//
Saya yakin sebagian besar pembaca pernah membaca, berencana membeli atau bahkan sudah memasangnya di rumah. Bagi yang sudah menggunakannya di rumah, apakah pembaca merasakan apa yang saya tulis berikut ini?
Sedangkan bagi yang berencana membeli, mungkin perlu membaca lebih lanjut.
Saya rasa sebagian besar orang sudah mulai concern dengan besarnya pemakaian listrik di rumah, mengingat biaya listrik yang tidak pernah mau turun, maunya naikk terus.
Mengantisipasi kepedulian masyarakat akan semakin beratnya beban penggunaan listrik ini, maka pabrikan AC pun berlomba-lomba memproduksi AC jenis Converter yang katanya hemat energy ini.
Saya yang sok ngerti teknologi ini juga tertarik dengan iklan2 AC Inverter ini hingga suatu ketika saya perlu membeli beberapa AC baru untuk keperluan di rumah. Sayapun mulai hunting berbagai macam type AC yang ada di pasaran, dan setelah menimbang-nimbang akhirnya saya putuskan menggunakan AC Inverter karena katanya sangat irit listrik.
AC Inverter, katanya, berbeda dengan AC Conventional. AC Inverter, seperti istilahnya, menggunakan tambahan Inverter yang bertugas mengatur kecepatan motor dari kompresor untuk menghasilkan suhu yang diinginkan. Jika thermostat mendeteksi suhu ruang lebih panas dari yg kita inginkan, maka compressor akan diatur berputar lebih kuat untuk mengalirkan Freon sehingga didapatkan udara lebih dingin, alias meningkatkan penggunaan listrik. Sebaliknya, jika suhu ruang lebih dingin dari yang diinginkan, maka compressor akan diatur supaya berputar lebih lemah sehingga udara dingin yang disemprotkan AC berkurang, dan demikian pula penggunaan listrik akan berkurang.
Sebaliknya, AC konvensional hanya punya dua kemungkinan, mati atau hidup, jika udara ruang lebih panas dari yang diinginkan, maka compressor hidup, sedang jika lebih dingin, compressor mati.
Demikian kira2 beda AC Inverter dibandingkan AC konvensional.
//
Nah keinginan mengurangi penggunaan listrik ini, yang tentu saja berdampak dengan tagihan listrik, ditambah dengan gencarnya iklan mengenai AC Inverter ini menyebabkan saya mata gelap, dan memutuskan untuk menggunakan AC Inverter untuk rumah saya.
Namun apa yang terjadi benar2 tidak sesuai dengan apa yang saya harapkan, padahal AC yang saya pakai adalah produksi salah satu produsen AC terbaik dan termahal di negeri ini.
Beberapa hal yang tidak saya duga:
- Harga AC Inverter lebih mahal daripada AC Konvensional. Namun tentu saja hal ini bisa dimaklumi karena diharapkan bisa menghemat listrik dalam jangka panjang.
- AC ini membutuhkan pipa khusus, yang lebih tebal dari pipa AC Konvensional. Ini perlu menjadi perhatian, karena hal ini sempat membawa masalah di rumah saya yang sudah tertanam pipa AC Konvensional, sehingga akibatnya saya harus membongkar pipa lama dan menggantinya dengan pipa baru. Alasan yang dikemukakan penjual adalah karena Freon yang digunakan AC Inverter lebih bersifat korosif dibandingkan AC Konvensional, sehingga jika menggunakan pipa AC Konvensional mereka tidak menjamin dalam jangka waktu lama tidak bolong.
- Harga Freon R410A yang digunakan pada AC Inverter lebih mahal daripada AC Konvensional, sehingga jangan kaget jika biaya mengisi atau menambah Freonnya jadi lebih mahal.
- Proses pendinginan AC Inverter lebih lama daripada AC Konvensional. Ini benar2 diluar dugaan saya, sehingga untuk menikmati dingin yang sama dengan AC Konvensional kita perlu menghidupkan AC Inverter lebih lama.
