Hmmm…iPad or Galaxy Note?

Beberapa posting saya mengenai iPhone 5, Galaxy Notes 10.1 dan terakhir peluncuran iPad Mini, menyebabkan saya dihujani pertanyaan2 mengenai kelebihan dan kekurangan tablet2 yang beredar di market. Sebaiknya beli apa? Beli iPad, atau iPad Mini, atau Galaxy Tab, yang layarnya gede atau yang cilik … weleh2 … tiba2 dinobatkan jadi reviewer gadget dadakan…yeeeyyy… hehehe… padahal mereviewnya ‘seenak udel’….

Tapi ya udah, gpp, asal pembaca nggak sampe ngamuk2 karena salah beli setelah membaca tulisan saya ya….wkwkwk… anggap saja tulisan saya ini hiburan hehehe…

Untuk bahan pembanding saya akan menggunakan Apple iPad2 dan Samsung Galaxy Note 10.1″ sebagai alat bantu.

LEBAR LAYAR

OK, untuk menjawab pertanyaan2 di atas, pertama yang perlu kita bahas, karena lebih mudah menjawabnya, adalah masalah lebarnya layar. Saat ini yang paling rajin membuat orang bingung dengan mengeluarkan gadget dalam berbagai ukuran adalah Samsung. Samsung memiliki tablet dengan berbagai macam ukuran dari 5.2”, 5.3”, 7”, 7.2”, 7.7”, 8.9” hingga 10.1” (seperti orang kalap saja J), sedangkan produsen lain paling2 hanya dua atau tiga lebar layar, seperti halnya Apple hanya memproduksi iPad dan iPad Mini (lengkapnya lihat sendiri deh disini 🙂 :  List of Android Devices).

Pilihan tablet kelas atas yang paling popular di market saat ini adalah Samsung atau Apple, oleh karena itulah saya gunakan kedua table ini sebagai bahan pembanding. Ada berpuluh atau bahkan mungkin beratus pilihan merek2 lain dari China dan Taiwan dengan spesifikasi tidak kalah hebat dan dengan harga yang jauh lebih murah dari kedua merek tersebut, namun sepertinya rajanya tetap hanya dua merk itu. Jadi mari kita focus pada kedua pabrikan gadget ini aja ya.

Sebenarnya ada satu tablet paling anyar yang baru saja masuk ke market yaitu Microsoft Surface dengan Operating System Windows 8. Saya pernah bermain-main sebentar dengan prototype unit ini di kantor saya untuk keperluan exploring, tapi secara sekilas cukup…maaf ya, membingungkan :). Mohon Microsoft fans jangan marah dulu ya, kan saya baru touch sebentar saja, tapi Desktop saya Windows 8 sudah beberapa minggu saya gunakan, dan terus terang saja saya yang cukup adaptable dengan new User Interface, bingung menggunakannya. Tapi saya tidak membicarakan WS8 ini disini.

Kembali ke dasar pemilihan lebar layar, berdasarkan pengalaman saya selama ini menggunakan tiga macam tablet dengan ukuran berbeda (Galaxy Note 5.3”, iPad 9.7”, dan Galaxy Note 10.1”), pemilihan ukuran size tablet sebaiknya mempertimbangkan hal-hal berikut:

–       Ukuran 9.7” vs 10.1” secara fisik tidak terlalu menyolok perbedaannya. Jadi menurut saya perbedaan 0.4” itu tidak perlu dijadikan pertimbangan untuk menentukan apakah 9.7” atau 10.1”. Tapiii meskipun tidak terlalu significant bedanya, yang aneh, meskipun sepertinya GN 10.1” seakan-akan lebih lebar layarnya, pada saat kita melakukan web browsing, ternyata berbeda sekali info yang ditampilkan. Hal ini baru saya sadari ketika ingin membandingkan kedua screen untuk keperluan tulisan ini. Just take a look:

Apple Ipad 2:

Samsung Galaxy Note 10.1:

Pada kedua screenshots yang saya ambil secara horizontal di atas, iPad menampilkan informasi lebih banyak daripada GN 10.1”. Dan ada dua iklan tidak ditampilkan oleh GN 10.1”, coba bandingkan.

Berikut saya bandingkan screenshots secara vertical:

Apple Ipad 2:

 Samsung Galaxy Note 10.1:

Pada kedua screenshots secara vertical di atas, GN 10.1” menampilkan lebih banyak informasi daripada iPad, tetapi sama seperti posisi horizontal ada iklan yang hilang dan beberapa picture tidak ditampilkan sempurna.

Perbandingan ini juga ditampilkan oleh Schiller pada saat membandingkan antar layar iPad Mini vs apa yang disebutnya Androit Tablet ketika mengumumkan peluncuran iPad Mini beberapa waktu lalu.

–       Sedangkan jika pilihannya adalah antara ukuran 5.3”, 7.9”, 9.7” atau 10.1” maka pertimbanganya adalah untuk apa dan juga buat siapa tablet ini digunakan:

  • Untuk kepraktisan dan dipakai sendiri, Galaxy Note 5.3” paling enak dibawa-bawa, bahkan masih bisa masuk kantong. Lebih enak untuk browsing daripada layar iPhone, tapi lebih tidak comfortable dibanding kakaknya.
  • Jika tujuan membeli tablet, juga untuk dipakai bersama-sama dengan anak2, apalagi masih kecil2, layar paling besar adalah pilihan paling tepat. Balita generasi tablet sekarang, yang belum juga bisa manggil papa mama sudah pegang tablet, memerlukan layar selebar-lebarnya. Karena jari2 mungil mereka belum stabil untuk menotol-notol layar sehingga perlu layar gede.

iPad atau Galaxy Note, iOS atau Android

Berikutnya adalah pilihan antara Apple dengan iOSnya dan Samsung dengan Androidnya. Dalam hal ini saya akan menggunakan iPad 2 dengan Galaxy Note 10.1” sebagai bahan perbandingan. Fiuhhh….gemetar saya kalau sampai salah disini :), saya bakal diomeli fanboy salah satu kubu dah… Tapi saya akan mencoba membandingkannya sefair mungkin, bukan secara spesifikasi tetapi dari pengalaman menggunakan kedua tablet itu.

