13 Samsung Galaxy Notes 10.1 features that will kill iPad… Watch out Apple!!!!

Setelah berusaha keras untuk tidak tergoda membeli Samsung Galaxy Note 10.1 yang pernah saya ulas di tulisan saya sebelumnya (baca: Galaxy Note  10.1 is here…), akhirnya hati saya luluh juga :p. Beberapa review dan kesaksian teman2 yang menggunakannya membuat saya penasaran untuk menimang-nimang, mengelus-elus dan mencobanya ketika beberapa kali mampir ke toko atau showroom Samsung.

Jumat lalu selesai meeting di Central Park, kembali saya mampiri showroom Samsung yang berada di lantai basement, tepat di depan Carrefour, dan sekali lagi iseng2 saya coba utak atik. Namun tentu saja masih banyak “misteri” yang belum bisa saya pecahkan sebelum unit ini saya bawa pulang :).

Akhirnya setelah membuat justifikasi sekenanya, akhirnya saya tenteng juga satu unit, dengan alasan untuk digunakan istri saya wkwkwk. Kan istri saya belum punya tablet, karena iPadnya dibawa anak saya ke US… But whatever, ini namanya impulse buying, kemenangan “want” vs “need” :).

Segera setelah sampai rumah, tentu setelah mandi dan makan malam J, saya bongkar box GSN 10.1 yang, tentu saja, packagingnya tidak seindah iPad. Saya cek batterainy masih lebih dari 50%, saya pikir masih cukuplah untuk bisa diutak-atik sampai saya gak kuat lagi karena ngantuk.

So, sejak Jum’at malam hingga saya mengetikkan postingan ini, saya mencoba hampir semua fitur yang dimiliki SGN 10.1. Dan berdasarkan pengalaman singkat ini, saya rasa saya sudah bisa menyimpulkan bahwa Samsung benar2 telah mengerjakan PRnya dengan amat sangat baik, paling tidak saya tidak menyesal membelinya.

Hal ini semakin membuat saya semakin gregetan terhadap Apple yang tampak sudah berpuas diri, sudah kelihatan loyo karena kantongnya keberatan isi. Padahal pada kurun waktu yang sama, Samsung memproduksi jauh lebih banyak variasi produk daripada Apple.

Saya rasa banyak juga pencinta Apple yang juga kecewa dengan innovasi produk2 Apple yang akhir2 ini diluncurkan. Bahkan Tim Cook sampai harus mengeluarkan pernyataan maaf sehubungan dengan kekacauan Apple Maps yang tidak sedetail dan seakurat Google Maps, sehingga banyak jalan yang tidak ditemukan, banyak yang tersesat atau data maps mereka salah. Hal yang diyakini banyak orang tidak akan terjadi jika Steve Jobs masih hidup.

Beruntung ketika saya tersesat di hutan jati (baca: Tersesat di hutan jati …… ) saya belum mengupgrade iPad saya ke iOS 6.0. Kalau saja sudah saya upgrade, mungkin ceritanya bakal lebih panjang lagi wakakakak..

Tak kurang dari seorang pencinta berat Apple, si Michael Grothaus, penulis techblog TUAW (The Unofficial Apple Weblog), mengatakan My next phone will be a Samsung, not an iPhone 5. Tulisan yang dia buat impactnya jauh lebih hebat daripada tulisan saya yang dibaca hanya oleh teman2 dekat, tulisan dia dibaca dan jadi rujukan seluruh dunia, sehingga tentu saja dia tidak menulis seenak jidatnya.

Kembali ke SGN 10.1, secara design memang tidak se elegant iPad, namun juga tidak terlalu buruk, apalagi jika sudah dibungkus oleh case kulit atau kulit2an :). Omong2 mengenai case ini, saya kadang2 geli juga, designer Samsung atau Apple atau produsen manapun berlomba2 membuat produk super tipis, sehingga beda nol koma nol sekian milimeterpun menjadi taruhan. Begitu sudah sampai di tangan konsumen, ehhh malah dibungkus tebal2 supaya tidak pecah atau lecet jika jatuh, akhirnya yang selisih sekian mm itu tidak berarti lagi :). Kacian deh para designer2 produk :).

