BEKAL SURGA

ws rendraBeberapa waktu lalu, seperti biasa, saya menerima broadcast message semacam renungan, video clip, kata2 motivasi, joke dll di group chat saya. Biasanya saya jarang membaca kiriman yang panjang2, namun kali ini karena saya menerima di beberapa group chat saya dalam waktu berdekatan, sayapun iseng membacanya.

Hmmmmm….puisinya si Burung Merak WS Rendra …. terus terang bukan hobby saya membaca puisi terutama yang kelas berat seperti puisi Rendra begini, tapi… entah kenapa beberapa baris pertama mengusik saya. Saya lanjutkan membaca dan luar biasa… saya jadi ingin membaginya dengan teman2 pembaca semua. Puisinya berjudul

BEKAL SURGA

Heaven

Oleh W.S. Rendra

Seringkali aku berkata,

Ketika semua orang memuji milik-ku…

Bahwa sesungguhnya ini hanyalah titipan

Bahwa mobilku hanyalah titipan-Nya

Bahwa rumahku hanyalah titipan-Nya

Bahwa hartaku hanyalah titipan-Nya

Bahwa putraku hanyalah titipan-Nya

Tetapi… mengapa aku tak pernah bertanya:

Mengapa Dia menitipkan padaku?

Untuk apa Dia menitipkan ini padaku?

Dan kalau bukan milikku, apa yang harus kulakukan untuk milik-Nya itu?

Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku?

Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya?

Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah…,

Kusebut itu sebagai ujian…,

Kusebut itu sebagai petaka…,

Kusebut itu sebagai panggilan apa saja untuk melukiskan kalau itu adalah derita….

 

Ketika aku berdoa, kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku…,

Aku ingin lebih banyak harta…,

Ingin lebih banyak mobil…,

lebih banyak popularitas

dan kutolak sakit, kutolak kemiskinan…,

seolah semua “derita” adalah hukuman bagiku.

 

Seolah keadilan dan kasih-Nya harus berjalan seperti matematika:

Aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku,

dan nikmat dunia kerap menghampiriku.

 

Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan kekasih,

Kuminta Dia membalas “perlakuan baikku”,

Dan menolak keputusan-Nya yang tak sesuai keinginanku.

Gusti, padahal tiap hari kuucapkan, hidup dan matiku hanya untuk beribadah.

“Ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja”

 (Puisi terakhir Rendra yang dituliskannya di atas tempat tidur Rumah Sakit)

Terpujilah Tuhan yang telah menitipkan seorang W.S. Rendra di negara tercinta kita ini.

Selamat menikmati.

Salam,

Guntur Gozali

Jakarta, Kebon Jeruk, 9 February 2014, 17:55

http://www.gunturgozali.com

6 thoughts on “BEKAL SURGA

  1. Kayaknya kebanyakan orang kalau ber doa , 95%, isinya permintaan. Yg udah kaya minta lebih kaya. Yg terpanggil kpk minta diselamatkan. Anyway, thank u guntur , tulisannya alm Rendra ini , saya setuju banget.

  2. Saya jarang membaca atau mendengan puisi, karena di posting Pak Gozali saya coba baca.
    Sangat menyentuh, Saya terenyuh membacanya.

    Sekali lagi Terima kasih posting puisinya.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s