Just a bit of your attention…

lionel messi tattooBeberapa waktu yang lalu, saya menghadiri acara Rotary Charity Gala Dinner di  Ballroom Grand Hyatt, Jakarta. Acara ini merupakan acara tahunan yang diadakan oleh Rotary Club untuk menggalang dana bagi pengidap AIDS, namun kali ini dikhususkan untuk penderita Polio yang ternyata masih sangat banyak menjangkiti umat manusia di dunia ini.

Malam iitu saya kebetulan duduk semeja dengan pengundang saya, seorang pimpinan perusahaan pembiayaan yang sangat saya hormati. Beliau terlibat dengan club ini sudah lama, dan selama ini selalu setia mengundang saya hadir di acara Charity Dinner ini, namun baru kali ini berkesempatan duduk semeja.

Ketika sedang ngobrol ngalor ngidul, saya menanyakan mengenai kabar puteri tunggal beliau yang minggu sebelumnya baru melangsungkan pernikahan. Kebetulan ketika itu saya berkesempatan menghadiri pesta pernikahannya yang sangat meriah. Sayapun kemudian berbasa-basi menanyakan sedang berbulan madu kemana dan akan tinggal dimana setelah menikah.

Mendengar pertanyaan saya, tiba2 matanya menjadi berbinar-binar, dan dengan nada yang tidak bisa disembunyikan kegembiraannya, beliau menjawab:

“Mereka sekarang lagi ke Hong Kong, Gun.”

“Baru saja dia mengirim text message ke saya, dia bilang begini. Nih saya bacakan ya”. Beliau buru2 mengambil handphonenya, dan membaca text message yang dikirim puterinya tersebut

“Nih denger ya: Dad, I just ate. It was great. I wish you were here with us

Kemudian beliau melanjutkan: “You know, Guntur. It was a very nice message from my daughter. Being remembered is so meaningful for a person like us, am I right?”

Saya tersenyum sembari merinding di kuduk saya, dan saya katakan:”Bapak pasti merasa sangat beruntung memiliki seorang puteri yang sangat perhatian”.

Beliau menjawab: “To tell the truth, yes. Apalagi yang kita harapkan selain dari perhatian anak2 ke kita? Uang? Harta benda? Saya rasa tidak. Ya saya merasa beruntung sekali”

Saya tersenyum penuh pengertian, ya saya sangat mengerti bagaimana perasaan beliau. Saya sungguh mengerti sekarang setelah menjadi orangtua. Saya sungguh iri melihat kebahagiaan yang terpancar di wajah beliau.

Saya kemudian teringat akan sebuah berita yang pernah saya baca di Koran Tempo Minggu, tgl 14 Oktober 2012, mengenai “Tato di bahu Lionel Messi”.

Saya bukan penggila sepak bola seperti teman2 saya yang tahu secara detail klub sepakbola beserta dengan detail pemain2nya. Sama sekali bukan. Saya hanya menonton bola pada saat final kejuaraan sepakbola dunia, itupun kalau tidak ketiduran.

Setiap hari jika saya membaca Koran, bagian yang membahas sepakbola, baik di Koran Tempo, harian Kompas atau majalah manapun pasti akan saya lewatkan. Tidak ada berita bola yang pernah menyita perhatian saya kecuali satu itu, yaitu berita mengenai tattoo yang menempel di bahu kiri Lionel Messi itu.

Saya penasaran tattoo siapa sih itu? Tentu saja berita itu menjadi berita besar ketika pertama kali tattoo itu nongol dibahu kirinya. Jangankan tattoo, Messi bersin aja sudah menjadi berita diseantero jagat ini J. Siapa sih yang tidak ingin tahu apa yang dilakukan Messi, si dewa bola ini setiap detiknya. Saya saja yang bukan penggila bola juga penasaran tattoo siapakah itu?

Sayapun kemudian membaca berita yang membuat mata saya terbelalak. Ternyata tattoo di bahu kirinya itu adalah tattoo ibunda tercintanya. Wuahhh… luar biasa, tattoo ibundanya. Tadinya saya pikir itu tattoo pacarnya. Biasanya yang di tattoo oleh selibriti itu adalah nama atau foto pacar atau pasangannya, namun Messi tidak menattoo pacar/pasangannya, tetapi ibunda tercintanya. Hehehe…benar2 salah tebakan saya.

Benar2 luar biasa. Saya langsung membayangkan perasaan si bunda. Bagaimana ya rasanya memiliki putera sangat terkenal dan menattoo bahunya dengan fotonya? Saya yakin sekali si ibunda seakan melambung ke angkasa dengan bukti cinta puteranya ini. Saya yakin sekali apa yang dilakukan Messi ini jutaan kali lebih bernilai daripada harta benda yang dengan sangat mudah diberikan pesepak bola dengan bayaran 130 Milyar setahun itu.

Hal ini terbukti dengan kesederhanaan hidup Ibunda Messi, yang hingga kini masih juga tinggal di rumah yang sama dengan yang ditinggalinya sebelum Messi menjadi super terkenal seperti sekarang ini. Ibunda Messi merasa sudah terbiasa dengan lingkungan tempat tinggalnya sekarang dan tidak merasa perlu pindah hanya karena keberhasilan Messi.