Perbedaan processor speed, core processor, cache memory dll yang terbungkus di dalam casing plastic atau aluminum tidak menjadi concern saya, biarlah itu menjadi ulasan para ahli dengan segala macam perangkat dan software hebat untuk mengujinya.

Jika pembaca setuju batasan2 ulasan saya, maka silakan melanjutkan membaca, jika tidak setuju, ya lanjutin aja wong sudah kadung baca separoh anyway hahahaha… Lagian gratis aja kok :).

Dari pengalaman saya menggunakan beberapa gadget dari kedua pabrikan ini, meskipun tampak hampir sama, sama2 multi touch, sama2 touch sana sini, sama2 mudah digunakan, tetapi “menurut” saya berbeda sekali User Experience yang saya rasakan.

BATTERY

Dulu ketika pertama kali menggunakan iPad, saya sungguh kagum dengan ketahanan battery yang ditanamkan Apple di dalamnya. Kekaguman ini semakin bertambah setelah saya menggunakan Galaxy Note 5.3” karena gadget yang diluncurkan lebih belakangan ini, yang saya pikir harusnya menggunakan baterai yang lebih hebat teknologinya, ternyata tidak demikian kenyataannya. Baterainya boros sekali, paling poll kalau saya pakai browsing2 beberapa kali sehari, sore sudah tinggal 30%.

Namun Galaxy Note 10.1 memiliki baterai yang jauh lebih baik. Sejauh ini saya cukup puas dengan performance battery yg ditanamkan Samsung di tabletnya ini. Setelah saya gunakan cukup intensive seharian, biasanya baterai masih tersisa 30 – 40%. Sebanding lah dengan keawetan baterainya iPad.

APPLICATION

Pada Android tablet ada dua macam aplikasi. Satu aplikasi biasa seperti halnya aplikasi di iPad yang bisa kita download melalui Google Play yang merupakan Application Store Google atau App Store di iPad.

Jenis aplikasi lain adalah widget. Secara default di layar Galaxy Tab sudah terinstall beberapa widget, namun bisa kita remove atau tambah atau pindah sesuka kita. iPad tidak mengenal widget seperti itu.

Mendownload dan menginstall aplikasi sama mudahnya untuk kedua OS. Namun beberapa aplikasi yang saya install di Galaxy Note 5.3” bisa berjalan sempurna, di Galaxy Note 10.1 tidak berfungsi sama sekali. Bahkan tidak ada error message sama sekali jika aplikasi itu tidak compatible atau karena apa. Begitu icon diclick langsung diem, bengong seperti halnya saya yang ikut2an bengong juga.

Sayang sekali di Google Play tidak ada indikasi sama sekali apakah aplikasi itu cocok atau compatible untuk Galaxy Note 5.3” atau Galaxy Note 10.1. Semua tampak bisa didownload, tapi setelah di run, tidak bereaksi tanpa error message apapun.

Yang saya heran juga, Google Maps yang merupakan default application di Android, performancenya lelet banget :(. Saya juga belum berhasil menggunakan aplikasi internal Samsung, AllShare, yang gunanya untuk sharing data antar Samsung devices. Yahh…saya rasa Samsung dengan Androidnya masih punya banyak PR untuk diperbaiki.

USER INTERFACE

User Interface tablet Samsung, lebih menarik daripada iPad. Kita bisa mengatur desktop kita dengan beberapa aplikasi dan widget yang menarik. Kita bisa mengatur beberapa halaman desktop dengan widget dan aplikasi yang sering kita gunakan. Misalnya pada desktop halaman pertama kita letakkan weather dan clock widget, dikombinasi dengan aplikasi2 lain. Halaman kedua dengan calendar dan foto gallery dll dll. Sementara di Ipad hanya berupa icon2 aplikasi tersebar di beberapa halaman desktop.

 User Interface Samsung Galaxy Note 10.1″

 User Interface Apple iPad2:

Pada awalnya saya sangat terkesan dengan UI GN 10.1” ini, sangat menarik, informative dan innovative. Saya suka sekali mengutak-atik, mendonlot dan mengatur-atur widget dan aplikasi di layarnya. Sampai saya mabok sendiri sudah meletakkan apa dan dimana saking semangatnya.

Namun beberapa hari lalu, ketika cucu keponakan saya (anak dari keponakan saya) yang masih baru belajar berjalan bermain-main dengan iPadnya. Saya tertegun. Saya perhatikan dengan seksama bagaimana dia memilih, menjalankan dan exit dari aplikasi yang dia pilih.

Berkali-kali dia memindah-mindahkan page screen dengan men-swipe screen menggunakan tangannya yang mungil itu, terus menotol aplikasi game atau coloring yang dia mau, kemudian dia tekan tombol home untuk exit. Itu dia lakukan berkali-kali seperti sudah expert saja.

Hmmm…saya kemudian berpikir pinter juga si Apple ini mendesign UI nya, sedangkan saya yang sudah terbiasa berhadapan dengan UI yang berbeda saja kadang masih bingung dengan UI nya GN 10.1”.

Dhienggg…saya seperti tersadar, betapa hebat ya impact UI ini. Coba bayangkan kalau kita memberikan GN 10.1” ke anak2 kita yang masih bayi, terus kita rubah2 UInya, apa si “unyil” tersayang kita nggak bingung ya? Bagaimana pula dengan para orang tua?

Menurut saya UI GN 10.1” atau Android, lebih cocok bagi pengguna yang levelnya sudah medium to advance user, yang suka mengutak atik tampilan. Namun bagi bagi kebanyakan user, anak2, ibu2, orangtua, malah menjadi membingungkan.

Bagi saya pribadi lebih menarik UI GN 10.1” atau Android, karena saya bisa menghias setiap halaman dengan berbagai widget dan aplikasi beraneka macam, sedangkan yang tidak menarik saya biarkan tersembunyi. Namun marketnya menjadi terbatas dibandingkan dengan iPad yang bisa menyasar segala usia. Pantas banyak sekolah2 yang mengadopsi iPad sebagai alat bantu belajar.

USER EXPERIENCE

Menurut saya secara user experience, harus diakui iPad jauh lebih mudah digunakan dibandingkan dengan Samsung.

