Masih seputar ulang bulan saya ngeblog, ada satu komentar dari teman2 dekat saya yang tidak bisa saya abaikan begitu saja. Segera setelah saya memulai kegiatan ngeblog, banyak teman atau kerabat dekat yang berkomentar:”Kamu sudah kengangguran ya sekarang, kok sempet2nya nulis2 kek begituan. Emang mo ngapain sih, iya kalau dibaca, iya kalau dapat duit, iya kalau…?”. Hehehe…
Nganggur? Sempet? Ngapain? Tiga keyword yang semuanya tidak mudah saya jawab. Apa iya saya nganggur? Hmm…kalau sampai terdengar Board Of Management tempat saya bekerja, bisa dipecat tanpa pesangon sayanya :). Jadi kudu saya jawab saya ini sibukkk luar biasa, cailleeee…kekekek…
Rasanya saya tidak nganggur2 amat, paling tidak saya sama sibuknya dengan teman2 saya yang lain. Saya kebetulan dipercaya memimpin team yang jumlahnya sekarang sudah lebih dari 200 orang, dengan berbagai permasalahan yang tidak habis habissss :). Jadi tidak berlebihan kalau saya sama sibuknya dengan teman2 lain.
Sempet? Haizzz…mana ada sih jaman sekarang orang yang kebanyakan waktu. Rasanya sehari maunya 48 jam, karena kalau cuma 24 jam, bentar aja udah habis, nggak jelas buat apa. Jadi kalau ada urusan yang menurut kita berguna, tidak ada alasan lagi selain di sempat-sempatkan.
Saya setiap hari berangkat pagi ke kantor antara 6:30 – 7:30 pagi karena kudu sampe di kantor jam 8 pagi, pulang rata2 ya di atas jam 19:00 baru sampai rumah, kemudian mandi, makan dan baca Koran. So…ya begitu deh, tidak mungkin sempat kalau tidak disempet2in.
Ngapain? Nah…ini menarik. Ngapain ya, sudah katanya nggak nganggur alias sibuk, kok ya bela2in nyuri2 waktu yang tidak sedikit untuk menulis blog yang belum tentu dibaca ini. Kadang perlu lebih dari 3 jam kalau saya harus menambahkan illustrasi atau foto2. Sudahnya begitu, selain tidak tahu apakah dibaca, saya pun juga tidak tahu apakah bermanfaat…haizzz….
Tapi, orang tua saya dahulu selalu mengajarkan untuk selalu berbagi. “Berbagilah”, kata beliau, ”Maka kamu akan beroleh lebih daripada yang kamu bagi”
Ahhh…yang bener aja? Masa sih??
Saya memang tidak bisa membuktikannya secara matematis. Namun saya kok yakin benar begitu. Jujur saja, saya tidak pernah memperoleh balasan langsung atau seketika akan apa yang saya berikan. Maksud saya tidak pernah mengalami misalnya jika saya bagi duit sejuta, beberapa jam kemudian saya akan langsung memperoleh dua atau empat juta begitu. Belum pernah mengalaminya sih. Kalau saja bisa seperti itu, bakal saya bagikan deh semua harta benda saya biar saya langsung memperoleh gantinya dalam seketika ….uenak tenan…aw aw aw…
Tapi, yang saya rasakan dan alami adalah, selama saya memberikan dengan tulus, saya tidak pernah merasa kekuranagn dan saya merasa atau mungkin lebih tepatnya percaya bahwa saya memperoleh balasannya dalam bentuk yang lain. Wahhh…menarik ya, bentuk lain apakah itu?
Hmm..kan saya bilang tadi bukan balasan langsung ya kan, jadi balasan yang saya peroleh bisa macam2, bisa kesehatan keluarga saya, bisa dalam bentuk project di perusahaan saya, bisa dalam bentuk beasiswa bagi anak saya, bisa juga dalam bentuk kedamaian / kebahagiaan hati. Saya percaya itulah salah satu atau dua bentuk balasan yang saya terima.
Aneh ya? Asal2an ya jawabannya? Mungkin benar jawaban saya asal2an, tetapi selama saya mempercayai hal ini, saya punya kekuatan untuk terus berbagi. Saya berharap apa yang saya bagikan, bisa dalam bentuk uang, barang ataupun hanya sekedar nasehat atau tulisan bisa bermanfaat, berguna bagi yang menikmatinya. Siapa tahu salah satu atau dua tulisan saya bisa mengubahkan hidup yang membaca, who knows?
Pernah suatu ketika salah satu peserta training Basic Mentality yang saya adakan mengirim email ke saya. Dia mengatakan bahwa selama ini dia tidak pernah tertarik untuk membaca, dia merasa pekerjaan itu hanya membuang-buang waktu, hingga akhirnya ocehan saya pada saat training mengubahkan dia menjadi seorang pencinta buku. Luar biasa bukan? 🙂
Saya memang getol mempromosikan kegiatan membaca, karena menurut saya kegiatan itu luar biasa bagusnya. Nah ketika itu saya biasanya juga menantang mereka untuk mencoba membaca satu saja novel karanggan John Grisham yang terkenal itu.
Eh rupanya anak ini menerima tantangan saya dan kemudian membeli novelnya serta mulai membaca. Ehhh…ternyata dia mengatakan di emailnya bahwa sejak saat itu dia mulai keranjingan membaca apa saja. Ahhhh…betapa senangnya saya, betapa puasnya rasanya bisa mengubahkan seseorang untuk sesuatu yang baik.