- Terakhir, dan ini yang sama sekali diluar dugaan saya, tingkat kedinginan AC Inverter bisa saya katakan kalau jauh dibandingkan dengan AC Konvensional. Untuk memperoleh kedinginan yg sama selain memerlukan waktu lebih lama, juga saya perlu men’set’ temperature lebih rendah dibandingkan AC Konvensional. Misalnya pada AC Konvensional saya menset temperature 22 derajat Celcius, pada AC Inverter saya harus menset di 16 derajat Celcius. Selisih setting ini, menurut logika saya pada akhirnya mengakibatkan listrik yang digunakan kemungkinan tidak jauh berbeda antara AC Inverter dibandingkan AC Konvensional.
Semua hal diatas itu sama sekali tidak pernah saya duga sebelumnya dan yang lebih parah lagi semua hal itu sudah dijelaskan oleh penjualnya ke saya ketika saya membeli AC2 ini. Namun karena ketika itu pikiran saya sudah dipenuhi oleh kehebatan AC Inverter ini, ditambah pula kecurigaan saya di penjual ingin supaya AC lamanya laku, maka saya tidak mendengarkan ocehan si penjual.
Sekarang sebagai akibatnya saya terpaksa harus mengganti AC2 Inverter saya dengan AC Konvensional, padahal baru saya gunakan sekitar 6 bulan :(.
Saya tidak tahu apakah pembaca juga mengalami hal yang sama, namun saya rasa jumlah AC Inverter yang saya pasang cukup memadai bagi saya untuk mengambil kesimpulan ini.
Mudah2an melalui sharing saya ini, pembaca lebih teliti menanyakan plus minus AC Converter ini ke penjualnya sebelum menentukan pilihan. Siapa tahu saya yang salah.
—————————
Update: Sun May 5, 2013
Mohon membaca komentar pembaca yang saya rangkum di tulisan berikut: Masih Seputar AC Inverter
Pak Gozali,
terima kasih atas masukannya. Saya juga mencari AC untuk kamar anak-anak.
Setelah membaca blog anda dan komentar yang diposting saya putuskan untuk membeli AC dengan bahan pendingin R-22 walau per 1 Juni 2015 sulit sekali mendapatkan AC dengan bahan pendingin yang diharapkan ditoko elektronik besar atau di hypermarket yaitu merk S**** model AP9NSY atau D***** model FTKD25 series (inverter R-22).
Akhirnya saya putuskan mencari inverter R-22 merk ‘D’.
Saya minta Pipa diganti yang ketebalannya minimum 0.6mm dan Alhamdulillah malah dapat 0.8mm.
Saat unit AC selesai dipasang, saya agak ragu bahwa inverter tidak dingin. Ternyata AC inverter R-22 malah lebih cepat mendinginkan suhu ruangan dibanding AC yg terpasang (low Watt).
Tekanan di kompressor
adalah 80psi.
Letak kompressor di atap/kompressor lebih tinggi 1 meter dari indoor unit.
Hembusan suhu udara indoor adalah 17C dan suhu di remote adalah 24C.
Ternyata ada juga teknologi inverter yang menggunakan bahan pendingin selain R-410.
Semoga komentar saya membantu bagi yang sedang membutuhkan.
Lokasi instalasi di Perum. Bukit Golf, Cluster Arcadia, Gunung Putri Kab. Bogor.
Kwino r32. Duk r22
nimbrung boss…. yg lebih tak terduga lg adalah perawatan ac inverter lebih rewel. apalagi klo rusak…harga modul outdoor untuk ac inverter merk L# bisa stengah dr hrga ac baru, skitar 2jtan…terlalu banyak sensor yg tertanam pada ac inverter….
Biasanya faktor yg membuat rusak sensor tsb apa aja ya?
Saya berencana mengganti AC kamar utama dengan kapasitas 9000 Btuh karena AC merk P*******c type Robot hembusanya sudah mulai berisik.
Saya tetap setuju dengan bahan pendingin R22 karena cukup tekanan 60-80 psi sudah bisa memberikan dingin yg diharapkan dan harganya relatif terjangkau.
Malah bahan pendingin R22 sudah saya ganti dengan HydroCarbon produksi dalam negeri untuk lebih menghemat pemakaian listrik.
Terima kasih.
