LASIK: Not for everyone!!… At least not for me… (6/6)

Pada saat pulang kerja di mobil juga demikian, di rumah juga tidak lepas dari Koran, notebook,  iPad dan BB. Yang lebih menyedihkan, pada saat browsing notebook bersamaan dengan nonton TV sembari leyeh2, tetap kudu pake kacamata :(.

Pada saat lagi di mall, saat berjalan tiba2 ‘dreet dreet dreet’ ada message, maka otomatis kita akan mengambil BB dan saya harus menambah ritual mengambil kacamata plus saya, yang mana dulu tidak perlu saya lakukan.  Bahkan makanpun sekarang kudu pake kacamata L, kecuali mau asal makan. Dan yang susah kalau makan makan sup panas, ketika kita dekatkan mangkuknya, you know, kacamata kita berembun semua :).

So kembali jika ditanya apakah artinya operasi LASIK saya gagal? TIDAK, sebaliknya malah berhasil dengan sempurna

Apakah saya happy dengan hasil akhirnya? Saya jawab NOT AT ALL. Saya jauh lebih tergantung kacamata daripada sebelumnya. Saya malah tersandera kacamata daripada sebelumnya. Saya malah TIDAK BEBAS KACAMATA.

Kini setelah 2 tahun di LASIK, kekecewaan saya bertambah. Beberapa bulan terakhir, setelah pukul sepuluh / sebelas pagi, mata saya sudah kabur. Saya kesulitan membaca BB atau Notebook atau Koran, dan karena umur pandangan jauh saya juga terganggu. Saya sempet memeriksakannya ke dokter mata, dan jawabannya santai bener. “Ya jelas, mata bpk kering. Sejak sebelum di LASIK mata bapak sudah kering (kekeringan mata saya adalah 3 dari dari seharusnya 8), makanya sekarang jadi sering kabur”. Hekk…mata saya kering itu sudah sejak awal diperiksa, tapi dokter yang mengoperasi saya mengatakan tidak apa2, biasa saja :(.

Bayang2 kejaran setoran menyebabkan dokter tetap mengoperasi mata saya meskipun kondisinya tidak ideal. Pertama, minus mata saya tidak dalam range untuk di LASIK. Kedua, tingkat airmata saya sangat rendah, padahal dari berbagai hasil LASIK, orang yang matanya normal saja pasti akan lebih kering setelah di LASIK. Ketiga, dokter tidak menceritakan secara detail bagaimana sengsaranya menggunakan kacamata PLUS bagi orang dengan profesi seperti saya :(.

So now, I fully regret my stupid decision…

Demikian sharing saya mengenai pengalaman saya dengan LASIK. Sharing ini, seperti yang saya kemukakan di atas, tidak untuk semua orang dan tidak bermaksud mendiskreditkan orang atau pihak2 tertentu.

Mudah2an sharing ini berguna bagi teman2 yang sedang berpikir untuk diLASIK.

End.

Update: sekarang sudah ada contact lense progressive atau multifocal, sehingga kita bisa benar2 tanpa kacamata, namun tidak merusak mata kita dengan segala macam operasi.

80 thoughts on “LASIK: Not for everyone!!… At least not for me… (6/6)

    • Chen, gak usah mikir lagi, sy sarankan jangan deh, kecuali atas perintah dokter yg memang bisa dipercaya. Lagian skr sudah ada contact lense bifocal/multifocal/progressive.

      • Pak, TQ atas info ber harga ini, tadinya sy sdh decide utk LASIK , namun sekarang sepertinya saya Akan mundur teratur. Apa bisa info Beli dimana contact lens progressive? Karena mata sy L-5,75/cylinder 0,75 R-6,25/cylinder -1,75 Dan keduanya sejak tahun lalu bertambah + 1,5 karena sdh lewat 40thn…..

        • hi.saya berencana tanam lensa.namun masing sangat bimbang karena takut dengan side effectsnya.blh tw nama dokter dan biaya tanam lensanya gk y?trus efek setelah tanam lensa yang dialami apa aja y?

          • Hi Cincy, maaf telat sekali saya balasnya krn sy lama gak buka blog saya.

            Untuk tanam lensa, mohon maaf sy tidak ada pengalaman utk itu. Mungkin sebaiknya langsung tanya dokter ahli mata, kalau di Jakarta saat ini ada dua RS yang terkenal: Klinik Mata Nusantara dan Jakarta Eye Center, bisa di browse di Google lokasinya.