Banyak anak2 muda yang disebabkan oleh kerasnya kompetisi, baik di sekolah / kampus maupun dunia kerja, tidak mau berbagi atau lebih tepatnya takut untuk berbagi. Mereka takut ilmu yang mereka miliki nanti dikuasai oleh temannya, sehingga dia tidak menjadi hebat lagi, tidak menjadi bintang lagi.
Menurut saya, pemikiran seperti itu adalah picik. Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha Bijaksana menciptakan manusia dengan berbagai talenta, tidak ada yang sama persis. Kesuksesan/keberhasilan seseorang tidak HANYA ditentukan oleh ilmu yang dimilikinya, kadang kejujuran, keberanian, kenekatan bisa merubah nasib seseorang.
Namun jika kita tidak berani sharing ilmu yang kita miliki, saya berani bertaruh kita akan semakin kerdil cara berpikir kita. Mirip seperti gelas yang diisi air, jika sudah penuh, perlu kita tumpahkan supaya bisa diisi dengan jenis minuman lain. Cobalah membaginya karena dengan demikian isi otak kita akan secara luar biasa ditambahkanNYA.
Contoh ketika saya menulis mengenai Just Be Who You Are, karena saya harus memberikan contoh2, terpaksa saya harus mencari di google, jam tangan apa saja yang harganya mahal, dan mobil mewah merek dan type apa yang termasuk super luxurious car. Oleh karena hal ini, akibatnya saya jadi tahu kalau ternyata ada jam tangan semahal itu, dan ternyata juga harga mobil yang katanya supermahal itu bukan harga yang mengagetkan bagi sebagian konglomerat di Indonesia.
Jadi karena saya mau berbagi, saya memperoleh pengetahuan yang baru, belum lagi jika orang yang kita bantu menjadi teman kita, maka jaringan kita teman atau jaringan kita akan semakin luas.
Demikian pula harapan saya kepada anak2/adik2 semua, share what you have, saya percaya kalian akan memperoleh imbalan yang berlipat.
Share more and you will get much more.
Klo pendapat saya cukup dengan “Share more …”
tambahan seperti “get much more …” ndak usah.
karena kalau menurut saya seperti mengharapkan pamrih pak, am i wrong?
Katanya judul tulisan itu kudu provokatif Den :), kalau ditulis Share more doang kan mengambang ya :). Jadi tambahlah get much more :). Tapi kalau kamu baca isinya, mestinya mengerti dong inti sharing saya :).
Wah salut nih… memang penulis tulen. Berdasarkan artikel terdahulu ternyata tulisannya sudah banyak juga hampir 100 dalam 2 bulan ya.. kagum saya. Semoga semangat berbagi pengalamannya selalu ada Pak. Maaf baru bisa komentar tapi saya salah satu pembaca setia kok. 🙂
Ini dia provokator yang menyebabkan saya akhirnya merealisasikan blog saya :), yang tulisan2nya sudah menginspirasi banyak orang, yang ngajari saya how to be a good blogger :). Thank you Om Applaus.
Tolong dikritik dong Om 🙂
It is about commitment nya GG.
Saya pikir sampai di pasang gambar di setiap posting nya… hmm… maybe he has someone doing it for him.
Hehehe…yes I know. It’s about commitment.
Someone siapa? Ya kudu nyari sendiri, edit sendiri n posting sendiri. Posting picts yang paling makan waktu, kan kudu dicari yang cocok, kemudian kudu diedit dikit, di resize karena foto2 saya ukurannya 10+MB, terus di upload (ini yg minta ampun lamanya) dan di susun :). Apa berminat jadi assisten? Hahahaha…commitment 🙂
kalo soal politik males ya pak buat share2 nya hahaha.. kadang penasaran gimana kalo bapak membahas politik dengan gaya bahasa bapak yg suka bikin senyam senyum sendiri 😀
Duh saya pingin sekali nulis mengenai politik Ric, tapi ya tahu dirilah. Nyali belum cukup, masih belum siap nginep di hotel bintang 10 Cipinang Grand Hotel wkwkwkwk…
lah buktinya di postingan sebelah bisa pak hehehe.. selama ga menyerang secara berlebihan.. freedom of speech right? (in this case maybe freedom of blogging) 😀
Bisa tetapi kudu ati-ati…gak enak rasane yo :). You know me 🙂
Share more … (believe it or not) ….. get more itu ada benernya….
Namun spt yg diingatkan Denny Lim … jangan diarepin get more nya..nanti cape sendiri. Berikan dengan tulus…sincere…. bukankah rewardnya sebenernya ada di kepuasan bisa membantu orang lain? (Tantangan berikut nya adalah…melupakan kalau sudah membantu orang lain….supaya jangan terbang… nanti kepentok)
The question is… will you take the 1st step of giving? Ini juga soal kebiasaan. Normally , manusia itu selfish. Paradigma nya…cenderung…..what’s in it for me.
Eric sedang order menu politik….. Saya juga udah mesen topic soal resto2 …. cuman belum di restui oleh bapak. hik2… suruh ngantre……
Duh kalau urusan makan memakan, I am not really good at it. Saya dikasih makan aja saya santap, rating saya soal makanan cuma dua: enak dan enak sekali hahahaha…
Hey hey hey, take a gander at what’ you’ve done
Didn’t know the forum rules allowed such brilliant posts.
minggu lalu saya habis ujian tesis, tapi bulan depan saya masih ada ujian masuk s3, karena saya merasa capek belajar dan masih ada waktu sebelum ujian lagi, saya iseng main fb, salah satu teman fb saya share blognya om, dan dari pagi sampai malam saya hampir baca semua blognya om, inspiratif , informatif dan menghibur sekali,
saya tidak bisa membalas apa2 kecuali kata terima kasih