An Unimaginable Experience In My Life…

Sebulan terakhir ini adalah masa dimana saya paling banyak tersipu2, malu dan salah tingkah, di dalam hidup saya. Puncaknya adalah pada dua event terakhir yang saya hadiri. Pertama adalah pesta pernikan anak dari ex boss saya di Astra dulu, dan yang kedua pesta pertunanganan salah seorang anak perempuan dari kakak sepupu saya di Surabaya.

Setiap kali bertemu keluarga pertanyaannya atau komentarnya hampir sama… “Nah ini dia si bintang iklan kita!!” atau “Kok bisa sihhhh… kurang kerjaan kah?” atau “Dibayar berapa milyar lu (… kikikik… milyaarrr…)” atau “Dikontrak Samsung berapa lama?” atau “Kapan nih iklan berikutnya” atau “Ehhh… kamu dikasih berapa unit”, “Kalau aku beli lewat kamu dapat discount berapa”… dll dll… hehehehe…

Hal ini tidak kurang dan tidak lebih adalah gara2 iklan lima belas detik Samsung Galaxy Note 5 yang ditayangkan di beberapa stasiun TV Nasional beberapa waktu lalu. Bagi pembaca yang belum sempat melihat berikut adalah iklan yang saya maksud:

Sekalian dah… pamer pisan wkwkwk….

Hampir semua yang mengenal saya terheran2, terkejut, terbelalak tidak percaya ketika melihat wajah saya muncul di layar kaca… termasuk pula saya sendiri… wkwkwk… Bahkan salah seorang supir yang pernah mengantar saya di Jember beberapa tahun lalu, menyempatkan sms saya:”Wahh saya lihat bapak di TV kemarin. Bapak hebat masuk Tipi”.

Yeeeyyy… masuk tipi… xixixi…

Salah seorang teman semasa kecil di Surabaya yang sudah tidak pernah bertemu lebih dari 35 tahun lalu tiba2 mengirim sms gara2 melihat iklan itu, dia mengatakan mencari tahu nomor hp saya hingga ke Samsung, entah bagaimana caranya. Gila juga :).

Ada juga salah seorang Managing Director salah satu bank swasta terbesar di Negara ini yang tiba2 mengirim message karena terkejut melihat saya nongol di tipi itu… dan berakhir dengan lunch penuh canda dua minggu kemudian…

Banyak hal2 lucu, menggemaskan hingga menjengkelkan gara2 iklan 15 detik itu…

Sebenarnya bagaimana sih critanya… kok bisa begitu….
Saya tadinya tidak berminat menuliskannya, namun saya rasa, hampir semua teman2 yang saya kenal ingin mendengar cerita saya kok bisa terlibat di dalam pembuatan iklan Samsung Galaxy Note 5 tersebut. Betul tidak teman2 tercinta semua? :). So I think, I owe all of my beloved friends an explanation.

Mulai darimana yahhh…Seingat saya… sekitar akhir Juni 2015, saya memperoleh permintaan wawancara dari sebuah digital agency yang mewakili Samsung untuk campaign di youtube atau microsite Samsung bagi produk2 Galaxy Note. Bagaimana caranya kok saya yang terpilih? Sama sekali bukan karena saya partner Samsung atau orang top seperti perkiraan beberapa teman atau saudara saya, bukan… :).

Mereka memperoleh nama saya gara2 keisengan saya menuliskan review perbandingan antara iPhone 5s, Samsung Galaxy Note 3 dan Sony Experia Z1, yang kemudian saya posting melalui tulisan ini: https://gunturgozali.com/2014/02/13/pilih-mana-iphone-5s-atau-samsung-galaxy-note-3-atau-sony-xperia-z1/.

Jadi kalau ada teman2 yang protes ke saya karena meskipun sudah pakai Note dari Galaxy Note 1 hingga terakhir, tidak juga dijadikan bintang iklan, harap tidak berkecil hati, mulai sekarang rajin2 lah menulis blog dan mereview product seperti saya ya… :).