            Salam

    • Hahahaha…salah satu topik favourite saya adalah bertanya dan berkomentar :). Sebenarnya berkomentar itu gampang aja kan, misalnya: iya bener juga, he-eh, ho-oh, ah yg bener, sipp, ok, good, ngaco atau speechless wkwkwk… But anyway tq sudah dikomentari, sy jadi semangat utk nulis terus. Kalau tidak, sy suka bingung, dibaca nggak ya, ngerti gak ya, salah / betul gak ya :P…. Tq ya, reply sy lebih panjang dari comment Anda :).

  1. trims pak,mau saya teruskan ke anak2 saya yg mikir mau lasik segala,opinion dari dokter dan iklan pastilah yahut2.resiko tidak diberi tau ,kecuali kita cerewet tanya seperti orang blo`on,itupun dokternya mungkin sudah annoying jawabnya.

    • Menurut saya jangan di Lasik, lebh banyak ruginya daripada untungnya :(. Akhir2 ini, kemampuang membaca dekat saya semakin buruk karena harus menggunakan kacamata plus.
      Sekitar pukul 10 – 11 pagi, pandangan saya sudah kabur, karena sejak bangung saya banyak membaca :(. Ini sangat mengganggu.
      Lebih baik menggunakan contact lens, yang nanti pada saat mereka berusia 40 tahun bisa menggunakan contact lense progressive.
      Saya menyesal hingga saat ini :(.
      Semoga bermanfaat.

  2. maksih y pak u/sharingny&sangat bermanfaat sekali u/saya..sy jadi mikir2 lg mau lasik btw saya sudah lelah pake kacamata tp mau pake contact lense takut jg..emang contact lense yg bpk sebutin beneran lebih baik dibanding lasik y pak..mohon saranny y pak&makasih sblmny

    • Terima kasih kembali mbak/bu Novi.

      Saya sangat tidak menyarankan Lasik, kecuali memang demi alasan medis yang spesifik.

      Saat ini saya tidak sanggup membaca lebih dari 3 jam, mata saya langsung kabur, padahal saya suka membaca dan menulis :(. Saya berulang kali menyesali keputusan saya merusak mata saya pakai Lasik.

      Lebih baik pakai kacamata, atau softlense, paling tidak mata kita masih original sampai nanti ditemukan teknologi Lasik yang benar2 sempurna. Kalau nanti pakai softlense tidak enak, bisa dicoba softlense merek lainnya, tapi bola mata kita tetap sempurna.

      Salam.

  3. Dr. Morris Waxler, who as Food and Drug Administration (FDA) Chief of Diagnostic and Surgical Devices Branch was responsible for approving Lasik in 1996-98, is now leading the campaign to outlaw the procedure. He has filed a petition charging the Lasik industry with having submitted deceptive data in order to gain approval; with continuing to cover up bad outcomes by failing to report them to the FDA (which they are legally required to do); and with settling lawsuits for the most catastrophic outcomes out-of-court so they never come into the public eye. Anyone considering Lasik should carefully read Waxler’s FDA petition and discuss it with the surgeon before the operation takes place.

    Isi petisinya (32 halaman) dan sayangnya baru dimasukkan tanggal 6 Januari 2011 ada disini:

    Untuk pertimbangan teman-teman lainnya (BUKAN untuk menakut-nakuti tapi hanya sekedar informasi tambahan dan pendapat penyeimbang) bisa juga lihat pdf-nya Joe Tye, CEO & Head Coach dari Values Coach Inc. Dia dulunya administrator rumah sakit & aktivis kesehatan masyarakat (info from wikipedia). Dia salah satu yang ‘tidak puas & bermasalah’ dengan hasil LASIK pada matanya.

    Click to access 12_things_you_should_know_before_LASIK.pdf

    Sejauh mana kebenarannya, Wallahu a’lam bishawab.

    Maaf, komentar saya kepanjangan.
    Tulisannya dibaca, koq, Pak Guntur. Dan jangan patah semangat dan menyesali keputusan yang telah kita ambil, apapun itu, baik atau buruk. Everything happens for a reason. Allah senantiasa memberikan yang terbaik untuk kita, walaupun kadang menurut kita ‘pemberian’ tersebut tidak baik. Keep on writing! 🙂

  4. haloo..,
    saya juga pernah dengar dari teman, bahwa ipar teman saya itu adalah salah satu org yang berhasil di lasik, tp kemudian berangsur2 menjadi tambah parah.
    setelah dia konsultasi dokter mata terkenal (yg katanya untuk konsul aja hrs booking dr jauh2 hari), menurut pendapat beliau yg sudah sering nerima pasien kasus lasik, bahwa lasik itu ga bagus, karena mata dari “tdk normal” dipaksa menjadi “normal” shg pd byk kasus malah menjadi lebih buruk dr sebelumnya krn matanya tidak kuat untuk dipaksa normal.
    dan hasil akhirnya, penglihatan ipar teman saya buta sebelah, dan divonis buta total untuk sktr 2-3 tahun mendatang..