Saya disini tidak akan membahas spesifikasi teknis antara SGN 10.1 dengan iPad karena semuanya mudah ditemukan di website. Saya hanya akan berbagi mengenai User Experience, yang pasti berbeda antara satu orang dengan lainnya. Apa yang saya tuliskan murni pengalaman saya sendiri, bukan pesan sponsor dari Samsung lho, wong didiscount aja kagak wkwkwk…

Menggunakan SGN 10.1 selama dua hari sudah lebih dari cukup untuk mengatakan bahwa produk Samsung ini lebih innovative dibandingkan dengan iPad (sekali lagi saya tidak membandingkan lebar screen, pixel dlsb). Beberapa hal yang saya tuliskan di bawah adalah kelebihan yang saya rasakan dibandingkan pengalaman saya menggunakan iPad sejak mulai diluncurkan oleh Apple beberapa tahun lalu.

Pertama yang menurut saya menarik adalah penggunaan SimCard standard, bukan micro apalagi nano. Hal ini sangat memudahkan konsumen, karena tidak perlu susah2 mencari SimCard yang tidak umum dipasaran, tinggal copot dari salah satu hp saya langsung jalan.

Selain itu, meskipun mungkin secara philosophy pemanfaatan berbeda, slot untuk menancapkan SimCard sangat mudah dicapai, tidak perlu bingung mencari paper clip seperti pada product Apple untuk melepas SimCardnya. Pernah gak bingung mencari paperclip hanya untuk nyopot SimCard iPhone or iPad? Ergghhhh…kadang gregetan kalau lagi butuh ganti SimCard, harus bongkar2 laci nyari paper clip, karena tidak bisa pakai alat lain, obengpun tidak ada sekecil itu.

Kedua, SGN 10.1 memungkinkan kita untuk menambahkan external Micro SD Card untuk memperbesar kapasitas penyimpanan. Hal ini pada awalnya tidak saya sadari, karena saya pikir seperti iPad, memory sudah fix, 16GB, 32GB atau 64GB.

Pada saat saya sudah hampir membayar harga SGN 10.1, saya kaget kok di boxnya tertulis 16GB, dan kok ya saya juga lupa nanya ada kapasitas berapa saja. Ternyata yang dijual di Indo memang hanya satu kapasitas saya, 16GB, tapi kita bisa extend melalui external Micros SD Card. Ini baru sippp J. Sekarang saya lagi pesan di Amazon yang 64GB + 16GB jadi total bakal 80GB wooowww…mantafff..

Ketiga, ada 2 speaker di kanan kiri layar. Saya tadinya tidak begitu peduli dengan urusan speaker ini, karena saya biasanya juga tidak tertalu tertarik mendengar music di speaker2 mobile device seperti ini, pasti suaranya jelek/cempreng. Ehhh pas iseng2 mencoba sample video yang sudah ada di SGN, dan mencoba simulasi 7.1 Sound (sok bener, mobile device kok pake 7.1 segala pikir saya) ehhhh…suaranya boljug (boleh juga). Hmmm…lumayan juga oiii :).

Keempat, pada bagian atas SGN terdapat port IR (infra red). Pada awalnya saya bingung buat apa ya IR port di SGN ini, apa buat dijadikan sebagai media player atau apa? Kok aneh bener, masa iya SGN mau dijadikan media player untuk dicolok ke LCD/LED TV? Lha dimana beli remotenya, saya browse di internet tidak ada yang jual tuh. Ehhh…ternyata ada aplikasi berjudul Smart Remote yang sudah pre-installed, saya click, dan saya baru “ngeh” ternyata IR port itu untuk menjadikan SGN sebagai remote control.

Segera saya coba ke TV Sharp saya, eh working…hahahaha…ndesooo bener. Jadilah SGN saya sebagai remote, meskipun saya yakin tidak akan saya pakai, karena nanti pada kenyataannya kita pasti akan lebih sering menggunakan remote TV standard daripada SGN. Masa iya mau matiin hidupin TV kudu nyari2 SGN, nyari aplikasinya, click aplikasinya, baru matiin hidupin TV sehh… Tapi ya, boleh lah idenya. Mungkin akan sangat berguna bagi pengguna SmartTV Samsung.

Kelima, User Interfacenya menarik, paling tidak lebih intuitive daripada iPad yang untuk login hanya bisa pakai password. SGN menyediakan tiga cara, dengan swipe disertai animasi yang menarik, dengan password, atau dengan face recognition (hebat kan :)). Meskipun saya pada akhirnya tetap menggunakan PIN or Password, tapi adanya pilihan lain tentu lebih menarik daripada tidak, tull gak 🙂

Keenam, multi tasking. Fitur ini benar2 terasa di SGB dibandingkan dengan iPad. Ketika mencoba memainkan video file, secara tidak sengaja saya mengclick tombol yang menyebabkan layar video nya mengambang di atas aplikasi lain. Hmmm…menarik juga. Jadi selama saya mengetik atau browsing, saya bisa menonton video clip on top of aplikasi yang sedang saya gunakan. Cool iki :).