Setelah interview itu, saya sama sekali tidak memperoleh kabar apa2 lagi hingga sekitar dua minggu kemudian. Saya memperoleh permintaan untuk interview ulang, namun kali ini atas permintaan client, akan di video menggunakan handphone. Mereka akan melakukan hal yang sama terhadap beberapa ‘talent’ lain, demikian istilah mereka terhadap calon  ‘bintang kejora’ ini :). Dari beberapa hasil interview akan dipilih 2 iklan untuk ‘kemungkinan’ dijadikan TVC (TV Commercial), demikian penjelasannya.

Sampai disini tidak ada pembicaraan mengenai kontrak atau janji akan dijadikan bintang iklan apalagi uang bermilyar-milyar… bwahahaha… boro2… bahkan saya ketika itu belum jelas akan membintangi iklan product apa, masih secret. Hanya disebutkan video testimony pengguna Galaxy Note. Tapi saya tidak terlalu peduli, saya benar2 iseng saja ingin tahu prosesnya.

Seminggu setelah wawancara ulang dan divideo itu, saya kemudian dihubungi lagi, diberi kabar bahwa clientnya tertarik untuk membuat iklan video yang akan ditayangkan di microsite atau youtube. Apakah saya tertarik? Nanti jika, sekali lagi, jika terpilih, mungkin, sekali lagi baca: mungkin, akan ditayangkan di beberapa stasiun TV Nasional. Jadi serba misterius dan tidak pasti. Mungkin dari pihak Samsung sendiri juga perlu melihat dulu hasil akhirnya seperti apa, baru bisa memutusakan… begitu kali. Kembali saya juga tidak peduli dan tidak membayangkan bakal seperti apa. Saya jalani saja.

Hingga pada akhir Juli saya diberitahu akan ada video shooting di bilangan Bintaro Jakarta Selatan. Pada titik ini saya mau tidak mau harus memberitahu bagian legal perusahaan saya, karena ketika itu sebagai PresDir saya bisa menjadi representative perusahaan, sehingga menurut legal saya mereka perlu tahu hak dan kewajiban kedua belah pihak.

Pada saat itu sedikitpun tidak ada pembicaraan mengenai hak dan kewajiban antara saya dan pihak agency atau client, dalam hal ini Samsung. Semuanya tidak ada hitam putih, dan semua tampak rahasia. Sampai saya pernah terpikir apa ini agency beneran atau tipu2. Lha jaman sekarang tukang tipu sudah merambah kemana-mana :).

Dalam benak saya, kalau ini beneran, seharusnya saya diberitahu hak dan kewajiban saya, misalnya yang sangat menjadi concern saya adalah apakah saya tetap boleh menulis review seenak udel saya J. Jangan2 nanti setelah saya bersedia, saya akan diikat kontrak tidak boleh ini dan itu, lak blahennn… (apa ya terjemahannya :))… kan susyahhhh yaaa… Iya kalau dibayar milyaran seperti pertanyaan beberapa teman saya itu wkwkwk…

Namun kemudian setelah saya pikir2 lagi, seharusnya yang lebih bingung pihak sana ya. Bagaimana nanti kalau setelah iklan keluar, saya malah menjelek-jelekkan produk itu?

Bagi saya pribadi, mau diinterview kek, difoto atau divideo kek, ya gak apa2 kok, I’m nobody anyway…. Lain halnya kalau saya selebrotos begitu ya… hihihi… sehingga saya kemudian juga tidak memikirkannya lagi, termasuk juga kompensasinya… ntar ya kita bicara ini di bagian belakang… :).

Kemudian setelah itu saya dikirimi script beberapa lembar. Pertama kali saya terima saya tidak mengerti bagaimana membaca script itu, dan apakah saya boleh keberatan atas isinya.  Akan tetapi ternyata pihak agency sangat professional, mereka memperbolehkan saya untuk memodifikasi jika saya merasa tidak pas dengan script itu. Tapi tidak saya lakukan, bukan karena apa2, karena saya sama sekali tidak sempat mempelajarinya. Lagian saya pikir, nanti lah di lapangan saya omong sesuka saya, wong cuma 15 detik aja kok iklannya.