    ngeri sekali..

    dan pengalaman saya pribadi dulu, saya jg pernah batal lasik pas di meja operasi, karena obat anastesinya tidak efektif sama sekali, mata saya tetap sakit dan perih, dan juga tidak sanggup di masukan ring mata.
    dokter dan perawat malah menyalahkan pasien karena mentalnya ga kuat, (lah kalo seandainya tau mentalnya lemah bukannya harusnya diberi semangat atau diperlakukan lembut supaya berani ya?) padahal tempat saya lasik itu salah satu yg terbaik menurut org2..
    akhirnya saya bayar 1 juta, tanpa hasil kecuali jd trauma.
    Ga lagi2 mau lasik deh, mau apapun jenis teknologinya, i had enough!! 😦

    salam,
    kim

    • Hi Kim, saya rasa Anda jauh lebih beruntung daripada saya. Saya rela untuk kehilangan 5x lipat dr yang Anda alami jika saja bisa menghindari di LASIK.
      Sebenarnya LASIK tetap berguna asalkan pasien benar2 memerlukannya, bukan hanya sekedar kosmetik yang selama ini digembor2kan.
      Iklan tanpa kacamata seumur hidup saya rasa tidak benar, buktinya skr saya justru sangat tergantung drpd sblm di LASIK.
      Semoga sharing pengalaman saya ini tidak terjadi pada pembaca yang lain.

      Salam

  5. Terima kasih untuk blog ini pak Guntur, saya juga adalah salah satu korban dari operasi Lasik, saya lasik sudah berjalan 2 tahun. pada bulan pertama saja saya sudah mengalami masalah2, dan dokter yang menangani operasi saya pada bulan pertama mengatakan dengan berjalannya waktu akan semakin membaik, tetapi setelah 3-6 bulan semakin parah. sayapun sangat bingung dengan keadaan seperti ini dan dengan penjelasan2 yang tidak masuk akal. setelah saya mengalami beberapa efek berbayang, melihat lampu pada malam hari sangat pecah. malah dokternya dengan enaknya mengatakan itu emang sudah dari dulunya matanya begitu. padahal pada saat saya menjalani hasil pemeriksaan pertama. dokter saya mengatakan bahwa saya adalah kandidat yang baik buat lasik bla bla dll. dan pada kenyataannya yang saya lihat dan pelajari sendiri dari refrensi orang2 yang pernah menjalani lasik di luar negri. ternyata pupil mata saya besar dan bukanlah kandidat yg baik buat lasik. saya sunggu sangat menyesal telah menjalani Lasik. tetapi apa boleh buat semuanya telah terjadi. saya hanya bisa berharap agar orang2 yang ingin menjalani lasik mempertimbangkan dengan sebaik2nya. sebaiknya jangan melakukan lasik. softlens dan kacamata jauh lebih baik. smoga info yang saya berikan berguna bagi teman2.

    • Terima kasih atas komentarnya, bpk/ibu?

      Bulan Agustus 2013 ini berarti sudah 3 tahun saya jalani dengan mata hasil di Lasik. Semakin lama mata saya juga semakin bermasalah untuk membaca. Tidak kuat membaca lama, padahal saya suka sekali membaca dan menulis. Kemudian lebih cepat lelah, pedas, berair dan berbayang=bayang seperti ada lapisan di mata saya.

      Dua hari lalu karena sudah tidak tahan, akhirnya saya ke dokter mata di klinik saya dioperasi. Setelah diperiksa menggunakan komputer untuk mengetahui plus dan minus mata saya, kemudian saya disuruh menunggu ke ruang praktek dokter. Ketika tiba giliran saya, belum juga saya pantat saya menempel di kursi dan mengemukakan keluhan saya, dokter langsung mengatakan:”Mata Anda kering, terasa pedas, berair dlsb dslb. Ini indikatornya cuma 3 seharusnya 8″.

      Saya katakan:”Lho kalau begitu harusnya saya tidak boleh di Lasik dong dok?” Eh beliau baru menyadari kalau pernyataannya berbahaya, terus mengatakan persis seperti yang dikatakannya ke Anda itu :). Jangan2 dokternya sama pula 🙂

      So, saya masih tetap mengatakan bahwa tindakan LASIK adalah tindakan terakhir kalau kita memang sudah harus mengambilnya. Kalau untuk gaya2an, jangan deh. Belum ada yang jualan bola mata di Optik sebabnya :).

