//
Pada bagian pertama tulisan saya mengenai manfaat drone ini, saya sudah menguraikan sebagian kecil hal yang bisa dilakukan oleh drone. Namun seperti yang telah saya katakan, semua itu tidak ada apa2nya jika terjadi penyalahgunaan drone untuk hal2 yang tidak benar….
The Scary of Drone
Diluar manfaatnya yang tidak terbatas itu, kegunaan drone bagi hal2 yang tidak baik juga sama tidak terbatasnya, bahkan impactnya malah bisa sangat mengerikan.
Pada saat pertama kali saya membaca mengenai drone ini, kurang lebih sekitar akhir tahun 2013, saya ingat sekali saya mengatakan ke istri saya bahwa saya ingin segera membeli drone ini sebelum nanti dilarang digunakan.
Ketika itu kebetulan saya sedang berencana bepergian ke beberapa National Park di US (baca tulisan saya Defeating Angels Landing…). Dan saya ingin mengabadikan National Park itu menggunakan drone.
Namun rupanya saya terlambat, karena saya baru sempat ke US pada bulan Agustus 2014, sementara larangan menggunakan drone di seluruh National Park di US kalau tidak salah dikeluarkan pada bulan Juni 2014.
Mengapa dilarang?
Karena beberapa pengguna drone yang tidak bertanggung jawab, atau mungkin juga tidak memikirkan akibatnya, menggunakan drone untuk memvideo hewan2 liar di beberapa National Park. Suara drone yang keras itu menakutkan hewan2 itu hewan mereka lari kesana kemari dan dikhawatirkan ada yang celaka karena hal itu. Selain tentu karena suaranya yang sangat mengganggu.
Salah seorang teman Facebook yang membaca tulisan saya sebelumnya, Fly Like A Bird, langsung berkomentar begini:”Stalking sama spying org gampang banget dong ya skrg?…” Ini yang langsung terbayang oleh teman saya itu meskipun mungkin baru tahu lebih detail mengenai drone setelah membaca tulisan saya.
Iya emang benar kita jadi sangat mudah menguntit atau mengintip orang. Beberapa selebrity di US dan mungkin juga di belahan bumi yang lain, telah mengalaminya. Rumah mereka yg dulu sangat ketat privacynya, sekarang dengan sangat mudah disatroni. Halaman super luas tidak menjadi penghalang lagi. Tidak perlu pakai helicopter yang mahal, besar dan sulit mendapatkannya. Cukup dengan drone kecil seharga di bawah 5 juta pun kita sudah bisa melakukannya.
Drone sekecil di bawah ini, telah dilengkapi dengan camera di moncongnya:
Perasaan stalking / spying ini juga membuat saya agak segan menerbangkannya di keramaian. Rasanya gimana gitu. Gak enak sekali. Dan perasaan ini juga dirasakan oleh ketiga anak saya kalau saya minta mereka menerbangkannya di tempat yang banyak orangnya.
Saya tidak menyalahkan mereka karena saya sendiri tidak suka di stalking / spying, apalagi kalau sampai ada yang menggunakannya untuk mengintip ke dalam pekarangan / rumah kita. Sehingga setiap kali saya ingin menerbangkannya, kami berusaha mencari daerah yang sepi.
Anak saya pernah dimaki-maki oleh nenek-nenek di suatu daerah peristirahatan yang terbilang terpencil di US karena si nenek merasa diintip, padahal anak saya sudah sangat sadar mengenai hal ini sehingga selalu bermain di daerah sepi dan di ketinggian yang tidak mengganggu orang lain. Namun tetap saja si nenek mendatangi anak saya karena mendengar dengungan motor drone, ngomel2 minta dronenya segera diturunkan :).
Itu baru urusan intip mengintip, ada lagi yang lebih mengerikan daripada itu.
Ketika saya sedang menerbangkannya di perumahan saya yang kebetulan persis bersebelahan dengan jalan toll JORR W2. Sayapun memvideo mobil2 yang sedang bersliweran di bawah. Indah sekali.
Selagi asyik merekam kendaraan lewat, saya terbayang bagaimana jika drone saya jatuh ke bawah ditengah-tengah mobil yang sedang melaju dengan kecepatan tinggi itu?? Ihhh…bergidik juga saya. Bukannya bisa menyebabkan kecelakaan beruntun?
Bagaimana pula jika ada yang secara sengaja menurunkannya secara tiba2? Bukannya berakibat hal yang sama? Atau bagi orang2 iseng yang lagi stress, menabrakkannya ke kendaraan yang sedang melaju kencang itu?
