Mana yang lebih sukses??
Pada saat saya mengikuti city tour di Paris, tour guide saya menunjuk salah satu hotel yang paling mahal di Paris. Dia bercerita bahwa di hotel itu pernah menginap seorang mahabintang film Elizabeth Taylor dengan menyewa 4 kamar dengan tariff 3.500 poundsterling semalam (berarti lebih dari 50 juta rupiah per malam). Luar biasa kan? Tapi itu belum apa2, yang luar biasa adalah 3 kamar lainnya dipakai oleh 3 ekor anjing si Taylor :).
Saya tertegun mendengar cerita si Tour Guide, hah…3 kamar untuk 3 anjing? Dasar edan… Saya jadi bertanya-tanya, orang kalau sudah terlalu kaya, mungkin malah bingung membuang uangnya ya? Tapi apa dia ingat kalau jutaan orang gak bisa makan? Apa yang sudah dilakukannya untuk itu?
Untuk contoh yang lebih riil, saya pernah melihat dengan mata kepala sendiri seorang pengusaha/professional menghabiskan 1.2 milyar hanya untuk sebuah jam tangan. Namun ketika saya minta ikutan nyumbang ke panti asuhan, jawabannya “mbulettt” seperti benang kusut :(. Sementara teman saya yang hidup sederhana, merogoh kantongnya dengan enteng, tanpa ba bi bu ikut menyerahkan uang ke tangan saya.
Jadi apa sih makna sukses itu?
Memiliki jabatan dan harta benda berlimpah namun hanya untuk dirinya sendiri, itukah yang disebut sukses? Atau tidak memiliki apa2 secara materi, tetapi bermakna banyak bagi orang lain, itu yang dinamakan sukses??
Saya tidak berani menyimpulkannya bagi para pembaca. Tetapi bagi saya pribadi, setelah sedemikian lama menghadapi berbagai macam type orang, saya menetapkan arti sukses bagi diri saya sendiri sebagai berikut: Sukses adalah jika seseorang di dalam hidupnya secara optimal berguna bagi orang lain.
Saya tidak peduli seberapa kayanya seseorang, jika dia tidak berguna bagi orang lain, she/he is nothing for me. Namun sebaliknya, meskipun seseorang hidupnya sederhana, namun dia di dalam kekurangannya selalu menolong orang lain, menjadi inspirasi bagi sesama, he/she is a hero for me :).
Tapi yang top markotop adalah sudah kaya, ganteng/cantik tapi murah hati dan memiliki jiwa social yang tinggi. Nah itu super sukses menurut saya.
That’s it….:). Cuma begitu?? Iya cuma begitu… namun bagi saya yang bodoh ini perlu waktu sedemikian lama untuk memahaminya.
Syaloomm…
Kalau sdh kaya hrs berani berbagi ide dan apa saja yg bisa bermanfaat utk org lain yg belum kaya maupun kepada yg lebih kaya spy ingat berbagi juga. I like your blog pak. Mªªn†ª (y)
Teruslah menulis pak daripada kena macet di jalan. Semoga tambah bahagia dan sukses
Tq pak Komang, saya masih kudu belajar ngeblok sama bpk nih. Tolong kasih kritik dong pak 🙂
Sukses itu kayaknya kayak pak GG deh…
Dari Kalimantan sampe ke Amerika!!! 😀
Hahahahaha….saya belum merasa sukses. Belum banyak orang yang berubah karena saya. Saya sedang berusaha, semoga Tuhan memberi jalanNYA.
Racun pikiran dr motivator,iklan,media sosial,it,….sdh sedemikian mengerosi pikiran natural kt sebagai manusia sehingga melahirkan kesalahan persepsi dlm prilaku kehidupan dan tujuan hidup,……..disini sangat perlu kemampuan tokoh agama yg mumpuni memberikan pencerahan unt memperbaiki paradigma berfikir yg salah,…
GG Quote :
“Saya tidak peduli seberapa kayanya seseorang, jika dia tidak berguna bagi orang lain, she/he is nothing for me. Namun sebaliknya, meskipun seseorang hidupnya sederhana, namun dia di dalam kekurangannya selalu menolong orang lain, menjadi inspirasi bagi sesama, he/she is a hero for me .
Tapi yang top markotop adalah sudah kaya, ganteng/cantik tapi murah hati dan memiliki jiwa social yang tinggi. Nah itu super sukses menurut saya.”
===================================================================
Sayang nya pandangan seperti ini tidak di ingatkan sejak kita kecil.
Mungkin kebanyakan ortu sering menekankan bahwa uang adalah hal terpenting untuk survive & untuk memiliki kehidupan yg nyaman dan independen.
Pada saat yg bersamaan…. lupa menyampaikan bahwa money itu juga bisa merubah value & sikap seseorang ke hal yg lebih buruk,
((y)ˆ ⌣ˆ)(y)
((y)ˆ ⌣ˆ)(y)