Twitting and Facebooking, Why Should You? (4/4)

Sejak menyadari kekuatan magnet FB ini, saya kemudian sangat membatasi diri untuk berani2 mengakses FB. Saya hanya membaca atau berkomentar kalau benar2 lagi nganggur, dan saya mulai mencari perhatian melalui tulisan. Ya, saya masih suka perhatian, I am only a human being. I am not a God, but at least, I think I wanna share something. I wanna share something that might be worth it for others, maybe.

Oleh karena itu pula, your comments to my writing means a lot for me :), bukan karena ingin perhatian, tapi karena bingung udah nulis panjang lebar gak tahu apa ada gunanya apa nggak ya, bener apa nggak ya, memberi inspirasi atau malah menyesatkan? Kadang ngeblog ini saya rasakan mirip tuh dengan pidato di depan tembok kikikik…. Sunyi sepi senyappp :).

Lha kalau tulisan2 saya tidak juga memberi inspirasi atau masukan atau at least challenge to your intellectual, kasihan juga sayanya ya :). Tapi biar deh, saya akan coba menulis terus, termasuk juga nanti saya akan menulis mengenai kenapa kok orang Indonesia sangat susah / pelitttt berkomentar…hehehe…

Sekarang kembali ke….laptopp… Apakah argumentasi saya mengenai FB dan Twitt berbahaya, make sense? Jika adik2 setuju, menurut adik2 make sense, maka cobalah untuk mengurangi atau membatasi ber FB atau Twitter ria, jangan sampai addicted tida kenal waktu, karena pada rentang usia 22 – 27 tahun, otak kalian berada pada puncak perkembangannya (ini menurut para ahli lho).

Menurut para ahli, di usia 22 – 27 tahun ini, daya serap otak itu seperti sepon yang bisa menyerap air pengetahuan semaksimal mungkin. Kalau sudah seumuran Om, seponnya sudah keras, sudah susah menyerap air pengetahuan, jadi gunakanlah otak kalian semaksimal mungkin.

So, instead of kalian bermain2 FB dan Twitter seharian hanya untuk posting seperti “Aduhhh…mau ngupil2 ahh…”, why don’t you spend your productive time to read? I am not saying stop Facebooking or Twitting, but at least REDUCE or LIMIT it.

Start to Read….read…and read….

Baca apa aja, Koran, buku, majalah (jangan majalah dewasa ya, awas!!), komik, novel, blog atau apa saja yang menambah pengetahuan, niscaya nanti kalian tidak akan menyesalinya.

Om garansi J J !!!

20 thoughts on “Twitting and Facebooking, Why Should You? (4/4)

      • Hehe.. Wah… ga sangka bakal di reply ama Om. Sama2 Om! 😀
        Keep on writing the blog ya Om! Your writings teach me so many things 🙂 🙂
        Aku bakal jadi pembaca setia deh mulai sekarang.. hehe..

  1. Pak, jamin anak2 kantor pasti sering baca blogs n takut komen apalagi sama blogsnya pak boss ,takut mbonus ndak keluar or performance dideduct sama direct report manager. Tapi jangan kuatir pak, silent does not mean that they are not aware. Di kantor yang mempekerjakan saya sekarang kebetulan ada fasilitas namanya NapPod (tempat bobok ada headset n bisa tutup dari pinggang keatas tapi pinggul kebawah can be seen from outside)… dan baru kemarin new hire onboarding, si facility manager bilang: ” Kita punya fasilitas batu refleksologi, fitness tool dan nappod gak ada yang pakai di building kita. The management was so generous to provide all of this facility. Kenapa ya gak pernah dimanfaatkan?” di ruangan itu langsung ada cewek yang nyeletuk: “of course lah, if your manager pass thru that area ,then how? hehehe. ” dillema gitu loh pak..l.l

    oh ya curcol punya curcol, di kantor baru ini lucu loh pak, kemaren si HR meng assist kita dengan bilang kunci sukses anda adalah dengan membangun personal network internal. hehehe.. waduh, langsung inget basic mentality training adins donk pak: saya menghire kalian adalah untuk menabung network.( ternyata itu kunci sukses pak Guntur diadopt sama MNC juga euy..).

    monggo diklik refresh wwkwkwkwkwkwkwkwkwkwww….

    • Maya…Maya…komentarmu bikin saya terkekeh hahahaha… Masa mmbonus gak keluar gara2 baca blog saya, malah mmbonus bisa nambah lho :). Kalau baca yg aneh2 itu baru mmbonus gak keluar lah :). To my surprise yg baca tnyata ada aja, rata2 sekitar 50 – 60 views per hour, cuma yang komentar gak sampe jumlah jari tangan, kan bingung tuh, pada setuju apa kagak dengan omelan saya hehehehe… Kalau fasilitas itu emang anak2 sukanya cuma minta, di AdIns juga disediain XBox, PS3, Nintendo Wii, Karaoke tapi udh dibeliin jarang dipake…haizzz… Nah yg terakhir betul tuh, build up your network, tp jgn pacar baru ya wkwkwk… Hv a good day May.

  2. “Om” Guntur, saya 1.000% setuju. Even I do not have BB, because of the reason you have detailed. I’m afraid, I couldn’t control myself.

    • Hello, are you Ang Lie Yan that I knew? FTJE’82? Control ourselves is the key, you are right. Unfortunately, a lot of young people don’t realize this until they spend to much time for nothing :(. FB and Twitting actually is, maybe, as addicted as drugs for some people. It is dangerous, very dangerous.