Sebelum saya membeli GN 10.1”, saya sudah menggunakan GN 5.3” yang memiliki 3 tombol di bagian depan, satu tombol home dan dua soft touch button di kanan kirinya. Soft touch di kiri home button untuk menampilkan sub-menu, sedangkan di sebelah kanan untuk Back. Ketika saya membeli GN 10.1, ketiga button ini hilang, tampak depan sama sekali tidak memiliki tombol apa2, tetapi secara software digantikan di layar sentuhnya. Ketidak standard-an ini merupakan nilai minus bagi Samsung, dan juga bagi developer aplikasi, juga bagi User karena harus menyesuaikan diri setiap ganti gadgetnya Samsung.

Menggunakan GN 5.3” maupun GN 10.1 cukup membingungkan bahkan bagi saya yang sudah terbiasa berurusan dengan gadget ini. Saya sering salah memencet tombol mana untuk exit dari aplikasi, tombol mana untuk sub menu, dan tombol mana untuk back. Apalagi antara GN 5.3” dengan GN 10.1 berbeda sama sekali, baik posisi maupun cara menggunakannya. Hal ini ternyata diamini oleh anak saya yang juga suka gadget, dia bilang susah pakenya :).

Di GN 10.1, yang menggunakan software untuk menggantikan tombol fisik, pada bagian bawah layar, Samsung menggantikan tombol fisik dengan menggunakan satu baris layar paling bawah sebelah kiri untuk meletakkan icon back, home, task manager dan screen capture, dan bagian sebelah kanan untuk icon indicator, jam dll. Saya tidak tahu kenapa perlu dipasang icon task manager dan screen capture segala, karena berkali kali saya salah pencet ketika ingin menekan home atau back. Hal ini juga diamini oleh istri saya.

Inilah tombol2 di Galaxy Note 10.1 yang menggunakan software:

Saya membayangkan apabila GN 10.1” ini saya berikan ke cucu keponakan saya masih bayi itu. Bagaimana caranya menjelaskan beda tombol Back, Home, Task Manager, dan Screen Capture itu? Belum lagi di sebelah kanan ada berbagai icon tidak penting yang berdesakan.

Beberapa aplikasi, seperti contohnya Photoshop Touch, mengambil alih seluruh layar, sehingga icon back, home menghilang yang di bawah layar itu menghilang. Pertama kali saya menggunakan Photoshop Touch dan ingin exit dari aplikasi ini, saya bingung bagaimana exitnya, terpaksa saya restart J. Ini terjadi berkali-kali hingga saya secara tidak sengaja menyentuk layar bagian bawah, barulah si doi menongolkan dirinya wkwkwk….

Dari pengalaman ini saya baru menyadari ternyata team design Apple memang melakukan pekerjaan rumahnya dengan baik. Mereka benar2 menempatkan User Experience sebagai factor paling utama di dalam design mereka. Saya tidak akan menyadari hal ini jika saja saya tidak memiliki kesempatan untuk menggunakan keduanya secara bersamaan.

Apple berangkat dengan end-in-mind semua level user bisa menggunakannya, sedangkan Samsung (Android) terkesan lebih didominasi cara pikir orang IT yang suka yang ribet-ribet hehehe… Kali lho yaaa…

S-Pen

S-Pen atau Smart Pen adalah keunggulan Samsung dibandingkan iPad. Saya sangat berharap suatu ketika nanti, jika Apple tidak malu hati untuk mengadopsi teknologi yang sama.

Presisi S-Pen jauh dibandingkan dengan stylus yang pernah saya kenal sebelumnya. Meskipun tidak sama seperti menulis di kertas, namun menurut saya sangat baik.

Gara2 S-Pen ini pula saya jadi bisa menggunakan Photoshop yang sudah sejak lama ingin saya pelajari penggunaannya. Saya malas belajar Photoshop karena untuk memotong object di foto saya tidak sabaran menggunakan mouse, lebih sering meleset daripada tepat di sekeliling object yang ingin saya potong atau edit.

Saya beberapa hari lalu, karena sudah merasa pandai menggunakan Photoshop, akhirnya membeli Photoshop Elements 11, dan magic mouse untuk saya gunakan di MacBook Air saya. Setelah berulang kali mencoba, saya menyerah, karena sulit sekali mengendalikan mouse untuk mengedit foto, jauh lebih enak menggunakan S-Pen di GN 10.1″.

S-Pen di GN 10.1″ memungkinkan saya untuk mengedit object foto dengan sangat mudah, presisi dan luar biasa enak. Selama beberapa hari GN 10.1 istri saya, saya pakai untuk mengutak-atik foto, mencoba berbagai macam filter seperti layaknya photoshop professional :). Di iPad, kita juga bisa menggunakan stylus yang dijual oleh pihak ketiga, namun ujung stylusnya tidak bisa setipis dan seakurat S-Pen.

Saya yakin bagi designer, pelukis atau editor photoshop, GN 10.1” merupakan pilihan tablet yang paling tepat. Saya yakin sekali akan hal ini.

LAIN-LAIN

WiFi iPad saya bisa mendeteksi secara simultan 2.4GHz dan 5GHz di rumah saya, sedangkan GN 5.3” maupun 10.1 hanya bisa mendeteksi 2.4GHz.

Saya merasakan GPS di iPad lebih sensitive dan bisa menentukan lokasi lebih cepat dan akurat daripada GPS Samsung GN 5.3” maupun 10.1”. Rasanya lho ya, karena saya tidak memiliki alat untuk mencobanya, namun perbedaannya cukup tampak mata, meskipun saya menggunakan SIM Card dari Operator yang sama.

Selain itu Google Maps di Samsung GN 10.1” terasa tersendat dibandingkan dengan iPad2. Tadinya saya pikir bakal wusss wusss wusss karena berjalan di atas OS Android yang notebene sama2 dari dari Google juga.

Saya kemarin baru saja dari Plaza Indonesia, dan secara kebetulan ketemu stand Samsung sedang memamerkan produk2nya. Saya tanyakan kenapa kok GN 10.1” saya kok Google Mapsnya lelet sekali dibandingkan iPad2 saya yang menggukan SIM Card dari operator yang sama, apakah masalah di hardware ?

Setelah kami compare bersama-sama dengan demo unit disana, ehhh sama saja leletnya. Kesimpulan sementara saya, Google Maps kalah responsive dengan Apple Maps. Mudah2an saya salah.

