Camino de Santiago: 2.2 Camino Frances

2.2. Camino Frances

Route Camino Frances melintasi dua negara, yakni Perancis dan sebagian besar, Spanyol. Perjalanan panjang Camino Frances di awali dari kota Saint Jean Pied de Port (SJPP), kota ini terletak di region Nouvelle-Aquitaine di Prancis. Secara administratif, SJPP berada di departemen Pyrénées-Atlantiques. Nouvelle-Aquitaine adalah salah satu dari 18 region administratif di Prancis.

Kota SJPP terletak di dekat perbatasan dengan Spanyol, setelah berjalan kurang lebih 20 kilometer melintasi Pegunungan Pyreness, maka kita akan memasuki provinsi Navarra, Spanyol. Kemudian kita melanjutkan perjalanan melintasi provinsi La Rioja yang terkenal sebagai penghasil anggur, lanjut lagi melintasi provinsi Castilla y Leon yang merupakan provinsi terbesar dan terakhir Galicia.

Berikut ini adalah peta lebih detail route Camino Frances, mulai dari Saint Jean Pied de Port (di peta tampak di sebelah kanan atas), kota kecil di ujung kiri bawah negara Perancis, kemudian melintasi beberapa provinsi di Negara Spanyol hingga kota Santiago de Compostela (sebelah kiri).

Itulah rute perjalanan Camino Frances:

2.3. Timing

Kapan waktu paling tepat untuk menjalani ziarah Camino de Santiago ini?

Ada dua slot waktu yang sering direkomendasikan oleh berbagai YouTuber yang sudah berpengalaman menjalaninya, yakni di pada bulan May atau September. Di bawah bulan May dan di atas bulan September tidak direkomendasikan karena masih dan sudah mulai bersalju. Sedangkan di antara May dan September, masuk liburan musim panas sehingga banyak sekali peziarah yang mengambil kesempatan ini untuk kesana, sebagai akibatnya selain mahal, albergue dan hotel2 juga lebih susah didapat, tambahan lagi suhu di beberapa lokasi teramat panas.

Akhir tahun, ketika akhirnya saya memutuskan untuk menjalani ziarah ini, saya sudah menetapkan untuk melakukannya pada bulan May 2023. Namun baru baru saja menetapkan, ehh saya mendengar berita bahwa keponakan akan saya melangsungkan pernikahan pada awal Juni 2023, sedangkan ziarah ini memerlukan waktu lebih dari sebulan, dan saya beserta istri wajib hadir pada acara ini. Akibatnya rencana ini layu sebelum berkembang…:).

Pada kwartal pertama 2023, setelah cukup lama melupakan rencana ziarah ini, tiba2 saja saya teringat lagi mengenai hal ini, aneh bener…. dan kemudian akhirnya saya putuskan untuk melakukannya pada bulan September 2023. Semua ini saya research dan rencanakan sendiri tanpa melibatkan istri saya, dan rencananya akan saya jalani sendiri juga.

Pertengahan tahun 2023, setelah keseluruhan acara pernikahan keponakan saya selesai, saya mulai lebih serius merencanakan perjalanan saya pada awal September 2023. Saya kemudian menyampaikan rencana saya ini ke istri saya. Istri saya yang selama ini tidak pernah berkomentar apapun selama saya mengexplore ziarah ini, juga tidak pernah tertarik menonton YouTube atau mencari informasi mengenai Camino de Santiago ini, tiba2  mengatakan ingin ikut.

Wellehhh… seriussss luuu…???

Awalnya saya kurang yakin dengan kesungguhan istri saya, mengingat selama ini si Doi tidak pernah mau ikut saya jalan pagi karena dia sangat khawatir dengan kulit wajahnya yang sensitive terhadap sinar matahari. Dia hanya jalan pagi pada hari Sabtu ketika kami mengajak anjing kami Hiro di daerah Pantai Indah Kapuk, itupun paling2 hanya sekitar 5 – 8 kilometer satu putaran.

Namun semakin sering saya tanya semakin yakin si Doi dengan keinginannya untuk ikut, sementara itu tidak ada tanda2 dia meningkatkan porsi latihan jalan kakinya, bahkan beberapa video yang saya sarankan untuk ditonton tidak juga sempat ditontonnya. Alasannya ntar kalau nonton malah takut… bwakakakak…

Ya sutralahhh kalau begitu… :).

Namun keputusan istri saya untuk ikut serta ini, membuat saya menjadi sangat hati2 membuat itinerary. Saya pikir jika saya bisa mengatur agar jarak tempuh maximum per hari sekitar 20 kilometer, dan setiap 5 kilometer kami akan beristirahat 10 – 15 menit, rasa2nya sangat realistis untuk dicapai. Itu grand plannya.

Sehingga jika jarak totalnya adalah 800 kilometer, plus tambahan ke Finisterre yang disebut juga Ujung Dunia, maka total menjadi 1000 kilometer, dibagi 20 kilometer per hari, jadi kurang lebih akan memerlukan 50 hari. Plus perjalanan Jakarta – SJPP dan Santiago – Jakarta kurang lebih 6 – 10 hari, maka total keseluruhan perjalanan membutuhkan kurang lebih 60 hari. Itulah kira2 cita2nya… cita2 lho ya… kenyataannya??? Silakan lanjut membacanya :).

Next…

4 thoughts on “Camino de Santiago: 2.2 Camino Frances

  1. Abis 2.2 next nya apa pak? Belum selesai diketik yak? 😁

    Respond pertama saya klo mendengar hal ajaib begini selalu “kenapa?” “Apa yg spesial dr itu?” Mencoba memahami, itu pun tergantung org yg ngomong sih.

    • Maap… maap… sudah selesai diketik tapi saya agak kesulitan menggunakan Block Editor barunya WordPress, setelah nganggur 2.5 tahun jadi lupa gimana caranya posting :). Block Editor barunya WordPress bikin kacau semua format saya dari Microsoft Word :(…

      Sabar yaaaa… 🙂

  2. Hallooo…GG.. waduuhhh sek mbaleni Camino ? 😦

    Aku gak wes..nggolek sing nyaman2 ae.. Tapi Perancis afem, mendingan lah bulan desember. Pyrenees bagus, aku suka, banyak castle disekitar ..

    Mapir o ke Agus Silas di bordeux..tempat wine..

    Dulu aku gak ada waktu mampir krn naik pesawat dr paris ke lourdes.

    Dari lourdes naik taxi ke pyrenees..

    Enjoy your trip and holidays yo…keep safe and take care..

    Happy celeberate Christmas and New Year..c u next year..

    Thanks fyi..my regards for Bwee..

    kapan balik jkt?

    • Upppp… ini tulisan dari perjalanan yang lalu Bu Venna :)…

      Kalau mbaleni lagi, belum sanggup skr ini, kaki saya masih kerasa trauma kalau jalan jauh wkwkwkwk…

      Nah kalau sudah pernah nyampe Pyrenees tinggal nerusin jalan kaki sampai Santiago… 🙂

      Salam balik dr bojo :)…

Leave a comment