Judul di atas saya copy paste langsung dari berita dengan judul yang sama dari detik.com yang di post Minggu, 09/02/2014 18:12 WIB. Judul yang membuat saya langsung meng-click dan membaca hingga ternganga.
Saya seharian ini, dari pagi hingga saat ini marathon menulis 3 artikel untuk blog saya, dan saya sudah sangat capek sekali, mana belum makan malam pula. Namun membaca berita di detik.com ini benar2 membuat saya, entah gimana ya. Marah, kecewa, merasa goblok, merasa kecil dslb dslb. Dan saya langsung mengambil lagi laptop saya untuk menuangkan kegundahan hati saya ….
Bagaimana tidak???
Ini adalah pernyataan Wakil Menteri Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo ditemui di Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar Pakuwon, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (9/2/2014), yang membuat saya tercengang itu: “Apa yang terjadi kalau Singapura setop ekspor BBM ke Indonesia, apa yang terjadi kalau Malaysia juga setop ekspor BBM ke Indonesia? 5 hari kita bisa meninggal”.
Haaahhhh…..??????
Can you believe it????
Negara Indonesia yang katanya kaya raya, gemah ripah loh jinawi ini, bakal meninggal hanya dalam 5 hari jika sampai distop keran ekspor BBM ke Indonesia oleh Singapore???
Percaya tidak?? Negara besar dengan kepulauan 13 ribu lebih dan penduduk 250 juta ini, bakal tewas HANYA 5 hari oleh Red Dot Country, julukan yang diberikan oleh BJ Habibie terhadap Singapore ini.
Unbelievable…..
Nggak masuk akal sama sekali…..
Duhh….gila bener….
Bagaimana mungkin Negara yang ‘katanya’ penuh dengan sumber daya alam ini bisa sedemikian ‘kerenya’??? Kemana semua kekayaan Negara ini???
Seakan-akan tidak puas dengan berita2 yang menciutkan nyali seperti korupsi dimana2, kriminalitas dimana2, bencana alam dimana2, penangkapan pejabat dimana2, peringkat SEA Games yang sangat memalukan, dlsb dlsb…. Hari ini ketambahan dengan berita luar biasa ini :(.
Duhh….apa yang bisa kita banggakan sebagai bangsa yang besar ya????????
Ini lanjutan berita di detik.com itu:
Menurutnya apalagi hal itu terjadi dalam kondisi perang, maka pesawat tempur canggih, kapal perang, tank tempur dan kendaraan tempur milik Indonesia tidak akan bisa beroperasi dalam waktu yang lama.
“Mau diisi sama apa? sama air?,” ucapnya.
Bwakakakakak…..lucuuuu….benar2 lucuuuu….
Untung kita dikelilingi lautan, jadi saya lebih tenang sekarang. Ntar kalau perang, tinggal nimba air laut untuk bahan bakar kendaraan tempur kita. Assyikkk kan… Oya sekalian juga perang pakai pistol2an air….hahahaha…..
Saya tidak tahu apakah pernyataan Wamen ini wise atau tidak? Disatu pihak saya pikir tidak wise, karena meskipun kita sebagai orangtua menyadari bahwa uang sudah sangat menipis untuk hidup sehari2, seharusnya anak2 tidak perlu tahu dan membuat mereka takut. Demikian pula halnya dengan bernegara, buat apa membuat berita yang sangat menghina diri sendiri ini. Betul tidak?
Tapi pernyataan jujur ini juga membukakan mata kita betapa gilanya pengaturan Negara tercinta kita ini. Betapa amburadulnya penanganan kekayaan dan harta Negara :(.
Bagaimana menurut teman2 pembaca, apakah perasaan saya ini berlebihan? Tidakkah pernyataan ini membuat kita menjadi inferior sebagai warga bangsa? Atau….sudah mati rasa? Cuek.?? ECA…eeee cape dehhh???
What do you think teman2 pembaca?
Salam,
Guntur Gozali,
Jakarta, Kebon Jeruk, 9 January 2014, 20:20
Article semcam ini sudah pernah saya baca beberapa bulan lalu. Dan setahu saya negara di Asia yg paling mumpuni dalam masalah stock bbm (Korea Selatan) memiliki simpanan standard 27 hari, dan stock cadangan untuk 2minggu. Dan di dalam hal ini Amrik masih adikuasa dengan cadangan “n/a” hahahaha.
Mudah2an ada yg kuat dan berani untuk ngebenahin prihal energy Indonesia… sudah terlalu lama masalah ini terjadi. Kebobrokan harus di expose terus menerus supaya akhirnya menjadi perduli dan mendapat dukungan luas untuk pembenahan besar2an energy di Indonesia ini….. gushhh…. I do sound like a broken record.
Jika ingin maju, Indonesia harus melepaskan diri dari ketergantungannya pada negara-negara kapitalis maju. Siap-siap diembargo ekonomi, siap-siap diadu domba jadi kawasan perang. Kita memang masih terjajah, Pak.
aneh negara produsen minyak meski mentah kok impor minyak