External Memory adalah hal yang paling saya suka di GN 10.1”, karena kita bisa menambahkan memory sesuka kita. Namun perlu diingat, GN 10.1” hanya bisa mengenali MicroSD maximum 32GB, padahal saya sudah keburu beli yang kapasitas 64GB hehehehe…kesusu waeee sihhh…

Multiscreen di GN 10.1” berjalan dengan baik, meskipun jarang saya gunakan tetapi bagus juga kalau nanti iPad juga mengadopsi teknologi ini.

Meskipun GN 10.1 menggunakan processor yang jauh lebih powerful daripada processor iPad 2 yang saya gunakan. Namun ketika saya men-swipe galeri foto, terasa perpindahan foto lebih halus dan cepat di iPad2. Padahal GN 10.1” menggunakan latest quad-core 1.4 GHz processor, sementara iPad menggunakan A5 chip 1GHz dual-core processor. Saya kira hal ini disebabkan oleh masalah Operating System atau aplikasi fotonya.

Kesimpulan:

Jadi sebaiknya memilih yang mana?

Saya tidak memasukkan Galaxy Tab sebagai pembanding, karena tanpa harus mencobanyapun saya rasa, maaf nih ya, Galaxy Tab bukan pesaing iPad. Saya bahkan terus terang saja sama sekali tidak tertarik untuk mencobanya. Saya membandingkan GN 10.1” karena memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan iPad seperti yang telah saya tulis di posting saya sebelumnya (13 Samsung Galaxy Note 10.1″…..)

Nah kembali ke pilihan yang sebaiknya kita pilih, menurut saya kedua Tablet memiliki fungsi dasar yang sama bagusnya, misalnya untuk browsing, mengambil foto atau video, menonton film dlsb. Namun jika kita sering mengedit foto dan mencorat-coret idea atau menggambar, maka pilihannya jelas GN 10.1. Fungsi S-Pen GN 10.1” tidak bisa dilawan oleh iPad2.

Selain itu, GN 10.1” juga bisa digunakan sebagai handphone raksasa selain juga bisa digunakan untuk mengirimkan sms. Diluar semua hal yang saya sebutkan di atas, saya pribadi, bukan karena tergila-gila oleh merk Apple, akan tetap memilih iPad sebagai tablet pilihan saya.

Bagaimana menurut pembaca? Please share your opinion.

Update, Jumat, 11 Januari 2013:

Sejak saya mempost tulisan di atas, saya mulai intensif menggunakan Galaxy Note HP dan Galaxy Note 10.1″ saya, disamping saya juga menggunakan iPad Mini sebagai pengganti iPad 2 yang selama ini rajin menemani saya.

Ternyata User Interface iPad memang jauh lebih User Friendly dibandingkan dengan GN HP maupun GN 10.1″. Setelah sekian bulan saya menggunakan GN, saya tetap merasa kagok dengan UI kedua GN saya, apalagi ada perbedaan button antara keduanya.

Design Samsung yang mengkombinasikan hard button dengan soft button ternyata malah menyulitkan saya. Samsung seharusnya memilih secara konsisten untuk menggunakan hard/soft button di seluruh produknya, sehingga tidak membuat bingung customer yang setia dengan produk2nya.

Setelah beberapa kali bingung dengan UI dan button GN, saya akhirnya lebih memprioritaskan menggunakan iPad Mini saya ketimbang GN.

Sekian update saya. Trm ksh.

44 thoughts on “Hmmm…iPad or Galaxy Note?

  1. Wah, akhirnya tergoda juga untuk punya GTN Pak :p

    Ikut nimbrung lagi Pak, hanya mencoba menambah sedikit. Untuk teknologi stylus/pen Apple ternyata sudah mematenkan sebelum GN muncul dengan S-Pen nya (ref:http://www.patentlyapple.com/patently-apple/patents-smart-pens/).

    Saya banyak setuju dengan Pak Guntur mengenai UI baik di iOS maupun Android. Saya sendiri sebagai pengguna kedua iOS tersebut sudah merasakan plus dan minus kedua nya. Menurut saya memang tampilan iOS terkesan statis dari tahun ke tahun walaupun ada penambahan UI yang sangat2 berguna tetapi masih jauh di bawah fleksibilitas UI Android. Kelebihan salah satu OS Android adalah widget. Widget itu plus minus, plus nya enak di mata dan informatif dan ternyata tidak enaknya juga banyak, setiap kali kita memasang widget ada cost yg harus dibayar yaitu processor, memory, dan bandwidth. kebanyakan user tidak sadar cost tsb, tiba-tiba gadgetnya menjadi lelet dan widget tsb terus active connect ke internet sehingga menghabiskan quota bandwidth internet. Saya pribadi antusias menghias widget-widget yang apik-apik, tapi maaf ya pembaca, itu cuma 2-3 minggu di awal saja setelah itu bosan dan insyaf. Insyaf karena cost nya jg sepadan, lag mulai muncul, memory penuh (harus diclear dahulu sebelum menjalankan aplikasi). Apalagi aplikasi yg berbentuk widget dan app yg berbentuk service tidak dapat dihapus dari memory. Kita bisa hapus memory nya dengan bantuan aplikasi mem-cleaner tetapi dalam hitungan waktu tidak sampai 1 menit, app widget/service tersebut re-execute dengan sendiri nya.

    Berhubungan dengan UI, kemungkinan ke depannya tampilan iOS bakal mengalami perubahan/pengembangan. Alasannya, kemarin iOS software chief, Scott Forstall dipecat dari Apple dengan beberapa gosip seperti dia menolak meminta maaf atas kekacauan Apple Maps, tidak cocok dengan Jonathan Ive, dan yang lebih gawat dia berambisi menggantikan SJ sebagai CEO sejak SJ cuti sakit. Forstall mengacu pada paham skeuomorphic design, di mana design nya selalu mengacu pada original design sehingga semua user merasa UI tersebut makin akrab dan nyaman, itu sebabnya kenapa UI iOS terasa static bertahun-tahun. Sekarang jabatan Forstall dipegang oleh Jonathan Ive, entah temporary atau permanen. Apple may loss Forstall but perhaps not Ive 🙂

    Untuk yang ingin membeli gadget Android sebaiknya membeli perangkat yang minimal quad-core processor dan memory 2GB untuk menjalankan aplikasi secara optimal dan diharapkan tanpa lag lagi kecuali dipasang app widget/service berjibun ya sama saja bohong. Android memang cocok untuk middle to expert gadget user. Saya sendiri saja kadang masih bingung memakainya, dan beberapa kali marah2 karena untuk melakukan setting atau aktifitas lain harus melalui langkah2 yg bertele2, belum ditambah dengan lelet nya. Makanya kadang sy sebut Andoid itu 4L = lambat, lelet, lemot, lag. hahaha.