Karena kesibukan saya di kantor, hingga hari H, saya tidak sempat benar2 mempelajarinya. Saya hanya membayangkan prosesnya bakal cepat, kan cuma 15 detik iklannya… (inget2 ini saya ketawa sendiri ketika mengetikkan tulisan ini… dasar bloon…).

Beberapa hari sebelum hari H, saya diberitahu sekretaris saya bahwa pada hari H nanti saya diminta datang jangan terlambat dari pukul 8:00, dan acaranya hingga pukul 14:00. Saya terbelalak, ngacoooo aja kata saya, wong cuma 15 detik kok rekamannya…. Hihihi… saya ketawa lagi nih keingetan waktu itu.

Malam sebelum hari H, saya diingatkan lagi untuk membawa beberapa pakaian, dasi, jas, foto keluarga, majalah ketika saya diinterview dan beberapa pernik lain yang saya tidak tahu untuk apa. Saya juga tidak mempertanyakan untuk apa semua itu, karena ketika itu kepala saya tidak sedang kesana, saya lagi penuh sekali dengan urusan kantor.

So, saya minta tolong sekretaris dan istri saya untuk mempersiapkan. Saya juga sempat mengajak istri saya untuk ikutan, dengan janji paling juga sejam selesai… (yang pernah jadi bintang iklan / film pasti tertawa terbahak2 membaca tulisan saya ini)

Pukul 21.30 saya dapat message untuk datang lebih pagi lagi, pukul 7:00… Welehhhh… saya keberatan karena lokasinya sendiri saya tidak begitu familiar dan kebetulan pagi harinya saya juga ada acara lain, jjp : jalan jalan pagi… xixixi… Jadi saya hanya menjanjikan untk datang sepagi mungkin.

Saya tiba pukul 7:30 di salah satu rumah bertingkat tiga dua, yang mana dua lantai di bawah memang sering digunakan untuk pembuatan iklan. Halaman rumah itu sangat besar, dengan kolam renang yang tidak terurus. Ruangan2nya juga tidak terurus, bahkan pintu kamar mandinya pun tidak bisa ditutup tanpa mengeluarkan tenaga ekstra karena sudah hampir lepas.

Di lokasi itu saya kaget keseriusan pengambilan video ini, semua peralatan bertebaran dimana-mana… tampak beberapa orang sedang mengatur lampu, camera, mengatur setting meja yang akan dijadikan sebagai meja kerja saya, meletakkan pernik2 yang saya bawa dari kantor dan rumah agar tampak seperti di kantor sendiri.

Pemandangan lokasi pengambilan gambar

Picture1

Saya dibantu oleh seorang gadis berpenampilan santai, tanpa rias wajah dan pakaian rumah, yang kemudian disulap menjadi “sekretaris” cantik yang melayani saya di video itu :). Mirip seperti film2 yang awalnya tampil biasa kemudian di akhir cerita menjelma menjadi gadis cantik jelita… wkwkwk…

Dia segera memperkenalkan saya ke seluruh crew yang telah hadir, minus pihak Samsung yang kemungkinan masih dalam perjalanan menuju lokasi. Seluruh crew adalah anak2 muda, gesit, lincah dan energik… Saya yakin saya yang paling tua pada saat itu :).

Saya menunggu sambil bengong melihat kesibukan mereka mengatur setting “ruang kerja saya”, mengatur lampu dan berbagai peralatan lainnya. Saya baru mulai “dipersiapkan” sekitar pukul 9:00, sudah lewat deh dari janji saya ke istri saya yang tadinya saya pikir 1 jam selesai lah :).

Kemudian saya dirias… nah ini nihhhh… bagi teman2 yang melihat saya sangat putihhh seperti putri salju… bwakakakak… sebenarnya “riasan” saya tidak lebih tidak kurang hanya kuasan bedak sangat tipis dan tanpa liptstick… baca nih bener2… tanpa lipstick lho… :).