Ketujuh, tidak seperti iPad yang di desktopnya tersebar semua aplikasi yang kita install, User Interface SGN (Android dalam hal ini) lebih menarik. Kita bisa membuat beberapa page (seperti iPad), namun di atas page itu kita bisa meletakkan seluruh aplikasi atau folder (seperti iPad), namun bisa juga kita install Widget seperti weather, pictures, calendar, email dll. Jauh lebih berguna dan menarik.

Kedelapan, S Pen adalah inovasi yang paling menarik di SGN ini. Akurasi S Pen adalah yang terbaik menurut hemat saya. Meskipun tidak seenak menulis di atas kertas menggunakan pen konvensional, namun bagi professional yang sudah tidak ingin membawa kertas lagi, S Pen memberikan pengalaman menulis yang berbeda, sejauh ini sangat akurat.

Kesembilan, aplikasi S Notes yang telah ada di Galaxy Note 7.0, telah disempurnakan dengan tambahan productivity tools. Ada 3 fitur di productivity tools, yaitu pengenalan tulisan tangan (handwriting-to-text), pengenalan bentuk (shape match), dan formula (formula match).

  • Fitur pengenalan tulisan tangan di SGN cukup akurat untuk mengenali tulisan dalam bentuk Capital maupun tulisan sambung untuk dikonversi menjadi text. Saya tidak yakin apakah nantinya akan sering menggunakan fitur ini karena untuk mengoreksi kesalahan yang terjadi lebih lama daripada menggunakan virtual keyboard. Fitur ini akan berguna kalau kita memang sering sekali menggunakan tulisan tangan di SGN ini, dan menggunakan bahasa Inggris tentunya.
  • Fitur pengenalan bentuk akan mengubah bentuk lingkaran, kotak, segitia atau garis yang kita coretkan ke S Note menjadi bentuk yang sempurna. Hal ini sangat berguna kalau kita sering membuat bagan atau skema sederhana.
  • Fitur pengenalan formula, mengubah tulisan tangan kita menjadi formula dalam bentuk symbol dan text, bahkan kita bisa mencari penyelesaiannya melalui internet. Luar biasa. Tapi tidak berarti banyak buat saya, yang matematikanya pas2an wkwkwkwk…

Kesepuluh, multiscreen. Nah ini yang dulu membuat saya terpana melihat demo SGN pada saat awal diluncurkan. Ternyata fitur ini benar2 working dan bisa dihandle dengan sempurna oleh SGN 10.1. Dua aplikasi bisa berdampingan secara sempurna dalam satu layar, tanpa penuruan performance yang berarti, paling tidak secara kasat mata.

Kita bisa membuka email di layar kiri, dan pada saat yang sama membuka browser di layar kanan. Link di email kiri jika kita click, yang pada iPad akan membuka Safari dan menutupi email yang sedang kita baca, akan menampilkan hasilnya di browser sebelah kanan. Cool feature.

Kesebelas, Photoshop Touch. Saya bukan foto editor yang handal, bahkan fitur paling sering saya pakai di foto editor manapun adalah Auto Enhance wkwkwk…sekali click semuanya diatur secara otomatis oleh aplikasi. Aplikiasi foto editor yang paling saya suka adalah iPhoto yang juga terdapat di iPad saya.

Namun saya rasa semua photographer atau web designer pasti setuju salah satu tool paling popular untuk mengedit foto adalah Photoshop. Nah, SGN 10.1 telah pre-installed juga Photoshop Touch, yang amazingly sangat mudah digunakan. Sekarang saya jadi pingin belajar Photoshop jadinya  :).

Kedua belas, aplikasi AllShare. Aplikasi ini memungkinkan kita untuk berbagi tampilan dengan sesama pengguna AllShare. Kita bisa melakukan diskusi mengenai suatu dokumen secara peer-to-peer.

Ketiga belas, fitur ketiga belas ini merupakan fitur sial bagi Apple :). Atau mungkin lebih tepatnya fitur sialan bagi Apple, karena begitu Apple mencabut Google Maps dari IOS 6.0, kritikan dan sumpah serapah langsung berhamburan dimana-mana, sehingga memaksa Tim Cook meminta maaf dan bahkan menganjurkan fans Apple menggunakan produk lain.

