3.6 Miracles of Sleeping: How do we know that we Sleep Deprived?

Bagaimana kita tahu kalau kita kekurangan tidur (Sleep Deprived?)

Kekurangan tidur / Sleeping deprivation / Sleeping deficiency mungkin mirip seperti stress ya? Kadang kita tidak merasakannya, hingga suatu ketika telat saat menyadarinya.

Saya, seperti yg telah saya uraikan berulang kali, tidak pernah menganggap tidur itu penting, bahkan saya pikir hanya kerjaan buang2 waktu saja. Dengan pola pikir seperti itu, tentu saya tidak pernah memperhatikan jam tidur saya, malah saya pikir semakin sedikit semakin bagus. 

Namun pertambahan usia tidak bisa menipu kita. Tubuh menjadi lebih sensitive terhadap hal2 yg membuat kita tidak fit. Kalau ketika muda, tubuh dipaksa untuk bekerja melampaui batas, dalam waktu singkat sudah bisa recover, sekarang tidak lagi. Oleh karena itu, kekurangan olahraga, ketidak aturan pola makan dan kekurangan tidur, bisa sangat terasa pengaruhnya terhadap kebugaran tubuh. 

Akan tetapi, tidak seperti olahraga dan diet / pola makan yg relative lebih mudah diukur, pengukuran kekurangan tidur atau tidak, tidak semudah itu. Bahkan sepuluh tahun lalu, tidak banyak alat ukur portable yg bisa mengukur kualitas tidur kita. Hal ini hanya bisa dilakukan di laboratorium dengan kepala kita ditempeli berbagai macam kabel. 

Sementara itu, performance olahraga bisa kita ukur dengan berbagai macam smartwatch atau smartband yg telah hadir di pasaran sejak sepuluh tahun lebih yang lalu, apalagi untuk mengetahui pola diet kita, cukup dengan… timbangan dan meteran untuk mengukur lingkar pinggang :).

Namun perkembangan teknologi sudah sedemikian canggihnya sehingga, meskipun belum terlalu banyak, saya rasa sudah cukup tersedia di pasaran berbagai alat ukur yg bisa membantu kita memonitor pola tidur  kita. 

Ada 2 type Sleeping tracker atau Sleeping monitor atau Sleeping sensor yg sudah beredar di pasaran, secara garis besar bisa dikelompokkan menjadi 2 macam:

  1. Berupa wearables (dipakai ditubuh) seperti smartwatch (hampir semua top brand smartwatch sdh memiliki fitur ini seperti Apple Watch, Fitbit, Samsung, Huawei, dll), bisa juga berupa smartband seperti Fitbit, Xiaomi, Samsung, Huawei dll) atau berupa ring / cincin seperti Oura Ring, SleepingOn Go2Sleeping dll.
  2. Berupa non-wearables yg diletakkan di bawah alas tidur kita seperti TempurPedic SleepingTracker, Withings Sleeping, Beddit 3 Sleeping Tracker dll.

Perbedaan di antara type dan model itu adalah dalam hal kenyamanan, ketepatan / keakuratan pengukuran dan hasil analisa akhir masing2 sensor, dan tentu saja harga J…

Saya sudah mencoba menggunakan berbagai macam sensor, dari smartband, smartwatch hingga yg berupa cincin lebih dari 5 tahun lalu. Namun karena saya BELUM mengerti fungsi tidur sebenarnya, jadi saya tidak terlalu memperhatikan detail hasil pengukurannya hingga akhir2 ini.

Setelah semakin menyadari arti penting kegiatan tidur ini, saya baru melihat bahwa ternyata masing2 alat memberikan hasil pengukuran yg tidak persis sama. Hal ini mungkin juga disebabkan ilmu pertiduran ini masih relative baru, sehingga masing2 produsen memiliki cara berbeda di dalam menganalisa data yg dihasilkan oleh sensor. 

Sebagai contoh, Apple Watch sebagai salah satu smartwatch paling mahal dan paling canggih di jagat, baru menyediakan fitur Sleeping sensor pada versi ke 6 pada quarter ketiga 2020, setelah semua kompetitornya menyelipkan fitur ini lama sebelumnya. Dan setelah saya tunggu2 dengan penuh harapan, ternyata hasil analisanya sangat jauh dari harapan saya, sangat basic sekali. Sehingga setelah beberapa malam mencobanya, saya tidak lagi menggunakannya.

Selain karena hasil analisanya yg terlalu basic, menggunakan smartwatch atau smartband selagi tidur rasanya kok gak enak ya, belum lagi karena digunakan selagi tidur ketika kita gunakan seharian bekerja batterai smartwatchnya tiba2 habis, jadi malah sangat mengganggu.

Saya sendiri setelah mencoba bermacam2 model kecuali yang non-wearables akhirnya memutuskan untuk menggunakan yg berbentuk cincin. Alasan saya karena hasil pengukuran dan analisanya cukup akurat berdasarkan berbagai review yg saya baca dan juga bentuknya yg kecil hingga tidak berasa di tangan, dan, yg paling penting, setiap pagi saya diberikan hasil akhir / kesimpulan dari Sleeping monitoring saya malam sebelumnya.

Berikut adalah beberapa contoh dari 3 sleep monitor yg cukup terkenal di jagat maya, yakni Apple Watch, Huawei Smartwatch, Samsung Smartwatch dan Oura Ring.

Saya tidak akan membahas apa arti hasil pengukuran ini karena akan terlalu panjang. Mudah2an nanti saya berkesempatan membahasnya. Saya post disini supaya pembaca bisa membandingkan kira2 apa saja yg diukur oleh masing gadget itu. 

Setelah mengetahui apakah kita mengalami masalah kurang tidur, selanjutnya adalah bagaimana kita mengatasinya, apa tips untuk bisa tidur lebih baik?

2 thoughts on “3.6 Miracles of Sleeping: How do we know that we Sleep Deprived?

  1. Kalau aku pakai Fitbit tapi tidak ada yang bisa di jadikan pembanding 🤣🤣.
    Ga tau akurasinya bagaimana, tapi yang ku cek kalau aku bangun, reportnya si sesuai kalau cek 🤔

    Sleep report di fitbit ada mengenai oksigen dalam darah juga,
    Tapi untuk yg heart rate & restlessness nya harus join premiumnya 🥲🥲.

    • Alat2 ini hanya kita jadikan sebagai referensi saja, jangan terlalu khawatir dengan akurasinya. Karena antara satu alat dengan lainnya juga beda algoritma nya.

      Jadi kita jadikan patokan hari ini dengan kemarin apakah membaik atau tidak, itu saja sudah lebih baik daripada tidak :)..

      Saya juga dengar dari teman kalau Fitbit, beberapa sleep analysis harus bayar. Kalau memang bagus, boleh langganan tuh :)..

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s