    Kesimpulan saya, Android memang memanjakan mata para pengguna nya karena UI nya yg fleksibel tetapi OS nya tidak optimal karena membutuhkan resource processor dan memory berlebih. Secara value menurut saya memang Android lebih tinggi karena dengan harga yang lebih murah kita bisa mendapatkan spesifikasi hardware yang bagus. Saya tidak mengatakan untuk semua perangkat mempunyai value tinggi. Untuk Samsung menurut saya tidak worthed karena harganya juga dipatok cukup tinggi dan saya lebih memilih produk Apple daripada produk Samsung yang hanya berbeda sedikit harganya :p

  2. Leletnya itu di positioning atau render mapsnya Pak? Kalau render mapsnya di iOS memang terbukti lebih irit data jadinya mungkin lebih berasa cepat..

    • Dua2nya Sum. Ketika saya click icon Maps, di iPas bisa langsung mendeteksi lokasi, menyusul pelan2 muncul rendering mapsnya. Sedangkan di GN, terasa lebih lama mendeteksi lokasi apalagi rendering mapsnya. Terutama kalau hybrid maps.

  3. ada satu hal yang perlu diperhatikan lagi, yaitu masalah security. untuk point ini saya melihat apple ios jauh lebih secure daripada android manapun. beberapa alasan
    >adanya microSD card/external
    saat ini tablet/smartphone android memiliki kapasitas minim kebanyakan, tapi bisa ditambah expansion microSD. buat saya itu justru jadi nilai minus. karena dengan minimnya internal storage, orang lebih cenderung menaruh file2 di external card seperti attachment email, document lainnya. terus apa gunanya tablet dikasi password wkt mau unlock? salah satunya supaya orang tidak bisa melihat data2 privasi kita kan? apalagi ketika tablet/HP dicuri orang. tapi semua itu jadi tidak berguna karena adanya microSD card. tablet dikasi password, tinggal lepas miroSD, colok di card reader, dapet deh data2 penting kita dicuri orang.. bayangkan klo itu berisi data2 rahasia perusahan, etc.
    >baterei bisa dilepas
    hampir semua HP android, bisa dilepas baterei, memang sih tujuannya gampang misal baterei drop, tinggal beli baru.. tapi buat saya itu minus juga. kenapa? bayangkan ketika HP anda hilang/dicuri orang. pasti hal pertama yg dilakukan pencuri adalah mematikan HP tersebut, supaya tidak bisa di call oleh si pemilik. jadi, walaupun dikasi password, tinggal force lepas baterei, mati deh tu HP. dan juga software pelacak HP jadi ga berguna, gimana bisa dilacak, la baterei ama simcard gampang dilepas. bandingkan dengan ipad/iphone. klo dalam posisi locked dgn password, tidak bisa di force shutdown, gimana bisa di matiin, baterei yg tidak bisa dilepas, simcard yg susah dikeluarkan (harus pake jarum). tinggal miscall HP tersebut, ato gunakan apps find my iphone. ketemu deh lokasinya
    >removable media
    kebanyakan HP/tablet android ketika dicolok PC/notebook, fungsinya berubah jadi external storage. mungkin beberapa orang melihat ini praktis. tp buat saya adalah nilai minus. kenapa? karena data/file di tablet terlihat/bisa di akses lgs dari PC, gimana klo di PC itu ada virusnya, untuk mencuri data di removeable media?? data2 penting jadi tercuri. beda dengan iOS, yg mengharuskan lewat iTunes untuk semua transaksi file. memang sih aga ribet, tp yang penting aman…
    >virus/malware di android
    udah bukan berita lama, ada banyak virus/malware yg nempel di android aplikasi. baik itu yg download di blackmarket, maupun playstore, sama2 tidak aman. klo anda orang penting, contact anda berisi nama2 orang besar. klo tercuri infonya karena virus/malware, bisa bahaya..

    masih ada beberapa point lagi, tp saya kira itu sudah cukup untuk menggambarkan tentang security di android. buat saya security menjadi nomer 1 dibanding fitur2 lainnya 🙂

    • Sorry saya baru sempat reply komentar kamu Ben, saya senang sekali baca pendapat kamu, semuanya saya setuju kecuali yang baterai itu. Saya pernah kehilangan iPad, ya tetap aja gak bisa balik :).

      But that’s all a very good inputs, terutama alasan security memang betul sekali. Kemudahan selalu ada kerugiannya.

  4. Ini ulasan yg sangat menarik Bpk Guntur.
    Bagian UI iOS walaupun memang tidak se’eyecatching’ GNote, tapi harus diakui iOS sangat user friendly untuk berbagai kalangan usia. Sebut saja mulai dari anak saya yang dari umur 1 tahun kelihatannya sangat lancar pakai iPad, istri saya yang gaptek, bahkan sampai ayah saya yang notabene tidak mengerti komputer, bisa memakai iPad miliknya dengan mudah dengan sedikit instruksi.

    • Kalau begitu kita sependapat ya :). Dari sejak saya memposting tulisan saya itu, saya menemukan lagi beberapa kelemahan Galaxy Notes 5.3″, yaitu soft button kiri kanan Home button, yang sangat mudah tersentuh sehingga mengganggu sekali, dan beberapa aplikasi yg bermasalah.
      Mudah2an next product, Samsung lebih jeli dalam hal UI dan UE.

  5. Ehem…maap ikut nimprung…hehehe…yg sampai skrg jd pertanyaan kapasitas memory external..browsing disana sini ad yg blg 64 Gb ada yg blg 32Gb jd bingung mana yg bnr..untungnya..krn TS ud menjelaskan…max 32GB berarti bsk beli yg 32Gb aj degh…apa yg memori 64 Gb sdh di coba di GN and tdk terdeteksi gtu y?