Beberapa waktu kemudian ketika saya iseng mencoba drone saya untuk mengetahui hingga setinggi apa drone saya bisa terbang, ketika dalam proses menurunkannya tiba2 koneksi dengan drone saya putus. Kemudian tanpa dapat saya cegah, drone saya tiba2 meliuk-liuk, hilang kendali, oleng kanan kiri, dan dengan cepat melayang turun seperti layangan putus, untuk kemudian hilang dari pandangan saya. Duhhh….
Ini bukan mimpi, atau scenario disengaja lho…benar2 kecelakaan…
Nah ketika drone itu kehilangan kendali, saya panic luar biasa. Saya tidak tahu bagaimana melukiskan perasaan takut yang menjalari diri saya. Perasaan takut sesuatu yang buruk bakal terjadi.
Saya sama sekali tidak panic karena takut rusak, karena saya sudah siap untuk itu (nanti saya akan tuliskan mengenai hal ini di postingan lainnya). Saya panic karena saya takut drone itu jatuh di jalan toll !!!
Saya benar2 kehilangan akal ketika melihat drone saya oleng meliuk-liuk seperti penari ular :), dan kemudian hilang dari pandangan saya. Kaki dan tangan saya lemas, keringat dingin bercucuran. Matiiii dehhhh…matiii…matiii, pikir saya. Duhhh kalau sampai jatuh di jalan toll bagaimana, saya tidak terbayang apa yang akan terjadi.
Saya berlari turun dari lantai dak rumah saya menuju ke daerah sekitar jatuhnya drone saya. Saya berlari kesetanan, cepat2 keluar rumah untuk mendekat lokasi jatuhnya dengan harapan bisa memperoleh koneksi dengan drone saya lagi.
Sekitar 30 meter dari rumah saya, saya memperoleh kembali koneksi dengan drone saya yang menampilkan gambar seperti ini:
Fiuuhhh…. nyangsang di pohohn…untung tidak jatuh di jalan toll… detail ceritanya nanti saya lanjutkan di posting lain ya :).
Jadi saya sangat menyadari bahayanya “mainan” ini, karena mengalami sendiri. Namun sekali lagi ini belum apa2 lho…
Terus seperti apa yang apa2 itu?…
Saya dulu pernah membayangkan drone ini digunakan untuk menyelundupkan senjata atau narkoba. Terutama di daerah2 perbatasan (mungkin karena kebanyakan nonton film kali ya…:). Dan amazingly ternyata betul terjadi baru2 ini. Gila bener.
Di bawah ini adalah foto drone yang jatuh ketika sedang terbang menyelundupkan narkoba 4 hari lalu seperti diberitakan oleh www.dailymail.co.uk ( Drug-smuggling drone attempting to carry six packets of crystal meth across the border crashes in Tijuana )
Selain itu drone bisa dengan sangat mudah menyebabkan kecelakaan pesawat. Baik sengaja maupun tidak sengaja.
Ketika saya iseng, yang kemudian menyebabkan drone saya stall tadi, saya ingin tahu seberapa tinggi drone ini bisa terbang. Ternyata sangat tinggi…drone saya bisa terbang di atas awan…mencapai ketinggian maximum 500 m. Amazing bukan?
Pada ketinggian itu pada daerah2 sekitar airport, banyak sekali pesawat yang lalu lalang, baik pada saat akan take off ataupun landing.
Bagaimana jika puluhan atau ratusan orang bermain drone di daerah sekitar lapangan terbang, dan kemudian drone itu terhisap ke mesin pesawat. Bukannya bisa terjadi kecelakaan fatal? Duhh…amit-amit…mudah2an jangan sampai hal ini terjadi.
Pembaca bisa mencari beberapa berita mengenai drone yang hampir menabrak atau ditabrak pesawat di internet. Ini salah satunya: Pilot claims drone almost hit passenger aircraft.
Mengerikan….
Tapi ini juga belum seberapa…
Coba kita berandai-andai… (ini mungkin suatu ketika bakal ada filmnya lho, tunggu aja 🙂 ), bagaimana kalau drone itu digunakan oleh teroris untuk menyerang satu fasilitas vital, misalnya PLN atau Gedung atau apalah. Caranya?
Caranya adalah dengan mengikatkan bahan peledak dengan kekuatan tinggi ke drone dan menerbangkannya ke sasaran. Mudah sekali bukan?
Tentu pembaca mengatakan…ah itu sih mimpi saja, fasilitas vital tentu ada penjaganya. Iya mungkin benar, mungkin tidak. Namun biarpun ada penjagaan bersenjata, menembak jatuh drone yang mampu melaukan maneuver dengan sangat cepat hampir bisa dikatakan mustahil.