Sya baru akan membeli ac. Sya tertarik dg ac inverter. Dr hasil browsing, terutama di website national elektronik, dijelaskan kalau ac inverter menggunakan refrigerant R140a yg scr kualitas tdk lbh bagus dr R22. Tp R22 sdh dilarang utk AC baru per 2015 ini (katanya). D***** mengeluarkan AC baru dg refrigerant R32 kualitasnya lbh bagus dr R140a dan R22. Dijelaskan pula kalau penggunaan cukup pd suhu 24, kalau disetting pd 16 kompresor akan bekerja terus2an yg mengakibatkan listrik jd boros
Setuju mas brooo… kuncinya adalah juga pemilihan gas freon yang dipakai.
mungkin link ini bisa membantu menjelaskan
http://www.nationalelektronik.com/2015/03/apakah-ac-inverter-benar-benar-ac-hemat-listrik-dan-bagus/
Mungkin coba cari yang pakai freon R-32, memang baru sih tapi jauh lebih dingin dari yang R-22 karena untuk freon R-140a memang dirancang untuk sangat meminimalisir bahaya bocornya ozone, dan memang dirancang agar dinginnya tidak seperti “nusuk” kulit gitu. Tentu R-32 akan lebih mahal dari R-22 dalam hal pemeliharaan rutin.
Saya pemakai AC inverter selama 4 tahun lebih dan tidak menemukan kendala berarti. Tingkat kedinginan AC inverter lebih lama disbanding konvensional mungkin ada factor lainnya seperti luas ruangan, matahari, dsb. Coba dipasang dengan AC yg 1 pk, mungkin akan ada perbedaan?
Saya mau sharing pengalaman saja, secara kebetulan karena AC di kamar saya ingin saya pindah ke ruang tamu dan akhirnya saya putuskan beli AC inverter utk dipasang di kamar. Jaman dulu AC inverter (4,5 thn lalu) hanya tersedia yg 1 pk, akhirnya saya memberanikan diri pasang di kamar, akhir cerita ironisnya malah tagihan listrik sedikit lebih turun hampir 20%, padalah saat itu musim panas ac hampir 18 jam nyala terus.
Kemudian saya pindah ke apartement saya bawa-lah AC inveter itu, gak mau rugi saya hehehe kan saying soalnya jama itu AC inverter agak susah stok-nya. Dan akhirnya saya setia pengguna merk itu selalu dan lebih mindset ke Inverter untuk AC kamar, dan untuk AC ruang keluarga pakai konvensional saja karena ruang keluarga lebih dinamis dibandingkan kamar.
Kesimpulan saya yaitu untuk kamar lebih baik pasang saja sekalian 1pk inverter, atur suhu ruangan 22-23 mnrt saya sudah dingin ya… Kalau ruang tamu lebih baik konvensional saja, karena lebih besar dan banyak bergerak jadi suhu selalu lebih tinggi dibandingkan kamar.
Pak Jose, kalo boleh tau merk AC Inverter yang digunakan apa, bisa awet hingga hampir 5th penggunaan.
Terima kasih.
ijin buat gabung ya,
saya sudah gunakan 4 inverter merk p…….c, sudah 3 tahun lebih, sampai saat ini tidak masalah, hanya yg type lama ( 3 unit ) kurang puas di lampu nano g yangmati padahal baru 1 bulanan , tapi lainnya cukup puas, listrik 2200 bisa jalan 4 ac bersamaan, ( waktu nyalainnya satu satu , suhu hanya 25-24 derajat ) , biaya listrik irit tapi gak terlalu signifikan sekali pendinginannya lebih cepat dari ac konvensional mungkin karena BTUnya lebih besar , , jika kita gunakan power full memang menurut saya ac inverter lebih cocok untuk kamar tidur, karena yg diruang tamu agak kurang dingin padahal suhu sudh di panetng 16 derajat.
o iya yg penting tegangan listriknya stabil min 220 volt ya , karena menurut info kebanyakan cepat rusak dan kurang dingin jika listriknya kurang 220 votl. yg diruang keluarga saya ganti freonnya setengah dengan r32, lebih dingin sedikit tapi belum puas, karena gak dapat r32 merk D….n, dan gak berani ganti semua karena menurut orang dealernya gak boleh diganti jadi r32 bisa jebol kompresornya katanya, tapi r410a terdiri dari setengahnya r32 yg dicampur dengan r 125 kalau gaksalah , tapi secara indeks dingin r32 paling dingin bahkan dibanding r22, maka beraninya ganti sepro aja.
