Tidak mau kalah dengan kehebohan perayaan hari Kemerdekaan RI ke 71 yang jatuh pada hari ini, tanggal 17 Agustus 2016. Hari ini, saya juga meneriakkan kata MERDEKA… MERDEKA… MERDEKAAAA !!!!. Merdeka terhadap ‘penjajahan’ BlackBerry Messenger di dalam hidup saya… bwakakakak….
Pada hari ini, dengan perasaan berat, saya menghapus aplikasi BBM di iPhone dan Note Edge saya… Selain untuk mengenang hari ‘bersejarah’ ini … (jiaahhh bersejarah eiii hehehe…), tulisan saya ini juga saya gunakan sebagai pengumuman ke teman2 yang masih menghubungi saya melalui BBM agar supaya well informed. Oh iya sekalian saya share bagaimana menghapus account BBM bagi yang akan ikut2an :).
Ternyata keputusan untuk memerdekakan diri dari BBM ini tidak sesederhana men’delete’ aplikasi2 lain seperti misalnya: game, yang banyak saya install tapi tidak pernah saya gunakan itu. Men’delete’ aplikasi game rasanya enteng saja, tinggal drag and drop ke tempat sampah, beres. Sedangkan men’delete’ BBM ini ternyata tidak semudah itu, baik secara perasaan maupun teknis.
Bagaimana bisa mudah, cobak, sudah hampir 10 tahun aplikasi ini selalu mendampingi saya, day and night, setiap detik :). Pagi melek mata langsung membaca BBM, hingga malam sebelum tidur saya tidak pernah lupa mengucapkan selamat malam ke aplikasi ini :).
Semua teman2 yang tidak pernah saya ingat sebelumnya, hampir semuanya saya temukan melalui aplikasi ini. Hampir semua pekerjaan kantor saya, saya selesaikan melalui aplikasi ini. Begitu banyak kenangan yang saya temukan di aplikasi ini, dan… BBM selalu hadir dengan setia, tanpa pernah mengecewakan… (pernah juga sih… tapi dibanding dengan manfaatnya, bolehlah diabaikan :)).
Namun ironis, aplikasi yang beberapa tahun lalu merupakan rajanya Instant Messenger ini, harus terpuruk digempur pendatang baru seperti WhatsApp, Line atau Telegram. Keterlambatan BBM mengantisipasi cross-platform messenger seperti WA dan Line, menyebabkan pangsa pasar BBM pelan2 merosot dan semakin menghilang, terutama setelah BBM diluncurkan juga di platform non-BB.
Jika saja team product development BB mengantisipasi hal ini dengan membangun terlebih dahulu BBM yang cross-platform, bisa digunakan di Android dan iOS, saya rasa WA dan Line tidak akan seberkembang sekarang. Dan BBM akan masih merajai pasar messenger.
Saya sendiri terus terang saja, tidak pernah menyangka bahwa BBM akan saya un-install. Karena saya adalah pengguna aktif BBM, baik untuk chat dengan teman2 maupun untuk memantau pekerjaan kantor. Saya kira kemudahan dan fitur2 BBM tidak akan terkalahkan oleh WA atau Line, saya pikir BBM akan cepat mengantisipasi pesaingnya seperti WA dan Line ini… namun ternyata saya salah.
Awalnya keterpurukan BBM ini adalah ketika BB mengeluarkan OS 10 yang saya kritik habis2an di tulisan saya mengenai Q10 (baca BlackBerry Q10 Sucks), ketika itu saya benar2 kecewa dengan perubahan yang dilakukan oleh BB. Saya benar2 heran dengan keberanian BB merombak User Interface BBM baru di OS 10, seakan-akan team designer BBM OS 10 ini berasal dari planet lain yang tidak tahu apa yang telah menjadi keunggulan BBM selama itu.