Woww…luar biasa ya…

Oleh karena itu, bagi adik-adikku atau anak-anakku yang jauh dari orang tua kalian, sempatkanlah untuk berkabar berita ke papa mama atau opa oma kalian. Tidak perlu bingung harus mengatakan apa, just say “Hi pa/ma or opa/oma, how are you?”, akan lebih hebat kalau kalau ditambah “I miss you all so muchhh…”. Kalau kalian tidak terbiasa mengatakannya secara lisan, kan bisa pakai SMS atau Email atau BBM atau Whatsapp atau Line atau apalah yang saya yakin kalian jauh lebih jago.

That’s it, just that. No more no less…

Just a bit of your attention, can make your parents’ day brighter. Trust me.

So tunggu apalagi, ambil handphone-mu, call your mom/pa or grandma/grandpa, or text them NOW :). And tell me if you have done it :).

 

13 thoughts on “Just a bit of your attention…

  1. setelah baca langsung telp papa mama 🙂 makasi p guntur bagus tulisannya, mengingatkan kita untuk selalu ingat ortu 🙂

    • Puji Tuhan. Senang sekali saya membacanya. Tidak ada yang lebih membahagiakan saya selain komentar yang sedemikian menyentuh. Terima kasih telah menguatkan saya untuk tetap sharing. GBU.

  2. Pada umumnya… anak ceweq itu lebih attentive kepada orang tua nya dari pada anak cowoq … (kecuali si messi). Yg merawat or lebih memperhatikan orang tua nantinya adalah anak perempuan …anak laki ngak tahu sibuk apa… Bagi yg ngak punya anak perempuan… siap2 cari panti jompo (by the way, yg punya business panti jompo itu laki2 lho). Sedangkan tradisi chinese lebih senang punya anak cowoq dari pada anak perempuan,

    • Sayaaa…(ngacung tinggi2)…sudah perlu siap2 tour ke panti jompo kayaknya wkwkwk…

      Tapi sepertinya memang bener, entah mitos atau tidak, rasanya anak perempuan jauh lebih care dp cowok ya? Bagaimana nih menurut pembaca yang lain? Rasanya topik ini perlu jadi topik debat ya.

      Tp menurut saya, baik punya anak co/ce, sebaiknya siap2 saja masuk panti jompo, karena mereka tentu punya kesibukan pribadi masing2 nantinya. So that, secara psikologis, jika hal ini terjadi, ya sutralah. Jika tidak, ya syukurlah. Daripada berharap dirawat, dan tidak kejadian, malah sakit hati sampe mati 🙂

  3. Om, thanks for the kind reminder! It’s been a while I have missed your blogs. I’ll be catching up with some of yours.

    I’ve always had great time reading your blog, Om!!

    Regards,
    Anton

    • Hi Anton, long time no hear. Must be very very busy ya?
      Thank you for the compliment. This is why I keep writing, for the people like you :).
      Happy Easter, God bless you.

      Rgds,

  4. It’s quite coincidence to read your blog this morning after I discussed the article ‘Love beneath the air’ with all my students last night. The article emphasizes in how important we express our feeling to our parents to show how much we miss them or even love them since the majority of my students come from East Indonesia where boys are nurtured by wood not by words.
    Shortly, they feel awkward to contact their parent and express their ‘affection feeling’ rather than asking money…yet I insist them to give a try and find how it works miraculously to extend all parents’ lives until they graduate and return home to visit them. I wish we never regret any moment missing to share with our parent and to show how much we also love them!

    • In your case, think it should come from both party, from kids and also from parents. Somehow we, as parents, did something that we never ever thought gonna hurt our kids heart with our daily behave. Even we thought that act is the form of our love to them. The effect will appear long after what we did to them.
      But, I hope as children, we can start first. I hope.

  5. wah…dah lama gak baca, udah banyak topik baru, tapi dari semua yang belom saya baca, ini yang paling menarik.
    thanks for your reminder, sir 🙂
    saya sih seminggu sekali telpon, meskipun kadang pas mau telpon, mikir dulu, mau cerita apa yah 😛

  6. Iya rata-rata anak cewek lebih perhatian, anak cowok apalagi kalau sudah nikah pasti lebih fokus ke keluarganya sendiri.

    Saya sendiri kebanyakan merantau di luar negeri, hingga ayah meninggal-pun saya tidak sempat melayat. Setelah balik tanah air untuk menjaga ibunda wah istri dan anak sangat demanding sekali ditambah kesibukan di kantor yang luar biasa membuat saya merasa perhatian ke ibunda agak kurang.

    Terimakasih pada artikel ini untuk mengingatkan saya pak…. saya print dan tempel di meja kantor.

    • Pak Adhi, just consider Anda masih beruntung, Ibunda masih ada.

      Memang kita sering merasa kehabisan waktu utk orang tua kita, tapi sebenarnya, spt yg pak Adhi rasakan sendiri sbg ortu, kadang yg Ibunda Adhi harap mungkin cuma perhatian doang. Just a minute of concern call….mungkin jauh lbh dibutuhkan beliau daripada kehadiran kita yg hanya sekedar hadir…mungkin…

      Mudah2an pak Adhi bisa lbh punya waktu utk Ibunda tercinta. Saya doakan semoga beliau diberkati kesehatan dan kedamaian. Amin.

      Salam,

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s