mau coba ac katanya merk d….n inverter yg pakai r32. ada yg sudah pakai gak ya ?
terima kasih
brarti pilihan baik di AC Inverter ya , saya mau pasang di kamar ukuran 3×4 , mungkin merk D****N , yg 1/5 PK , karena listrik 900w ,
Menurut sy ac inverter itu hy akal2an produsen ac dlm mengeruk keuntungan. Harga yg dibayar gak sebanding dengan kualitas dinginnya. Jd buat apa membayar lebih mahal hanya untuk membuat kita keringatan krn dinginnya lama, rewel dsb. Selama ini pake ac biasa yg ptg rutin dicuci tdk membuat rekening listrik melonjak.
masalahnya sama persis seperti nyang saya alami,..
Sekedar sharing.. Saya menggunakan AC inverter sejak dijualnya ac inverter.. Alhamdulillah rekening listrik rumah saya dan apartemen jauh lebih murah dibandingkan dengan rumah dan apartemen teman2 saya… Memang awalnya biaya mahal.. Tetapi bila setiap bulan listrik lebih hemat .. Itu yg membuat saya lebih memilih ac inverter..
TIDAK ADA PRODUK NO.DUA
IJIN COPAS TULISANNYA BOSS..
Ya saya sdh memakai selama tahun tapi kekecewaan.sy sm.seperti bapak.tdk dingin.dan.boros listrik.mau bilang apa barang adh di beli.tp sangat kecewa. .
Koment saya : AC inverter betul lebih irit.. untuk masalah dingin its ok juga buat saya (peke yg R410) akan tetapi jika mulai trouble.. ampuun deh.. (lampu berkedip error code H6) saya alami.. call SC Dxxxxn datang cuma lihat2 doang karena usianya udah 3 thn (tdk garansi lagi) biayanya 2 jt lebih sedangkan tukang sservice yg lain ga begitu mahir dgn inverter.. Akhirnya saya ganti baru merk yg sama (pxx.sxxc) yg noninverter yg seblmnya 8 thn saya pake… tapi freon saya pilih yg R32. Dari yg saya browsing ac inverter banyak yg ga awet (beruntung lah mereka yg sampe 4 thn blm rusak) ditambah lagi teknisi yg specialis ac inverter belum banyak…
Saya membaca komentar disini banyak yang pro dan kontra dengan AC jenis inverter.
AC merk P*******c inverter ada yang mengatakan dingin.
AC merk P*******c inverter ada yang mengatakan tidak dingin.
AC merk S***p inverter ada yang mengatakan dingin.
AC merk S***p inverter ada yang mengatakan tidak dingin.
Begitu juga merk-merk lainnya.
AC jenis inverter hanya buang uang dan ringkih.
AC jenis non inverter lebih baik dan dingin.
Asumsi saya, dinginnya AC tergantung pengetahuan dan keterampilan teknisi dalam instalasi AC inverter atau AC non inverter.
bahan pendingin R32 dan R410 adalah tergantung permintaan pasar, walau R290 (Propane/LPG) masih aman digunakan.
R32 dan R290 merupakan gas yang mudah terbakar.
Saya pribadi menggunakan R290 sebagai pengganti R22.
Bisa dibandingkan lebih dingin mana R32 dengan R290.
Suhu evaporator (indoor) mencapai 1C – 5C dan hembusan udara mencapai 3C – 8C di ukur dengan termometer infrared dan termometer air raksa.
Menurut saya situs nationaleletronik.com mengarahkan ke suatu jenis bahan pendingin dan referensinya tidak lengkap atau jelas sumbernya.
Google bisa mencari referensi dari bahan pendingin. Sebagai contoh:
R32 pressure temperature table
R410 pressure temperature table
R290 pressure temperature table
dan sebagainya.
Semoga tulisan saya bermanfaat.
terima kasih.
Terimakasih mas berhubungan saya belum punya ac dan ingin beli jadi tahu penjelasannya, bermanfaat sekali mas 🙂
Klo ac inverter cari yg udh r32 eco… Itu udh keluaran terbaru jdi udh ada perbaikan dari sisi pendinginan