Apple menyarankan menggunakan aplikasi lain…yahh bener… baru kali ini Apple menyuruh penggemarnya menggunakan solusi lain di luar produk Apple. Kalau didenger Steve Jobs, bisa bangkit dari kubur si Steve :). Banyak yang mempertanyakan keputusan permintaan maaf si Tim Cook ini. Apakah karena Apple sudah melemah, mulai membusuk? Ataukah itu pertanda Apple sudah lebih manusiawi sepeninggal Steve Jobs? Hanya Tuhan yang tahu wkwkwkwk…

Di luar ketiga belas hal yang saya jelaskan di atas, ada juga beberapa kekurangan SGN dibandingkan Apple, antara lain:

Pertama, SGN tidak memiliki tombol Home seperti di iPad, yang merupakan hasil pemikiran yang brilliant. Tombol ini yang memungkinkan bayi baru berumur beberapa bulan pun bisa menggunakan produk Apple. Secara konsep, click aplikasinya di layar, dan tekan tombol Home untuk exit dari aplikasi. That’s all, luar biasa. Kalau di SGN, rasanya para baby masih akan kesulitan untuk exit dari program yang sedang dipakainya :).

Kedua, semua aplikasi yang dijual di AppStore berbasiskan iOS. Hal ini menyebabkan developer yang mengembangkan aplikasi untuk produk Apple tidak pusing kepala dengan variasi OS di pasaran, paling2 hanya berhadapan dengan beberapa lebar screen yang berbeda.

Sedangkan di SGN yang menggunakan Android, fiuhhhh….developer bisa botak memikirkan perbedaan antara satu device dengan device lainnya. Meskipun developer hanya berkonsentrasi di produk Samsung, tetapi perangkat mobile yang dikembangkan oleh Samsung beragam model dan lebar layarnya.

Belum lagi, tiap2 produk menggunakan OS Android berbeda-beda, ada Cupcake (Android versi 1.5), Donut (Android versi 1.6), Éclair (2.0/2.1), Froyo (2.2), Gingerbread (2.3) atau IceCream (4.0). Bingung kan…mirip kalau kita disuruh milih mau beli kue apa wkwkwkwk… Btw, napa kok semua codename nya pake nama makanan ya? Ada yang tahu? 🙂

Hal tersebut di atas mengakibatkan beberapa aplikasi tidak berjalan sempurna di SGN 10.1, padahal di SGN 7.0 berjalan baik. Belum lagi aplikasi2 dari developer tidak terkenal, yang belum tentu punya team User Acceptance Test untuk mencoba aplikasi yang mereka kembangkan apakah bisa berjalan sempurna di semua produk Samsung.

Ketiga, proses synchronization ke Outlook atau PC/Mac masih tidak semulus iPad dengan iTunes. Pada awal iPad diluncurkan saya sering bingung dengan proses Sync iPad ke iTunes, tapi sekarang sudah jauh lebih mulus.

Sedangkan SGN dengan PC/Mac, masih banyak masalah. Sampai sekarang SGN 7.0 saya masih tidak berhasil connect dengan Vaio maupun MacBook Air saya, beruntung kemarin SGN 10.1 berhasil connect dengan Vaio saya, namun proses Sync dengan Outlook gagal total tanpa saya tahu sebabnya.

Selain kegagalan Sync Outlook dengan SGN 10.1, di list fitur aplikasi Sync tidak terdapat fasilitas untuk Sync Notes atau Memo. Padahal isi memo saya banyak sekali, terutama Joke2 lucu yang dikirimkan teman2 wkwkwkwk…

Kira2 demikian sharing saya mengenai SGN 10.1, semoga bagi pembaca yang sedang bingung atau galau untuk menentukan sikap, bisa lebih mudah memutuskannya.

Semoga juga posting saya ini sampai ke Tim Cook wkwkwkwk…biar tahu kalau team Apple sudah kedodoran nih. Kalau tidak ada gebrakan2 yang WOW dan AHA dalam waktu dekat, saya kok yakin bakal dilibas pisan oleh Samsung ya?

Untuk team Samsung, hayooo kejar Apple, tunjukkan orang Asia juga hebat :). Great job, Samsung!!!

Update: Sept 30, 2012 at 19:59

Saya baru teringat ada dua fitur lagi yang baru saya sadari, yaitu kita bisa mengirim sms dan bertelpun ria menggunakan SGN 10.1 :). Meskipun tentunya jangan ditempelkan di telinga ya, karena pasti akan aneh sekali Tablet sebesar itu untuk dibuat nelpun wkwkwk… Cukup menggunakan speaker phone atau earphone :).

