Saat ini saya sedang menyaksikan acara Jakarta Lawyers Club yang dipimpin oleh Karni Ilyas mengenai Fauzi vs. Jokowi. Salah satu topic pembicaraan adalah mengenai tuduhan team sukses Pak Kumis yang menuding pihak Jokowi bermain uang di dalam proses Pilkada kemarin.

Hehehe…lucu…hahahaha…saya tersenyum mengingat gelak saya kemarin ketika membaca berita yang sama di Koran Indopos. Ketika itu saya spontan mengatakan begini: “Duh kok bodoh bener sih team sukses Foke ini. Apa nggak ada lagi strategi yang lebih cerdas? Apa tidak mungkin si pemberi uang adalah kubu Foke sendiri yang disuruh menyaru sebagai pendukung Jokowi???”.  Itu yang saya katakan ke istri saya, dan ternyata persis seperti yang dikatakan Karni Ilyas kepada team sukses Foke di acara malam ini :).

Ketika hal ini ditudingkan oleh Karni ke team sukses Foke, tentu saja mereka menolak, namun yang lucu adalah ketika Karni secara bergurau mengatakan ke team sukses Foke:”Kayak belum pernah baca buku Sam Kok aja”. Wkwkwkwk…lucunya team sukses Foke ikut2an tersenyum…tersenyum kagak ngerti :).

Wahai team sukses pak Kumis, saya nih paling bodoh soal politik, tapi jika saya yang bodoh ini saja bisa mengambil kesimpulan seperti di atas tanpa berpikir banyak, bagaimana pula dengan jutaan warga Jakarta yang jauh lebih pinter daripada saya. Duhhh….. jangan gitu deh.

Karni Ilyas bahkan mengatakan, meskipun sambil senyam-senyum, bahwa yang paling pantas melakukan money politics bukannya kubu Foke, yang dana kampanyenya sudah diketahui secara luas paling banyak dibandingkan dengan kandidat lainnya? Hehehehe….pikiran yang sama seperti sebagian besar teman2 saya :).

Arggghhh…gemes deh. Ayo dong perang program, perang pinter, perang karakter, tapi jangan perang beginian deh. Capek. Emangnya kita-kita ini bloon semua :(.

Saya kok jadi penasaran, meskipun proses penyelidikan masih dilakukan, apakah teman2 pembaca percaya kubu JB yang kembang kempis dana kampanyenya itu melakukan money politics?????

Please share your thoughts.