Pada acara CES 2015 (Consumer Electronic Show) yang merupakan perhelatan produk2 elektronik terbesar di seluruh dunia di Las Vegas, January 2015 lalu, Intel mendemokan drone yang bisa menghindari tabrakan. Sebelumnya ada juga drone yang bisa memetakan ruangan dalam 3 dimensi, jadi drone dilepaskan ke suatu ruangan, dan dia akan menggambarkan bentuk ruangan itu dalam gambar 3D.
Bagaimana lagi, jika mereka sekaligus menerbangkannya sebanyak misalnya 20 unit atau 30 unit dan dikomando dari berbagai lokasi? Coba perhatikan video berikut:
Wihhh…mengerikan…sungguh…
Dua hari yang lalu, saya membaca berita akan jatuhnya drone di gedung putih tanpa sempat dideteksi sebelumnya. Baca link berikut: White House Drone Crash Described as a U.S. Worker’s Drunken Lark. Saya yakin hal ini akan menjadi topic hangat akan keamanan gedung putih terhadap serangan drone, paling tidak DJI sudah bereaksi dengan mengupdate firmware DJI yang akan mengakibatkan DJI drone tidak bisa digunakan di Washington DC. Baca: DJI no longer lets you fly its drones in Washington, DC.
Mengingat semua kegunaan dan juga kengerian drone ini, meskipun saya sangat menyukainya, menurut saya lebih baik drone dilarang diterbangkan disembarang tempat, kecuali di tempat2 tertentu yang telah ditentukan. Tentukan saja lapangan, atau taman atau sekitar danau yang aman jika drone sampai jatuh.
Karena tidak semua orang sadar akan bahayanya bermain drone, dan tidak semua orang yang sadar akan bahaya drone adalah orang baik2. Banyak orangtua yang dengan bangga membelikan anaknya drone tanpa menyadari bahaya yang mungkin ditimbulkannya baik sengaja maupun tidak sengaja.
Mungkin saya terlalu parno (paranoid), namun beberapa indikasi negative impact dari drone sudah terjadi dimana-mana di seluruh dunia. Sementara belum ada aturan yang mengatur penggunaan drone, pertumbuhan dan perkembangan drone sudah semakin jauh saja.
Berikut adalah kompilasi kemampuang drone yang membuat mulut saya ternganga, coba bayangkan apa yang mampu dilakukan oleh drone di kemudian hari:
Business Opportunity
Tetapi… jika ada pembaca yang gemar mengutak-atik perangkat electronic, mungkin ada yang bisa melihat peluang untuk membuat perangkat pelumpuh drone…wkwkwk…atau lebih hebat lagi perangkat penangkap drone dengan memindai frekwesi drone dan kemudian menariknya….hehehehe…
Atau paling tidak membuat perangkat Drone Warning System sehingga kalau ada drone yang sedang mengintip rumah kita, kita bisa segera mengetahuinya untuk kita tangkap…wakakakak…
Pembaca tentu terkekeh membaca mimpi saya ini, tapi nanti jangan kaget lho jika suatu ketika ada perusahaan yang menciptakannya…hehehe…
Saya mohon maaf bagi pencinta drone atas pendapat saya untuk melarang drone ini, namun kenikmatan bermain drone dibandingkan hal negative yang bisa diakibatkan olehnya, jauh lebih mengerikan impact negativenya.
Semoga saya salah…
Salam,
Guntur Gozali,
Jakarta, Kebon Jeruk,
Sabtu, 31 Januari 2015, 20:30
wah KOmennya saya jadikan satu disini aja ya pak. 🙂
terlepas dari malfungsi yang bisa terjadi menurut saya drone sendiri adalah alat, yang membuat dia “good” or “bad” adalah orang yang ada dibaliknya. toh kita tidak bisa mengatasnamakan keamanan atau privacy tapi malah mengacuhkan kemajuan teknologi drone ini.
(sama internet ada faktor plus-minus nya)
Yang jelas regulasi penerbangan drone ini memang harus cepat2 dibuat dan disosialisasikan ya, tapi keknya di Indonesia sendiri sepertinya masih lama(soale lagi ribut cicak vs buaya + banteng).
btw pak kalo ada teroris baca tulisan ini jangan2 dari yang gak kepikiran mereka bisa kepikiran cara baru nih…
ditunggu tulisan lanjutan nya.. 🙂
Ya memang betul, semuanya tergantung pemakainya, hanya saya cukup khawatir dengan “mainan” ini.
Saya rasa teroris2 sudah punya pikiran yang mungkin lebih mengerikan daripada yang saya uraikan… Mudah2an saya salah.. dan mudah2an cicak sama buaya akuran supaya rakyat gak capek :).
Salam,