Terus kenapa kok bisa kelihatan sangat putih dan bibir jadi merah seperti geisha begono???

Embuh… aku ya ora weruh… wkwkwk… Seriously saya tidak tahu, istri saya juga terheran-heran, saya suspect karena lampu yang dipakai luar biasa terang dan panasnya itu. Itu yang membuat kulit saya seperti dicelupin kapur… sedangkan bibir yang merona merah… jiahhh… nggak tahu dehhh darimana datangnya… hihihihi…

Jadi nih ya buat mas2 atau bapak2 yang kesengsem berat dengan artis2 yang tampak putih berkilau-kilau di layar kaca… jangan percaya tuhhh… itu gara2 lampu dan tipuan camera belaka… hihihihi….

So setelah saya “dirias” itu tadi saya kemudian diminta menggunakan jas ketimbang baju batik yang saya bawa sebagai alternative. Saya kemudian dipilihkan dasi sesuai dengan selera “client”  ketimbang warna dasi favourite saya sendiri.

Saya juga diminta menggunakan kacamata, biar lebih berwibawa katanya, padahal itu kacamata baca yang hanya saya gunakan untuk membaca atau mengetik. Tentu pembaca seumur saya tahu gak enaknya pakai kacamata itu kalau digunakan untuk melihat jauh… blurrr semua… :).

Saya kemudian mulai digiring ke lokasi pengambilan gambar… ke “ruang kerja” saya… ruang kerja boong2an yang baru saja disulap di ujung salah satu ruang. Pernik2 yang saya bawa dari rumah, sudah disusun dengan rapi di sekeliling meja dan rak di belakang meja.

Setting kantor baru saya 🙂

Picture2

Saya diingatkan mengenai script yang hanya saya lihat sekilas dan kemudian diminta untuk membaca dengan intonasi yang ‘diharapkan’. Saya pikir ini pekerjaan mudah, namun ternyata… not really. Kalimat yang harus saya ucapkan sebenarnya hanya terbagi tiga bagian, namun cukup panjang, but again only three parts :).

Nah tiga bagian kalimat ini yang membuat saya harus berada disana sampai pukul 14:00 lebih…wkwkwk…

Apa sulitnya? Nggak juga sebenarnya…

Apa saya nervous? Nggak juga… Jantung saya tidak berdebar, muka tidak pucat J, atau tangan bergetar… 🙂

Namun begitu ‘sutradara’ mengatakan Action… dan lampu dinyalakan semua, tiba2 kalimat yang sudah ada diujung lidah menghilang semua, kepala blank, bwakakak… nyebelin bener deh…

Hingga detik itu, harapan untuk bisa melarikan diri dari tempat itu sudah mulai pupus… saya sudah seperti sapi dicocok hidungnya… nurut bae lah… :).

Berkali-kali saya melakukan kesalahan… bener di depan, salah di belakang, bener depan belakang salah gerakan tangan atau kepala atau kurang senyum, benar semua gerakan salah intonasinya, bener semua disuruh ulang lagi… wkwkwk…

Pada awalnya saya tidak mengerti kenapa kok saya sudah melakukan dengan benar, sesuai arahan, perfecto, tapi tetap saja disuruh ulang…

Eh ternyata, mereka perlu memperoleh serangkaian perfect recording untuk dipilih yang paling baik. Jadi jangan senyum dulu kalau sudah benar sekali, pasti tetap disuruh ulangi lagi.

Saya juga disuruh mengulang dengan berbagai intonasi untuk satu kalimat yang sama, sementara itu suhu di ruangan puanass nggak karu2an. Standing AC yang hanya satu2nya di ruangan itu, berjarak sekitar 5 meter dari saya, sementara saya dikelilingi lampu ribuan watt berjarak hanya sekitar 2 – 3 meter dari saya.