    • MicroSD 64GB saya belum tiba :), jadi saya belum bisa memberikan komentar. Secara spesifikasi hanya bisa 32GB.
      Nanti saya akan update kalau sudah tiba. Saya sudah coba dari di Indo dan Singapore, maximal 32GB.

      • Okay degh…tolong di update y klo memank bsa 64 Gb,,,btw memanknya knp y klo pakai yg 64 Gb? Apakah error ? Atau cuma tidak terbaca saja?

    • Hallo Tia, sorry for this late reply.
      Saya baru menggunakan iPad Mini selama kurang lebih 2 minggu terakhir. Pada dasarnya iPad Mini adalah iPad yang dibuat Mini :), secara harafiah memang seperti itu. Tidak ada yang aneh atau baru dengan fitur2nya. Kalau sudah terbiasa menggunakan iPad, ya sama persis. Bedanya adalah faktor Mini itu, dan saya…menyukainya :). Karena lebih ringan, kalau lagi baca bisa pake satu tangan, kalau iPad Maxi dipegang satu tangan bisa kram tangan kita wkwkwkwk…
      Sedangkan SGN vs iPad Mini….hmmm…dua2nya bagus. Kalau Tia advance user, pakailah SGN, tapi kalau general user, saya lebih sarankan iPad, karena user interfacenya memang sangat user friendly. Makanya saya masih pake iPad Mini :).
      iPad Mini yang versi apa?
      Perlu browse selama di perjalanan gak? Kalau gak, beli yang WiFi saja, tapi kalau sering di luar ruang yang tidak terjangkau WiFi, beli yang 3G. Sedangkan kapasitas memory, saya rasa cukup 32GB, atau malah 16GB. Saya pakai 64GB gak abis abisss, pdahal sudah saya cemplungin eBooks 4000 lebih, foto2 5000 an, film dan lagu2, pdhl juga gak pernah dibaca tuh ebook, foto2 juga gak dilihat semua, apalagi film n lagu, lebih sering untuk browsing :).
      So be wise.
      Salam

      • Minat ipad mini nich, kyk ny praktis, Boleh tau ga harga ipad mini+selular 16G or 32G, di indo blom masuk, di singapore sdh lma y? Trus ipad mini klo nonton film jelas+nyaman ga ya, scra layar mini gt?

        • Waduh harga pastinya saya kurang tahu karena belum resmi diluncurkan di Indo, tapi baru saja saya browse 3G 16G Rp. 6.150.000,- sedang 32GB lebih mahal sejuta Rp. 7.150.000,-
          Untuk menonton video, sangat nyaman, karena ringan sehingga tidak membuat kita capek menonton sambil tiduran.
          Jadi mau ambil yang mana? 🙂 🙂 🙂

  6. Jujur saja saya belum memiliki keduannya tetapi pernah merasakan keduanya 😀

    Kalo menurut saya, iOS itu ibarat seperti kertas kosong. jadi kitalah yang berkreasi menulis cerita diatasnya atau bisa diartikan kita perlu menambahkan fitur2 sendiri agar dapat membuat ipad menjadi fungsional, yaitu dengan tweak2 yang terdapat pada cydia. tentunya tidak gratis, ada beberapa tweak yang berbayar

    Kalo android dalam G Note 10.1 ibarat seperti buku novel. kita tinggal membacanya atau bisa diartikan kita hanya tinggal memanfaatkan fitur2 yang terdapat di dalamnya

    Jadi kesimpulannya iPad = Userfrendly, sedangkan GNote = Awesome
    Kalo saya seorang awam dalam bidang teknologi saya lebih memilih iPad
    jika saya seorang bisnisman saya memilih Galaxy Note 10.1

    • Terima kasih atas komentarnya :). Menarik juga perumpamaan mengenai kertas kosong dan Novel :).
      Kalau menurut saya, SGN cocok untuk semi to advance user, sedangkan iPad untuk general user.
      Mudah2an gak salah 🙂
      Salam

  7. Reviewnya berimbang. Cocok buat yg galau milih keduanya. Sebenarnya masalahnya milih tablet bukan masalah merk, layar ato hardwarenya, tp lebih ke OSnya. Android punya banyak vendor dg kustomasi software n hardware yg beragam tp tetep aja intinya sama yakni OS android. Klo iOS prinsipnya, kalau mau pake nih OS harus beli produk apple

  8. salam om,..mau nanya dikit bole ya.
    kalo cuma untuk nonton film2 HD dengan format mkv,..
    dari segi kehalusan gambar,dan full atau tidaknya gambar yg di tampilkan,
    bagusan pake yg mana ya om?
    makasih om…

    • Sorry baru sempat reply sekarang.

      Kalau sourcenya film HD, dengan layar sebesar tablet, sebenarnya mata kita sudah hampir tidak mungkin membedakan bedanya antara iPad vs GalNot. Tapi sekilas, iPad lebih cringg warnanya.

  9. Reviewnya bagus, tapi saya ada di pihak GN dan Android. Karena sifat dari open-source Android. Soal smoothness saat swipe gallery, saat masuk maps, penampilan UI, dsb di Android masih bisa di-Tweak via Custom ROM, Kernel, dsb menggunakan Kitchen untuk memaximalkan fitur2 yg ada seperti kualitas camera, dsb. Malah di Android bisa Overclock dari segi Processor dan RAM via Kernel. Selain itu, kita juga bisa berkarya menciptakan aplikasi via Android SDK + Eclipse. Dan sampai sekarang sudah banyak library yang mendukung pembuatan aplikasi tersebut sehingga orang awam ttg programming pun bisa mempelajarinya dengan mudah via tutorial2 yg ada. Dan jika aplikasi kita bagus, bisa kita ajukan ke Playstore untuk sekedar di-share ataupun dijual. Dari segi keamanan sendiri, Android sangat tidak aman! Selain karena dapat terjangkit virus, resiko kerusakan bisa datang ketika kita sedang membuat aplikasi ataupun sedang melakukan Tweak! Tapi klo ga rusak, ga akan belajar. 😀

    Untuk iOS sendiri, saya kurang suka. Karena kreatifitas akan “daleman”-nya sangat terbatas, seperti sudah dipatok fix seperti itu saja. Dan dari segi feature2nya juga tidak terlalu greget bagi saya. Walaupun begitu, saya lebih suka memakai iOS sebagai sarana multimedia seperti recording musik, sebagai alat musik experimental dalam bermusik (Contoh: Morphiz pada iPad). Karena hardware Apple sangat menunjang sekali dari segi multimedia. Untuk recording, latency-nya sangat kecil! Sebagai alat musik, sound yg dihasilkan sangat bagus sekali! Selain itu iOS terkenal dengan keamannya, ya karena “daleman”-nya sudah dipatok seperti itu. Tidak akan ada virus ataupun orang yg ingin merubah2 yg bisa masuk kedalamnya.

