Posting saya mengenai BlackBerry Q10 (BlackBerry Q10, Sucks!) adalah salah satu tulisan yang paling sering dibaca dan bertahan hingga hari ini, sejak saya posting tanggal 23 Juni 2013 lalu. Fiuhh… ternyata sudah lama juga ya, setahun setengah yang lalu.
Tulisan ini juga memperoleh komentar paling banyak dan beragam. Dari yang setuju, yang berterima kasih hingga memaki-maki saya karena “kebodohan”, “ketidak mampuan”, “keengganan” saya beradaptasi terhadap teknologi baru.
Semua komentar2 itu saya biarkan saja, lucu aja :). Ada yang saya komentari ada juga yang saya delete. Terutama yang menggunakan kata2 yang tidak pantas untuk ditayangkan, yang dipost oleh beberapa pembaca yang tidak berani menggunakan nama sebenarnya alias penakut :).
Ulasan saya ketika itu lebih saya utamakan pada user interface Q10 yang menggunakan OS terbaru BlackBerry 10 yang menurut saya tidak user friendly, serta kekecewaan saya atas dibuangnya Navigation Key yang menurut saya sangat innovative.
Kekurangan yang saya rasakan ketika itu kemudian diakomodir oleh BB melalui serangkaian update OS hingga saat ini. Namun kenyamanan navigasi yang ada pada BB sebelumnya tidak bisa kembali tanpa dikembalikannya Navigation Key yang ada pada BB jadul sebelumnya.
Berita bahwa BB akan mengembalikan Navigation Key , yang terdiri atas tombol Menu, Back, Send, End dan trackpad itu, terdengar pada acara Mobiel World Congress 2014 di Barcelona sejak bulan February 2014.
Munculnya berita bahwa BB akan meluncurkan Q20 yang kemudian berubah nama menjadi BB Classic ini, membuktikan bahwa review saya atas Q10 tidaklah salah2 amat. Karena bagi korporasi besar seperti BB, menghilangkan atau mengembalikan Navigation Key seperti ini bukanlah keputusan yang bisa dilakukan sambil lalu. Kecuali memang dirasakan sebagai kesalahan yang besar / fatal.
Namun BB rupanya juga tidak bisa menutup telinga atas keberatan pencinta BB jadul yang jumlahnya jutaan di seluruh dunia, sehingga kemudian diproduksilah kembali BB baru yang mungkin karena kembali ke model jadul, disebut BB Classic.
Saya sudah sangat lama menunggu BB Classic ini sampai2 saya hampir tidak tahan untuk beralih ke BB Passport yang bentuknya seperti Passport itu. Tapi saya mencoba bertahan menunggu kemunculannya di akhir tahun 2014.
Ketika pada akhir tahun 2014 saya mengungjungi anak saya di US, ternyata BB Classic baru bisa pre order 17 Desember 2014 dan tidak jelas kapan akan di deliver. Lebih parah lagi beritanya sangat minim sekali. Saya cari2 di website AT&T & T-Mobile, saya tidak memperoleh info yang jelas kapan bisa saya peroleh yang versi unlock, sampai akhirnya saya menyerah.
Pada saat saya sudah hampir kembali ke Indonesia, dan saya iseng mencari di Amazon.com…walllaaa…ternyata dijual bebas, unlock, di Amazon.com. Saya memesan satu unit berharap pada saat delivery masih sempat saya bawa pulang, namun sayang terlambat.
BB Classic yang saya tunggu2 baru tiba dua hari lalu diterima istri saya yang kebetulan masih berada disana. Dan…karena saya tidak ingin membawa tiga hp sekaligus dikantong, akhirnya memutuskan untuk beralih dari Q10 ke iPhone 6+ karena terlalu lama menunggu BB Classic yang baru akan sampai di tangan saya bulan depan.
Namun meskipun belum memegangnya, saya rasa bagi pembaca yang juga penasaran seperti saya, sebagian foto2 tentu bolehlah untuk mengurangi rasa penasaran, betul tidak pembaca :)?