Tulisan yang saya post pada Juni 2013 itu masih juga ada yang membacanya hingga saat ini, dan postingan ini juga memperoleh banyak sekali komentar, baik yang mendukung maupun yang mencaci maki saya. Semuanya komentar yang masuk saya approve, semuanya saya tampilkan. Beberapa bahkan memberikan komentar yang membuat telinga merah, rambut berdiri… tetap saya tampilkan… tidak saya sensor… rapopo… :).
Perubahan UI di OS 10 kemudian diikuti dengan launching BBM di platform iOS dan Android pada 21 Oktober 2013. Peluncuran ini sudah sangat ditunggu-tunggu oleh pencinta BBM yang sebagian sudah beralih ke iOS / Android. Saya ketika itu masih menggunakan Android dan BB Q10.
Ketika pertama saya mencoba di Android, saya mengalami banyak ketidak nyamanan, mulai dari registrasi hingga banyaknya bugs/error di BBM versi multi-platform. Sementara itu, pengalaman menggunakan WA dan Line semakin lama semakin nyaman. Setelah saya mengganti Q10 saya dengan iPhone, saya melepaskan platform OS 10 dan secara tidak langsung saya menghadapkan fitur BBM vs WA dan Line head to head. Dan seperti pembaca duga, BBM kalah…
Meskipun demikian, hal itupun tidak juga membuat saya segera mencabut BBM dari iOS dan Android saya, sampai kurang lebih 3 bulan terakhir, semakin banyak saja teman2 saya yang left group dan left BBM juga. Sementara saya pikir hampir setahun terakhir, saya sudah semakin jarang membuka BBM karena notifikasi yang seharusnya muncul di icon aplikasi seperti halnya WA dan Line, tidak muncul di Android dan iOS saya.
Awalnya saya pikir karena setting notifikasi atau bugs di Android / iOS saya, namun ternyata memang demikian adanya. Sehingga akibatnya, saya sering missed kalau ada yang memanggil saya, sampai akhirnya hari ini saya pastikan untuk mencabutnya di kedua handphone saya.
Fiuhhhh… akhirnya…
Namun keputusan untuk meng’un-install’ BBM ini ternyata tidak semudah yang saya duga. Selama ini, kalau saya menghapus account Line atau WA cukup dari aplikasi di handphone saya. Hal ini ternyata tidak berlaku di BBM.
Oleh karena itu saya ingin sedikit membahas hal ini, agar pembaca yang juga memutuskan untuk mengikuti jejak saya :), bisa melakukannya dengan lebih mudah.
Saya menghabiskan waktu cukup lama mencari-cari di semua menu di iOS dan Android letak fitur untuk menghapus account saya, tetapi tidak ketemu. Saya mencoba membandingkan menu di Android dan iOS, jangan2 fitur itu tersembunyi di salah satu OS , namun tidak juga saya temukan.
Setelah bosan mencari-cari di menu aplikasi BBM, saya coba juga mencari di menu Setting OS nya, siapa tahu ada disana. iOS kadangkala suka meletakkan account aplikasi di menu Setting, tapi… tidak ketemu juga. Akhirnya… nanya Google lah…:)
Ternyata untuk menghapus account BBM kita harus melalui web application berikut: http://id.blackberry.com/bbid.html. Namun sebelum kita bisa menghapusnya, kita harus ingat BB Account kita terlebih dahulu.
Nah ini bisa jadi masalah sendiri, karena account BB ini jarang kita gunakan, bahkan sejak saya membuat BB Account pada awal menggunakan BB, seingat saya sudah tidak lagi pernah menggunakannya. Jadi kita mengingat-ingat, mencoba-coba, atau kalau perlu membongkar catatan2 lama :).
Setelah kita mengetahui BB Account kita, silakan click ke link di atas, dan pilih Reset Sandi / Password…
Nah aneh kan? Lha maunya men’delete’ account kok disuruh Reset Sandi / Password, seperti kitanya lupa kata sandi / password aja.
Setelah kita pilih Reset Sandi, kita diminta memasukkan User Name (BB Account kita) dan Verification Code.