Dan Smart Stay feature yang memungkinkan screen stays as long as you are looking at it :). Fitur ini mencegah screen turn to sleep mode selama kita memandangi SGN ketika sedang membaca atau atau browsing. Hal ini sering terjadi di iPad, ketika kita sedang asyik2nya membaca, tiba2 screen jadi blank karena fitur auto sleep :). Lumayan smart kan idenya 🙂

23 thoughts on “13 Samsung Galaxy Notes 10.1 features that will kill iPad… Watch out Apple!!!!

  1. sharing nya lebih mirip promosi pak wahahahaha.. but when you think about it 13 plus vs 3 minus, masi surplus gede pak.. dan personally buat saya yg masi developer minded, android lebih menarik karena kita bisa bebas ber kreasi dan meng customize banyak hal, even the font we use (ga ngerti di ipad bisa ato ngga) dan tentunya bisa bikin aplikasi sendiri meskipun seperti yg bapak jelasin diatas, variasi versi dan ukuran layar harus dipikirin juga..

    but in the end, ga banyak orang yg perlu semua fitur di atas.. bahkan mungkin orang2 yg beli ipad paling cuma dipake buat akses email, game, lagu, video, telpon, dan mungkin aja adu gengsi o_O

    nevertheless, nice review pak.. semakin memperkuat kecintaan saya sama samsung.. mungkin review berikutnya dari merk lain? sony xperia ato lg optimus? tapi jgn minta saya yg provide pak wkwkkwk..

    • Mirip promo ya Ric? :). Kalau begitu mungkin bisa kamu bantu saya claim ke Samsung biaya promonya :).
      Experia n LG Optimus belum pernah mampir di kepala sih Ric, kecuali ya itu tadi kamu provide, meskipun belum apa2 pintunya sudah kamu tutup duluan wakakak…

  2. Ya nih saya nyesal banget abis upgrade ipad saya ke ios 6.0. Iseng mau cobain feature baru fatal akibatnya. Petanya benar2 gak reliable. Padahal saya termasuk orang yang gak bisa ingat jalan jadi kalo pergi2 pasti mengandalkan google maps. Ada gak ya cara untuk degrade ke ios sebelumnya?

    • Hehehe…kesel ya Zun :), sama dong :). Cara downgrade ada di internet, coba kamu googling, banyak yang menyesal juga sudah upgrade ke iOS 6.0.
      Hanya saja hati2, ada yang berhasil ada yang gagal juga. Saya sih malas coba2, malah habis waktu untuk beberes ini nantinya, blm lagi keselnya kalau sampai data atau program pada hilang :).
      Tapi coba kamu browse siapa tahu ada yang express, gak pake macem2 gitu.

  3. Yang saya suka adalah pernyataan membeli Samsung Note sebagai impulse buying… keren. Kalau saya impulse buyingnya baru coklat silverqueen.

    Tulisan ini kalau berbayar harganya mahal nih pak… 🙂

  4. Review nya manthab om, detail pengalaman penggunanya bikin sy ngiler ama SGN 10.1 ni,sumpah hehehe..
    Cmn sy sygnya ga terlalu suka bawa2 tab, kecuali klo bawa tas 🙂
    Makanya sy skrg pengguna setia SGNote N7000, masih bisa masuk saku celana 🙂

    Om review SGNote 2 / SGNote N7100 dong, kan dah launch tuh 😀

  5. reviewnya enak bgt buat dibaca. bahasanya gampang dimengerti & jelas bgt. yang pasti bikin keinginan buat beli SGM tambah besaaaaarrrrr. thanks 😀

  6. pak, saya sudah konfirmasi ke Samsung. Karena anda bikin tulisan ini, anda akan dibayar 2M! oleh Samsung! ( 2M = Makasih Mas!)

    • Mas Hen, maaf saya tidak bisa memberikan advise untuk ini, setahu saya kalau di iPad ada aplikasi yang memungkinkan kita untuk mengirimkan apa yang ada di layar iPad melalui wifi ke LCD Monitor yang memiliki wifi dan atau connect ke Local Area Network. Mestinya aplikasi yang sama ada di Android, hanya saja LCD Projectornya juga harus mendukung.

      Kalau menggunakan LCD TV sebagai media, kita bisa menggunakan Apple TV, melalui Wifi langsung tampil ke layar LCD, tapi juga di iPad. Saya belum explore untuk Note.

      Salam,

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s