Ini nih lampu yang menyorot saya… itu yang depan kanan kiri sebiji 3500 watt katanya… belum yang sebelah samping kiri kanan entah atas ada juga gak…

Picture3

Setiap kali keringat mengucur, mbak petugas tata rias langsung menghampiri dan menghapus keringat di dahi atau kening saya… kayak raja aja ya hihihi… Hanya kasihannya, semakin siang semakin banyak keringat berkucuran, jadi si petugas tata rias harus bolak balik menghapus keringat saya :).

Mbak tata rias lagi menghapus keringat dan mungkin menambah dempul juga…wkwkwk…

Picture4

Kami hanya berhenti rekaman pada makan siang, dan setelah itu tetap dilanjutkan hingga ‘sutradara’ dan juga client yang berada di ruang belakang, yang ternyata menyaksikan seluruh proses perekaman, menyatakan puas.

Sekitar pukul 14.30 seperti jadwal awal, barulah saya bisa dilepaskan ke alam bebas… wkwkwk… rasanya lega bener begitu sang sutradara mengatakan:” OK, Pak kami rasa cukup…”

Tapi… sebelum saya pulang, saya masih diajak untuk merekam suara. Dan karena kamar yang sedianya dipakai untuk pengambilan rekaman suara digunakan oleh talent lain, istilah yg mereka gunakan untuk orang seperti saya ini, maka perekaman terpaksa dilakukan di mobil saya sambil berjejal2. Saya minta mengucapkan kalimat 10x dengan intonasi berbeda…

Setelah itu barulah saya benar2 bisa meninggalkan lokasi dengan badan rasanya lengket semua karena keringat… Saya benar2 tidak kebayang kalau harus bikin film… apalagi kalau dilokasi yang tidak enak… gimana ya rasanya? Amit… amit dehh…

Setelah itu saya masih belum bebas, malam itu juga saya diminta untuk janjian datang ke studio rekaman untuk merekam kata “charge”… Hanya kata “charge” doang, entah kenapa kok kata ini yg tidak enak didengar atau saya salah mengucapkannya, padahal sudah diulang puluhan kali. Saya mencoba menawar dengan mengirim rekaman suara saya melalui mic handphone saya, namun ternyata tidak memuaskan.

Akhirnya saya harus ke studio rekaman di bilangan Senopati untuk merekam sepuluh kali satu kalimat yang mengandung kata ‘charge’ dengan intonasi berbeda2… Edannn nggakkk…

Saya sempat mengikuti mereka mensinkronisasi antara hasil rekaman video dengan audio ini hingga video editornya merasa puas, baru saya bisa meninggalkan tempat.

Edan ya… itu hanya untuk iklan testimony 15 (baca: lima belas) detikkkk…

Setelah itu saya diberitahu bahwa nanti akan dipilih 2 dari beberapa iklan testimony yang akan dijadikan iklan televisi, salah satunya kemungkinan adalah hasil rekaman saya. Namun saya tidak terlalu mengharapkannya, betul ini lho… beneran… nggak lagi pencitraan ini… hihihi…

Saya bahkan baru sadar sudah mulai tayang di youtube.com itu bukan dari pihak agency / Samsung, tapi ketika saya sedang meeting, salah seorang Manager saya mengirimkan link di atas ke saya. Namun kemunculan iklan itu di digital channel, tidak seheboh ketika muncul di televisi.

Saya lupa siapa yang pertama memberitahu saya, namun begitu muncul, ribut dahhh…

Mulai dari karyawan, keluarga, client dan semua teman2 yang tidak pernah nongol di kehidupan saya tiba2 menghubungi saya J. Puncaknya ya itu tadi, sekitar tiga minggu lalu, saya diundang oleh ex boss saya dulu yang menikahkan anaknya, disana saya bertemu dengan puluhan teman2 sekantor dulu.