    Poin inti dari saya, jika kita ingin belajar lebih dan berkreatifitas walaupun banyak resikonya saya lebih memilih GN (Android). Dan jika anda orang yang ingin terlihat gaya dan menikmati apa yang sudah ada tanpa resiko apapun, iPad (iOS) cocok dengan anda.

    Wah kepanjangan ya komentar saya. :))

    • Komentarnya bagus dan menarik :).

      Semakin lama saya menggunakan kedua OS ini, semakin jelas juga target market kedua OS ini.

      Bagi yang suka utak atik, suka susah2, jelas Android pilihannya.

      Bagi yang mau enak, yang hanya menggunakan tablet sebagai alat bantu ngebrowse, baca buku, video, foto, main game, jelas iOS pilihannya.

      Istri saya lebih memilih iPad setelah beberapa bulan menggunakan Galaxy Note 10.1, demikian juga beberapa rekan executive yang saya tanya. Karena mereka hanya perlu berurusan dengan satu tombol, sedangkan Android perlu 3 tombol. Bahkan saya yg suka utak atik juga kadang suka bingung 🙂

      Jadi masing2 punya penggemarnya sendiri2. Dua2nya hasil inovasi yang luar biasa, dua2nya bagus. Tinggal user yang menentukan :).

      Salam

  10. mas, saya bingung mau beli SGN atau Ipad retina display, di satu sisi saya menyukai Ipad karena performanya yang saya rasa lebih baik drpada SGN, di sisi lain saya tergiur akan aplikasi S notenya. apakah apple juga memiliki aplikasi semacam Snote. mohon pencerahannya hahahahahahaha

    • Waahhh kok ya kebetulan saya lagi menulis mengenai hal ini di posting saya yang paling baru, karena ternyata banyak juga yang bingung memilih iPad atau SGN seperti Anda. Padahal saya sdh menulis beberapa posting mengenai hal ini lho :). Tapi tak apa, silakan baca posting terakhir saya, semoga lebih jelas petunjuk yang saya tuliskan.
      Kalaupun masih belum juga, silakan tanya lagi. Tapi mudah2an tidak ya :).

      Salam,

  11. mas punten mau nanya, ak udah punya rencana beli ipad 3 tapi katanya ipad 4 lebih cpet pake A6x tapi ga masuk masuk ke indo pdahal udah nunggu dari tahun 2012 kmaren. lah di sisi lain galau jg ada tmen pake note rasanya keren aja, mnurut mas saya hrus plih apa ? trus apakah ipad bisa buat bikin power point , bkin film, poster dll gt sama halnya note ?? makasi, maaf masih gaptek hhe

    • Maaf mas Candra atas keterlambatan reply saya ini.

      Semoga belum terlambat, atau sekarang sudah menenteng salah satu dari Galnot/iPad? :).

      Jika Anda sering mengedit foto, membuat poster, corat coret, saya rasa Galnot pilihan yang tepat. iPad juga bisa digunakan untuk itu, tetapi stylus Galnot jauh lebih presisi daripada stylus di iPad.

      Salam.

  12. pa Guntur tanya dong… sy bekerja sebagai sales marketing di perusahaan media periklanan, selalu berhadapan dengan yg namanya angka2, gambar, powerpoint dan surat menyurat melalui email juga browsing untuk cari data2 atau untuk bahan presentasi sy. dan lebih sering mobile actifity. kira2 antara ipad atau gn dan size lebih baik yg mana? tks pa Guntur

    • Sorry pak Tri karena terlalu lama membalasnya, saya ke US selama 3 minggu dan tidak punya waktu untuk meresponse komentar yg masuk. Semoga reply saya belum terlambat.

      Pertama kita bahas dulu sizenya, kalau diperlukan untuk presentasi, maka sebaiknya ambil ukuran 10.1″.

      Kedua, untuk keperluan yang lain, seperti angka2, gambar, pp dan email. Keduanya cocok, boleh iPad or Galaxy Note. Bedanya hanya di User Experience seperti penjelasan saya di tulisan saya itu.

      Selama sebulan terakhir saya menggunakan Galaxy Note 8, dan iPad Mini saya kasihkan istri saya. Tapi sepertinya saya harus kembali ke pangkuan iPad Mini karena saya pakai MacBook Air, Apple TV, iMac dll. Selain itu aplikasi dan data di GN8 tidak bisa dipindah ke SD Card, padahal SD Card saya 64GB. Sehingga saya sering run out of memory. So, bye GN 8. 🙂

      Salam

  13. Pak Guntur, numpang tanya, sy memakai GN 10,1 masalah yg suka terjadi, SIM card tiba2 suka tidak terbaca. Walaupun restart berulang kali, atau keluarkan SIM nya, tetap tdk terbaca. Nanti setelah sy matikan berjam – jam, setelah sy nyalakan lg baru bisa terbaca. Itu kenapa ya Pak? Thanks Pak.

    • Hi Novan,

      Saya belum pernah mengalaminya. Tapi Anda bisa mencoba mengganti SIM Card dengan yang baru, kalau masih terjadi berarti connector di GN 10.1 Anda bermasalah.

      Saya pakai SIM Card XL yang sudah lama saya pakai, sudah ‘undetected’ di BB saya, kemudian saya tukarkan di XL, dan sembuh.

      Silakan mencoba.

      Salam,

  14. hadeeehhh…Pak Guntur saya jadi pusiiiiing, hehehehe….!!masalahnya sy awam sama teknologi2 beginian. yang saya butuhkan adalah tablet atau apalah yg penting layarnya besar, yang bisa buat persentasi saya jadi nyaman dan mudah. kebetulan sy bekerja dibidang asuransi. saran bapak saya pilih yang mana, yang sekiranya memudahkan untuk sy bisa persentasi lebih nyaman dan gampang?mohon dijawab ya,pak! terima kasih atas sarannya.

