan Note Edge. SGN5 hanya saya pakai untuk mengambil foto saja, benar hanya untuk mengambil foto… so sad…
Terus terang saya saya benar2 tidak habis pikir mengenai kebijaksanaan Samsung meluncurkan SGN5 versi 32GB ini. Menurut saya, perusahaan sebesar Samsung, meluncurkan Smartphone secanggih SGN5 dengan memory sebesar itu, benar2 kesalahan fatal, kalau tidak mau dikatakan “bodoh”.
Saya rasa pengguna smartphone sekelas Galaxy Note, pasti akan membutuhkan banyak memory, paling tidak 64GB. Apalagi dengan peningkatan resolusi camera yang berarti juga peningkatan besar file yang dihasilkan. Hal ini terlihat dari keluhan teman2 saya yang setelah membeli SGN5, beralih ke hp lama karena kekurangan memory, sambil tidak lupa mengomeli saya terlebih dulu… Nasib…
Oleh karena itu, ketika saya menonton video launching SGN7, perhatian saya tertuju pada ada tidaknya fitur external memory di SGN7. Issue ini merupakan issue deal breaker bagi saya, kalau ada, saya akan membelinya, jika tidak ada, ya menunggu SGN8 lah. Ternyata Samsung menyadari kesalahannya, karena kemudian fitur ini salah satu yang diexpose pada peluncuran SGN7 dengan Micro SD 256GB… mantappp…
Apakah hanya karena itu?…
Yang paling utama sebenarnya adalah fitur S-Pen. Fitur ini tidak dimiliki smartphone manapun selain seri Galaxy Note. Even iPhone yang menjadi pesaing utama Samsung di kelas atas smartphone, not even close untuk urusan S-Pen ini. Saya yakin pembaca yang pernah menggunakan S-Pen tidak akan melirik smartphone non-S-Pen, betul tidak pembaca? :).
S-Pen benar memudahkan kita untuk mencatat, membuat coretan2, meng-capture screen dan menambahkan sesuatu di atasnya. Apple harus bangun dari tidurnya jika tidak ingin ditinggalkan prime customer di seluruh dunia.
Selain itu, smartphone ini bisa dibawa nyelem ke air sedalam 1.5m selama 30 menit (IP68) lho, kalaupun tidak memiliki hoby menyelam, bisalah diajak mandi sambil selfie…hihih…, selain itu ada Iris Scanner (katanya lebih secure daripada Fingerprint), design yang cantik, Gorilla glass 5, dll.
Selain itu… tunggulah review saya mengenai SGN7 ini jika saya sudah menerimanya… hehehehe…
Sabar yaaa…
Have a nice weekend…
Salam,
Guntur Gozali,
Jakarta, Kebon Jeruk,
Sabtu, 3 September 2016, 18:30
Update 8 Sept 16:
Baca juga postingan terbaru mengenai Note 7 vs Iphone 7: Ayoo… pilih mana, Galaxy Note 7 atau iPhone 7?