Atas bantuan istri saya, dengan menggunakan camera Note Edge, berikut saya posting beberapa foto BB Classic atau Q20 yang entah kapan di launching di Indonesia.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Komparasi terhadap Q10 (spesifikasi teknis bisa pembaca cari di google :)):
Bagaimana dengan kenyamanannya? Hmmm…menurut istri saya, dia tidak tertarik untuk beralih ke BB Classic, karena bentuk BB Classic yang tampak “ndableg” dibandingkan Q10 yang manis :), meskipun..lanjutnya…Navigation Keynya emang enak banget, seperti BB jadul dulu.
Itulah kira2 penampakan si Classic yang muncul sangat terlambat itu… Semoga penggemar BB dengan cita rasa Classic, masih sanggup menunggu. Saya sendiri, sepertinya akan stick to iPhone 6+ dan Samsung Note Edge saja :).
Salam,
Guntur Gozali,
Jakarta, Kebon Jeruk,
Sabtu, 17 Januari 2015, 16:30
Terima kasih untuk info awal dr BB Classic. Sudah tidak sabar untuk membeli BB Classic dan melempar si bloon Z10 saya. Sudah kebayang BB dengan OS 10, bisa touchscreen tp tetap menggunakan navigation key, logikanya pasti lebih nyaman krn kembali ke senjata andalan nya. Salam.
haloo mas.
apakah sdh explore ttg bb classic?
thanks
Kesebelan utama saya adalah saya gak bisa menghapus chat history BBM. sudah nyari2 solusi sampai sekarang tetap gak ada yg memuaskan. Apalagi isi BBM saya banyak yg gawat n gak boleh diintip orang lain. meski sdh saya kasih password, tetep saja saya msh khawatir.
Yang jelas Q10 memang sangat nyebelin.
Lanjut ulasanya yg classic bro, ane demen ni ama penyusunan kata2 ente, dah di tangan kan pastinya itu classic?, secara sblm beli ane mw tau dulu, apakah user interfacenya g jauh beda ma yg lawas, ane pengguna onyx, so far slama pegang onyx baik keypad, penyusunan track, call, menu, optic, back n end call lebih friendly. Kl classic sama ma Q10 ane pending aja n nunggu hp yg berkeypad nyaman muncul.
Terima kasih atas komentarnya. Saya pesan Q20 itu akhir tahun lalu ketika saya ke US, namun sayang dikirim ketika saya sudah di Indonesia. Sehingga ketika saya kemudian menerimanya di Jakarta, saya sudah pindah hati ke iPhone. Jadi saya hanya sebentar menggunakannya, kemudian digunakan mertua saya :). Sayang beliau tidak bisa menulis blog :).
Beliau sudah berusia 82 tahun, sangat senang dengan technology baru, tapi hanya sebatas pemakai.
Salam,
Waaah.. Jadi nggak ada review Bb Classic nya ya, Pak? Padahal pengen baca review jenengan 😀
bentuknya mirip dengan blackberry onyx ya, tapi seakan akan ditarik ke atas hingga memanjang hehe
salam kenal Pak Guntur.. saya baru saja menggunakan bb q10 dan punya sedikit kecewa yg agak mirp dengan Pak Guntur.. yaitu tidak adanya tombol send, back, track pad yg dulu nya selalu ada di semua type bb dan menjadi ciri khas bb.. tp ini saya sudah terlanjur beli, dan setelah beli baru membaca review dari Pak Guntur..he3x..
ini sekarang saya tertarik pingin coba Q20, sayang sekali Pak Guntur tidak sempat menggunakan shg tidak ada review nya….tp andaikata Q20 milik Pak Guntur ada niat di jual..coba email saya dulu Pak.. krn saat ini saya sedang coba2 cari Q20 yg second aja..tp sampe skarang masih belom dapat.. thnx Pak..dan sekali lagi salam kenal… JBU
padahal Saya ke pengen BB Q10… pengen beli yg baru, karena elegan kl menurut Saya, Saya baca spesifikasi emang bagus banget jadi makin tuh hp… tapi apa boleh buat rasa keinginan tuk beli Q10 tidak lah lagi… karena Anda sudah membuang unek2 Q10 hahaha…
ya pertama nyoba q10 pas di counter.. jadi bingung sendiri… mana tombol menu sama back wkwkwk… kyk orang katrok, tapi beberapa detik ketemu juga !!!
tapi Saya tetap pecinta BB jadul , terutama Davis…
suatu Saat mungkin beralih ke BB PRIV WKWKWKWK 😅😅😅