Pertama kali berjumpa setelah sekian tahun tidak bertemu, bukannya nanya kabar, ehhh hampir semua mengatakan: “Nahhh ini diaaa bintang iklan Samsungg!!!” atau “Ehhh elo kok bisa sihhh jadi bintang iklan?” atau “Ehhh lu gila yaaa… dibayar berapa lu kok mau jadi…”… dan lain2… wkwkwk… piye cobakkkk… gimana saya gak tersipu2 malu… mirip puteri malu getoo… hahaha…

Yang kedua adalah ketika saya menghadiri pesta pertunangan puteri kakak sepupu saya hari Kamis, 24 Sept 2015 lalu di Surabaya…. Wahhh lebih gila lagi, gak ada yang menyapa saya untuk menanyakan kabar, tapi ya itu… Sampai2 saya gak bisa kencing karena ada saudara yang penasaran berapa milyar bayaran yang saya terima? Dia cegat saya dan mengiterogasi saya, ngotot kalau kompensasi yang saya terima bermilyar2 … Bwahahahaha… milyarrrr bokkkk…

Boro2 milyarrr… handset yang dijanjikan akan diberikan saja sampai detik ini belum saya terima. Sampai2 saya dengan menahan malu menanyakannya ke Samsung apakah janji yang mereka katakan itu beneran atau saya salah dengar.

Bukan apa2, saya mendengar issue akan diberikan handset itu mendekati tanggal peluncuran SGN 5 di US. Ketika itu saya sudah pesan ke anak saya di US untuk nanti dibawa pulang istri saya yang kebetulan lagi mengunjugni mereka. Bagi saya akan sangat berarti kalau saya sudah merasakan menggunakannya terlebih dulu. Namun karena dikabarkan akan diberi gratis, akhirnya saya batalkan.

Saya kemudian dikonfirmasi ketika launching di Jakarta bahwa nanti saya akan memperoleh satu unit, namun setelah acara selesai hingga saat ini tidak juga dikirim. Dan saya tidak terbiasa melihat orang sekeliling saya memegang gadget baru terlebih dulu dari saya :), dan kebetulan pula istri saya sedang akan kembali dari USA, jadi saya masih bisa menitip beli dari sana jika tidak jadi diberikan.

Namun ketika saya tanyakan dengan menahan malu itu tadi, katanya sih mereka akan memberikannya, namun kapan belum jelas, mungkin nunggu Galaxy Note 6 diluncurkan kali ya… hahahaha… Terus terang saat ini saya sudah tidak terlalu mengharapkan lagi, momentumnya sudah lewat…

Hanya saja ketidak sensitivan pihak Samsung ini cukup mengganggu saya. Kemarin ketika saya ke Surabaya, salah satu kakak sepupu saya langsung menarik saya ketika saya memasuki ballroom tempat berlangsung acara. Dia langsung menunjukkan SGN 5 nya ke saya sambil mengatakan:”Ini nih gara2 elu gw jadinya beli SGN 5, itu juga tuh si ini dan si itu jadi beli gara2 elu…”. Saya cuma bisa meringis melihat benda yang saya iklankan itu ditangan dia, sementara saya sendiri belum punya.

Dia kemudian menanyakan beberapa features yang tidak dia mengerti, sayapun sembari bercucuran keringat berusaha menjadi representative Samsung yang baik, sembari juga coba2 dan berdoa semoga benar apa yang saya pencet2… wkwkwk… asem tenan…

Banyak teman2 saya yang ketika pertama kali melihat iklan itu langsung menelpun saya, mau nitip beli, bahkan ada yang ngotot minta discount… hehehe… Bahkan ketika menuliskannya saat ini, saya masih geli.

Mereka pikir saya ini apa toh? Emangnya saya salesnya Samsung apa… hahaha… asemmm…

Ketika iklan itu dibuat, tidak ada pernyataan akan seperti apa nanti posisi iklan itu terhadap pelucuran Galaxy Note 5. Tidak ada seorangpun juga di ruangan tempat pengambilan video yang pernah memegang SGN 5, termasuk staff dari Samsung. Iklan itu merupakan testimony oleh happy user, demikian istilah mereka, selama menggunakan SGN versi sebelumnya. Sama sekali bukan testimony menggunakan SGN 5…

Jadi ketika iklan tersebut sudah nongol di TV, pada saat itu, bahkan tanggal peluncuran SGN 5 pun belum diumumkan. Jadi boro2 mau pegang unitnya :), tanggal peluncurannya saja belum ada yang tahu.