    • Hallo Pak Toni,

      Jangan pusing2 lah pak :).

      Kalau bapak ingin mudah, nggak ribet, beli iPad karena User Interfacenya mudah.

      Kalau mau yang sedikit lebih rumit, bisa macam2 termasuk telpun dan sms, pakai Galaxy Note 10.1.

      Dua2nya bisa dipakai untuk presentasi.

      Kalau ukuran layar terlalu lebar, bisa beli iPad Mini atau GalNot 8.

      Salam,

  15. pak saya pengeeen banget beli ipad mini buat keperluan kuliah tapi RAM storageNya cm 500 sekian,,,katanya sih bakalan lemot
    bener gak sih pak?

    • Hi Rahmi,

      Saya kurang mengerti apa yg dimaksud RAM Storage cuma 500 sekian dan bakalan lemot.

      Mungkin saya brief sedikit ya. RAM atau Random Access Memory adalah tempat menyimpan data (Storage). Meskipun ada pengaruh, tetapi kecil impactnya terhadap lelet atau tidaknya.

      Ada 3 type iPad berdasarkan besarnya RAM: 16GB, 32GB dan 64GB.

      Besar RAM yang dibutuhkan tergantung banyak data yang ingin disimpan/dibawa. Data bisa berupa document, spreadsheet, foto, video dll. Jika tidak terlalu banyak menyimpan data, seharusnya 16 GB cukup, tetapi kalau mau aman pakai 32GB. Sedangkan 64GB kalau heavy users.
      Saya menggunakan 64GB karena saya suka bawa2 sampah :), foto2 ada ribuan, ebook saya ada 4000+, emagazines, saya juga bawa video sekitar 30 an, kemudian lagu. Itupun gak pernah penuh, kecuali seluruh file dipindah ke iPad.

      Sedangkan performance iPad lebih ditentukan oleh CPU (Central Processing Unit) alis otaknya, yang biasanya menggunakan satuan Hz (hertz – cycle per second). Semakin tinggi Hz nya, semakin kenceng.

      Dan sekarang satu CPU bisa dua, empat, atau delapan CORE (inti). Semakin banyak CORE semakin cepet juga secara teori.

      Hingga saat ini Apple tidak pernah merelease berapa GHz (Giga Herz) perangkat mereka, namun performance product Apple tidak pernah ada yang meragukan hingga saat ini.

      So,
      Anda tingga memilih berapa besar RAM atau Storage yang dibutuhkan dan memilih koneksinya hanya WiFi atau perlu juga GSM.

      Mudah2an membantu.

      Salam,

  16. Pak mo nanya nih, SGN 10 apa memang g ada aplikasi navigationnya ya, sampai saat ini saya masih bingung, memang g ada atau terhapus secara tidak sengaja ketika mengotak atik, saya bandingkan dengan SGtab 2 punya kedua saudaraku ada aplikasi navigation, kenapa di GN 10 punyaku tidak ada. Saya coba unduh navigation dari playstore tidak ada yang cocok

  17. Bs bantu saya Pak cr transfer foto dr Blackberry ke iPad mini gmn tanpa harus jailbreak? Ada yg blg bs lewat e-mail aja? Tp masih bingung gmn ngesave ny ke iPad? Maklum msh newbie,,msh agak gaptek,,,,hihihi hai

  18. Selamat malam Pak Guntur.. terima kasih atas posting Bapak, membuat saya semakin mengerti tentang kelebihan dan kekurangan Ipad..
    Saat ini saya sedang menabung untuk bisa membeli iPad 4..
    Tapi saya masih bingung,
    1. iPad 4 versi apa yang lebih baik dalam hal jaringannya? iPad 4 with Wi-fi +cellular, atau 3G + Cellular?
    2. Apakah untuk mendownload social media, seperti kakao talk, we chat, dll, di iPad harus melalui iPad Store Pak?
    3. Apakah isu kalo iPad 4 itu labih cepat panas itu benar Pak?
    4. Saya berencana membeli iPad 4 16 Gb, tapi kalo ternyata data saya terlalu banyak, apa saya bisa memindahkannya ke PC dengan menggunakan kabel USB Pak?

    Tolong dibantu untuk menjawabnya ya Pak. Terima Kasih Banyak. 🙂
    Salam

    • Hallo mbak Rina,

      Berikut jawaban saya atas pertanyaan kamu di atas:
      1. iPad hanya ada 2 jenis: Wifi dan Wifi + Cellular (3G). Kalau Rina banyak bepergian dan mengakses internet, sebaiknya membeli yang WiFi + Cellular. Jika lebih sering di rumah atau di kantor atau di kampus yang terpapar WiFi, beli yang WiFi saja.
      2. Aplikasi di iPad harus didownload melalu Apple Store.
      3. Saya tidak mengalami iPad 4 cepat panas, entahlah jika dibandingkan dengan iPad sebelumnya. Tetapi sejauh pengalaman saya, OK2 saja.
      4. Bisa, data bisa dipindahkan ke PC melalui aplikasi iTunes. Tapi jika budget memungkinkan, beli saja yang 32 GB, saya rasa lebih dari cukup asal tida semua koleksi foto/buku/video diangkut semuanya :).

      Salam

  19. Pagi Pak Guntur. Sy baru aja beli iPad mini.. Nah, tapi saat ini dianya masih “virgin” (maaf, belum ada aplikasi apa2 kecuali yang standar). Saya kebingungan dengan apple ID, belum bs daftar. Sy termasuk pengguna tanpa credit card. Gimana ya pak cara membuat apple id tanpa kartu kredit.? Mohon bantuannya. Terima kasih….

  20. Ga nyesel aku baca tulisan ini, bikin aku lebih bersyukur sama gadget yanga da di rumah dan ga akan ngelirik-lirik gadget tetangga… Makasih pak Guntur

  21. Admiring the time and effort you put into your website and
    in depth information you present. It’s great to
    come across a blog every oncce in a whil that isn’t the
    same utdated rehashed information. Wonderul read! I’ve bookmarked your site and I’m adding your
    RSS feeds to my Google account.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s