      • Iyo Pak, saya dari FTJE’82. I like your blog. Even I read it almost daily, very inspiring. Cuma, gak pernah komen. Berhubung ada tulisan “Kadang ngeblog ini saya rasakan mirip tuh dengan pidato di depan tembok”, cepet-cepet lah saya komen, he.. he.. Saya tunggu ulasan mengenai “kenapa kok orang Indonesia sangat susah / pelitttt berkomentar”, padahal BBM, FB dan Twit nya lancar………

        • Woow, vr nc hearing from you again, suheng Lie Yan :). Hope the best for you. Gak nyangka you still have time to read this acakadul blog wkwkwk. Just trying to share my acakadul life experience to young people, who still wanna learn and change their mind set. Jadi perlu your comment too, to make this blog richer :).
          Mengenai omong ama tembok ya…hahahaha…tersentil juga ya wkwkwk…Ok, nanti saya tulisnya, mudah2an gak ada yang tertungging karenanya ya :).
          Tq for your comment, really appreciate it.

  3. Wah, ini bukan acakadul blog, this is very inspiring & challenging blog. Hope you & your family all the best too. Waiting for your next post.

  4. I like this article. Sangat bermanfaat. Saya sangat suka membaca, apa saja, di mana saja. Apalagi yang gratisan lewat internet, tapi kalo comment emang sangat malas sih.

    • Bu Kartika, terima kasih atas komentar yang singkat ini. Meskipun singkat tetapi sangat berarti bagi saya. Kalimat I like this article, just enough membuat saya semakin bersemangat :).
      Simple but powerful bu. Jadi ibu gak perlu nulis banyak2 untuk berkomentar, bahkan hanya click like sdh lbh dari cukup :).
      Salam, semoga Tuhan memberkati ibu dan keluarga.

  5. Hi,
    Good Evening Sir.
    I think I must say this,
    This is a really Awesome blog!!,
    I agree with Everything You said,
    Most of Your writings are reasonable and inspiring !
    And a very suitable Blog especially for us Youngster,
    It taught Me a lot, I mean it!
    And don’t worry sir,
    None of Your writings are misleading. 🙂
    Btw, I’m still new at this blog So I’m sorry if I wrote something I’m not supposed to.
    And in case you don’t know ( or have forgotten ) Sir,
    I’m currently employed at the company You are running as a Programmer for about 5 months now. And also I’ve been attending Your Basic Mentality class ( Great class btw ),
    And as to why I write in English . . . Because I love English, I hope You don’t mind.
    🙂

    • Hi Hendrik, really appreciate your comment. I am really honored with all your compliments :).
      I, in fact need a comment like yours, not only the compliment though, but also critics :).
      But thank you anyway.
      And regarding your writing in English, I wish I can write in English as good as yours :).
      Good evening Hendrik, gbu.

      • Well,
        Because I’m still new at this blog,
        I’ve yet to find anything worth criticizing,
        But if I found one, I’ll be sure to criticize, 🙂
        But instead of criticizing, I do have a question regarding this tweeting & facebook addiction.
        When We decided to stop getting addicted or limit Ourselves in those things, of course We gotta stay commited and motivated right?,
        So my question’s is there a specific way to stay commited & motivated in any kind of situation all the time Sir?.
        Because in My case, My commitment & motivation is kinda unstable, sometimes it goes up but sometimes it goes way down.
        For example like today, this morning I was feeling really great, motivated & commited because I’ve done job that took me about 2 days to do it and actually I felt a bit proud about it and then in the afternoon I was told that there’s a small problem regarding the job
        And was asked to fix it, and then in the middle of fixing one of my seniors came in and check my work, then after checking he suggested me to change it and he was also helping me with it, and here’s what made me feel so miserable, it’s that he could change my entire work that I work so hard for 2 days in less than half hour and in much better way and much more perfectly and after that I felt completely down, I don’t even know how should I felt about this,
        So, do you have a suggestion about how to deal with a situation like this Sir? 🙂

        Really?
        I think You’re pretty good already in english writing, 😉

        I’m sorry to take so long to reply. 🙂

        • Don’t worry Hendrik, as you are getting older, you are also getting wiser. As long as you always open minded, it would be fine :).
          You are still very young now. What you need to do is to be patient, and don’t let you feeling play you around. And you’ll be fine.

  6. Salah kenal pak Guntur..
    Saya orang yang baru hari ini melihat-lihat, membuka2, belajar, merenung, bahkan tertawa terbahak2 sendiri (abis bahasanya lucu dan polos apalagi pada posting “They are not your investment” ), hingga kawan kantor disamping saya bingung apa yang dibaca. berawal dari posting bapak yg saya dapat dari mbah google tadi siang tentang “Terjemahan: Memorial DR Richard Teo Keng Siang (1972 – 2012)” saya mulai terus masuk belajar dari posting2 bapak yg sungguh memberikan inspirasi, pengetahuan, hingga refleksi sikap hidup yg benar terhadap Tuhan, keluarga dan handai taulan. Sampai malam ini pada saat saya membaca posting ini saya membaca ada tulisan “Kadang ngeblog ini saya rasakan mirip tuh dengan pidato di depan tembok” saya dan Ang Lie Yan mungkin merasa tergugah untuk memberikan comment bahwa apa yg telah bapak berikan itu yaitu pengetahuan, motivasi dan kesaksian hidup sungguh sangat membangun dan memberikan banyak inspirasi yang tak terduga.
    Saya yakin semua itu ada upahnya, bukan hanya upah yg kelihatan tapi upah yg tidak akan pernah dimakan rayap atau ngengat. 🙂
    Untuk itu maju terus yah pak, God Bless u n ur family.

    • Terima kasih atas komentarnya yang luar biasa indah dan memberikan semangat.
      Saya akan berusaha untuk terus membagikan pengalaman2 yang mungkin berguna bagi pembaca, terutama adik2 yang belum pernah mengalami dalam hidupnya.

      God bless you dan your family too, pak Bens.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s