Sementara itu teman2 sudah ribut aja… nanya apa bener harus beli SGN 5, apa saya harus ganti dari SGN 4 ke 5, apa hebatnya SGN 5, minta discount seakan-akan saya pemilik Samsung dan yang paling menggelikan… “lu dikasih gratis berapa unit? Bagi-bagi dong… Pelit banget lu ahhh….” Saya mencoba menjelaskan bahwa saya ini gak tahu apa2 mengenai hal2 tersebut ehhh gak mau mengerti dan saya dianggap sombong… hahahaha…

Itu belum lagi yang menggebu2 menanyakan kompensasi yang saya peroleh… Duhhh seandainya teman2 tahu berapa bayaran saya… Ehhh tapi… saya di atas janji mau ceritakan kompensasinya ya…

Hmmm… jadi kompensasinya begini, kompensasi tahap pertama atas pembuatan iklan itu sudah langsung saya minta ditransfer ke orphanage tanpa pernah saya lihat fisiknya, yang kedua atas kehadiran saya pada saat launching perdana di Hotel Darmawangsa Jakara, saya belikan seluruhnya kaos bertuliskan “KTP Saya Buat Ahok” seperti di bawah dan kemudian saya bagikan teman2 saya, sedang yang ketiga janji diberikan SGN 5 masih saya tunggu entah kapan dikirimkan… mungkin nunggu SGN 6 diluncurkan itu tadi hahahaha….

Booth Teman Ahok tempat saya menghabiskan milyaran kompensasi dari SGN 5 🙂

Picture5

Kaos-kaos yang saya bagikan ke teman2 hingga Toronto 🙂

Picture6

Total jendral ya mungkin sekitar beberapa puluh milyar lahhhh… mata uang Zimbabwe… xixixi….

Kalau masih penasaran juga, kurang lebih masih di bawah biaya kalau manggil saya sehari sebagai IT konsultan lah…

Berapa? Kalau penasaran yang undanglah saya sebagai IT Consultant… hehehe…

It is not about money, it is about experience…

Sejak awal saya tidak peduli berapa bayarannya.

Sekarang saya jadi tahu susahnya membuat iklan apalagi membuat film, dan saya jadi tahu akibat dari keisengan ini… banyak yang lucu tapi ada juga yang menyebalkan terutama dari haters… jiahhhh…pake istilah haters segala bro hehehe…

Terlepas dari semua itu, saya bersyukur telah diberi kesempatan langka ini oleh Samsung dengan seluruh teamnya, serta memperoleh kesempatan bekerja sama dengan team creative yang muda2, energic, professional dan heboh2.

Semoga tulisan saya ini sedikit menjawab pertanyaan2 teman yang penasaran atas kemunculan saya Iayar kaca beberapa waktu lalu. Kalau mau lebih jelas lagi, coba2 aja melamar jadi bintang iklan… siapa tahu pengalamannya lebih heboh daripada pengalaman saya di atas…

Salammmm…..sudah ngantuk eh…

Guntur Gozali,

http://www.gunturgozali.com

Jakarta, Kebon Jeruk,

Minggu, 27 Sept 2015, 12:40

15 thoughts on “An Unimaginable Experience In My Life…

  1. Ya ampun pakkk saya senyum2 sendiri & tertawa jga baca cerita bapak. Hahaha
    Tapi semoga aja galnot nya tetep dapett yah.. meskipun entah kapan dapetnya :p hahaha

    Pas saya lihat iklannya, seperti bukan pak guntur. *kalo saya bandingkan dengn foto profil blog nya.. haahaha

    Ouw ya pas pak guntur bilng ke istrinya nungu cuma 1 jam dan ternyata…… :D, bagaimana reaksinya?? Hahaha