Setelah kita submit dan berhasil, baru ada pilihan Delete BlackBerry ID Account… Aneh bin ajaib …
Yang lebih resek lagi, setelah kita click tidak langsung di Delete, tetapi kita diminta untuk melakukan pengecekan apakah BB yang kita pakai terprotect oleh BlackBerry Protect. Jika iya, dan kita belum melepaskannya kemudian keburu menghapus account BB, maka handphone BB kita tidak bisa digunakan secara permanen.
Untuk itu kita harus masuk ke link BlackBerry Protect untuk melepaskan BB yang mungkin pernah kita setting untuk diprotect oleh BB Protect.
Baca dan perhatikan warning di atas seperti berikut ini:
WARNING: Before you delete your BlackBerry ID, turn off BlackBerry Protect on your BlackBerry device, or sign in to the BlackBerry Protect website and delete your device from your BlackBerry Protect account. If this BlackBerry ID is associated with a BlackBerry 10 device that has the anti-theft feature turned on, deleting this BlackBerry ID makes the device permanently unusable. There is no way to recover from this state.
Meskipun saya saat ini menggunakan iPhone dan Note Edge, bukan BB, namun saya harus tetap memastikan bahwa tidak ada BB saya yang terprotect agar BB bekas saya tidak diblock secara permanen oleh BB.
Setelah yakin tidak ada handphone yang terprotect oleh BB Protect, barulah saya hapus dengan menekan tombol SEND… blessss… begitu saja, tidak ada konfirmasi di web site nya kecuali email yang dikirimkan ke address yang kita daftarkan.
Setelah itu… selesailah sudahhh… 😦 ….
Akhirnya… setelah sekian lama… saya harus mengucapkan bye-bye my BBM, yang selama hampir 10 tahun sudah melayani saya dengan sangat baik.
Saya ucapkan terima kasih bagi seluruh team BlackBerry yang saya yakin telah jatuh bangun siang malam untuk menyediakan layanan yang luar biasa ini. So sad, pada akhirnya saya harus menghapuskannya karena meskipun team BlackBerry sudah berusaha luar biasa, tidak juga bisa mengejar solusi lain yang lebih cepat dan lebih mudah digunakan…
Bye again… BBM…
Salam,
Guntur Gozali,
Jakarta, Kebon Jeruk,
Rabu, 17 Agustus 2016, 18:30
Nice post👍🏻 saya juga dah empet sama bbm n skrg lg seneng2 nya sama telegram. Terutama dgn fitur stikernya yg free, way better than line.
Btw yg saya dengar katanya bagaimanapun bbm tetap terbaik ya utk urusan privacy data. Misal mau dijadiin Barbuk di pengadilan pun, katanya data harus ditarik dari canada wkwkw.
Oh iya fitur retract chat nya bbm masih belum ada di messenger lain keknya, cmiiw
Terima kasih atas komentar dan jempolnya…
Telegram menarik, tetapi teman2 saya pada tidak mau pindah dari WA, jadi saat ini WA masih yang paling sering digunakan, setelah itu Line, baru Telegram.
Memang security BBM sangat baik, tetapi WA juga sudah mengenkripsi message yang mengalir melalui WA. Lagipula untuk pemanfaatan chatting, haha hihi… rasanya tidak perlu khawatir dengan security, yang membobol juga bingung membaca chat yang lewat… wkwkwk…
Fitur retract memang baru BBM yang punya, tapi saya hampir tidak pernah pakai.., jadi all in all… tetap saya tutup aja lah :)…
Salam,
bank asing tempat saya kerja, kantor msh menggunakan BB utk kirim segala sesuatu yg bersifat confidential.. tapi itu kalo para bos2 ini sdg di luar kantor dan tdk membawa laptop kantor mereka :D.. saya pribadi mah, msh pake juga mas, cuma itu krn ada bbrp temen yg nth kenapa ga mw pakai wa, jd saya pun ngalah utk ttp gunain BB ;p.. hanya aja bisa dibilang udh ga sering lagi.. bisa dibilang BBM ini kita pakai sekedar back up kalo mssg lwt WA pending, nah, baru lah BBM digunakan ;p..