    • Istri saya sepertinya malah lebih tahu kalau gak bakalan bisa cepet, tapi dia kan enak gak dipanggang lampu seabrek2 itu… Lagian bisa chatting ato nonton film… Sayanya udah pake jas masih dipanggang pula wkwkwk… Tapi syukurlah masih terpilih masuk tipi… xixixixi…

  2. Yah begitulah mental manusia Indonesia kita, semua pengen foto bareng karena ada orang ‘top’ lihat tuh eka pejabat yg sdh turun pangkat pensiun ngga ada ‘apa2’ nya lagi boro2 ada yg mau selfie sama2, jauh2 aje deh ntar takut di mintain duit atau mau ngutang lagi, mental manusia Indonesia sdh rusak bobrok, waktu saya nonton film…..lupa namanya yg ada Johnny Depp nya….deep black?? Yg sangat violence lha ada ibu2 yg bawa anak nya yg sekitar 10 thn!!! Astaga! Kita di Australia anak2 ngga boleh masuk di Indo ortu2 malah mengizinkan biar anaknya ngga jadi banci biar ‘jago’.

    Pak Guntur kita kenalan dong, siapa tau ‘dapet order’ kan sdh ‘top’ hahahaha, just joking mau nyindir! Kita se aliran mata pandangnya

  3. wkwkwk, ketika pertama kali liat saya gak percaya lho pak, ini kok pak Guntur jadi lebih muda beberapa tahun ya.. :p muka tambah putih, bibir merah merona.. ternyata kisah dibelakangnya alamak, bikin ketawa..mantap pak, semoga itu SGN 5 nya dateng cepetan..

  4. Selamat ya pak Guntur menjadi iklan Samsung. Samsung Indonesia sangat tepat menjadi bintang iklan bukti nya bisa influence orang lain untuk membeli :). Pertama kali saya tahu iklan tersebut dari Pak Risman Adzan, ex Evangelist Microsoft Indonesia yg sekarang sudah hijrah ke Samsung Indonesia. Saya forward iklan tersebut ke Ricky Suryo sebelum muncul di TV. Beberapa orang mengira iklan tersebut berkaitan dengan saya tetapi saya jelas2 membantahnya. Wah, ternyata belum dapat unit nya ya. Semoga datang lebih cepat. Mohon maaf ada ralat sedikit Pak, Adicipta Inovasi Teknologi sudah terdaftar menjadi Partner Samsung Enterprise Alliance Program sejak 2014., walaupun tetap tidak ada kaitannya dengan iklan ini hehehe.

    • Terima kasih Bud… Iya benar juga AdIns sudah Samsung Enterprise Partner ya… sampai lupa… Saya pernah mengatakan hal ini ke team beberapa staff Samsung yang hadir, namun sepertinya mereka tidak bertanggung jawab dengan Partnership, jadi tidak banyak tahu :).
      Sekarang ayo dipikirkan supaya Partnership ini bisa lebih “bunyi” dengan menciptakan project bersama ya :)..

      Salam,

  5. selamat ya Pak Guntur,
    Sampe saya photoin loh TV saya…..
    dan lucyuuuu bingitssssss cerita dibalik pembuatan iklan nya…..

    BTW jangan lupa tanya team creative nya pak, tips memerahkan bibir di layar kaca……

  6. Oalah engku..ternyata perjuangannya buat promo 15 detik ternyata mantap sekali hahaha sampe sauna segala ^-^ plus ngulang skrip sampe hafal mgkn ya by the end of the day?hahaha pengalaman yg jd topik heboh nasional n internasional wkwkwk

  7. lha, itu pak Guntur toh ? sy jg lihat iklannya pak. tp baru tahu setelah baca artikel ini hahaha. Pas nonton iklannya, sy pikir “wah, cool jg nih SGN 5, bisa tanda tangan dokumen langsung”. Tp dari pengalaman sy pakai SGN 8′, feature S-pen jarang sy pakai. Btw, selamat ya pak udh jd bintang iklan baru hahaha

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s