      Sekali lagi terima kasih atas komentarnya. Kita senasib 🙂

  6. Bagus sekali blognya Pak Gozali
    Saya perempuan usia 22, 7 mei 2013 saya menjalani lasik. Minus saya sangat tinggi,jadi tidak bisa habis
    sebelum lasik,mata saya yg bermasalah hanya retina, mata kiri harus ϑί laser krn ada robekan
    7 hari setelah lasik mata saya ber air dan merah itu terjadi selama 2 bulan. Yg hrus cek dan ganti tetes mata, bahkan sembat di masukin jarum di lubang mata. Krn di curigai saluran pmbuanganya tersumbat. Setelah itu membaik bbrp hari,tp kambuh lagi
    Lalu ganti tetes, membaik sih 2 minggu tidak ber air dan merah. Tapi skg merah dan berair lagi
    Mata sy skg kering, dan saya sring pusing. Trkadang di mata ada rasa yg aneh juga agak sakit / pegal gimana gitu
    Saya jg sedih krn dokterny kurang informatif, kalau saya tanya slalu blg tidak apa”. Pdhl kondisi mata merah trus bgini
    Saya minta masukan dr bapak, bagaimana saya hrs menjaga mata saya kedepanya.Apa yg boleh dan tidak boleh di lakukaSaya minta masukan dr bapak, bagaimana saya hrs menjaga mata saya kedepanya.Apa yg Saya minta masukan dr bapak, bagaimana saya hrs menjaga mata saya kedepanya.Apa yg boleh dan tidak boleh di lakukaSaya minta masukan dr bapak, bagaimana saya hrs menjaga mata saya kedepanya.Apa yg boleh

    • Hi Narendra,

      Kalau kondisi mata Anda, mungkin memang tindakan LASIK yang paling tepat ya, karena minusnya sudah tinggi. Kalau kondisi mata saya ketika itu, minusnya hanya -2 an. Hanya karena diiming2i mimpi TIDAK BERKACAMATA, maka sayapun tergiur.

      Efek dari LASIK memang mata jadi kering dan silau. Namun lama2 berkurang, KECUALI matanya memang kering sebelum LASIK, seperti apa yang saya alami.

      Sebaiknya Anda ke dokter mata lagi untuk memastikan apa yang sebaiknya dilakukan. Saya tidak berani memberikan rekomendasi karena bukan keahlian saya :).

      Semoga cepat sembuh ya.

      Salam,

  7. 😦 sayang sekali ya kondisi mata om menjadi semakin lebih memburuk..
    padahal minus & plus juga tidak terlalu besar..

    mata saya juga minus.. L -2.5 R -3 tapi saya menggunakan softlens dengan LR -2.5, (kalau tidak menggunakan alat bantu softlens/kacamata jika melihat komputer dengan jarak 50-60cm / kalo melihat menu yg ditempelkan tembok yg di bag atas.. hadeh hadehh… >__<
    (apalagi kalau sedang di kantor.. palingan saya setengah hari pake kacamata baru sisanya softlens :D)

    sekian dulu cerita saya.. malah kepanjangan begini dah.. -_-

    semoga mata om tidak semakin memburukk 🙂
    *ouw ya satu hal lagi apakah sebelum / setelah lasik om rajin makan wortel / tomat ?? ( & apakah berpengaruh ?? tiba2 saja terlintas di otak saya 😀 )

    Warm Regards,

    • Hi Desy,

      Mata saya kalau tidak banyak dipakai untuk membaca sebenarnya baik2 saja. Akan sangat terasa gangguannya kalau Om banyak baca, nah masalahnya dari bangun tidur sampe tidur lagi Om gak pernah lepas dari membaca :).

      Sebelum di Lasik Om jarang makan tomat/wortel, maksudnya tidak secara khusus makan wortel/tomat, hanya jika ada di makanan aja. Om punya teman, sejak kecil dijejali ortunya wortel, sampe tua kebiasaan. Sekarang matanya gak minus dan ga plus juga, normal, padahal usianya lebih tua dari Om :). Mestinya berpengaruh :).

      Salam,

  8. Makasih pak, tulisan anda sangat berguna, niatny bapak saya nawarin lasik pada umur saya yg ke 21, tp setelah membaca tulisan anda saya jadi berpikir 1000x untuk mengambil resiko tsb..
    mata saya memang udah tinggi (min 5) tp saya cari2 di internet mata masih bisa disembuhkan seiring dengan bertambahnya umur.. dan kita rajin buat terapi mata..

    Thankkss

    • Hi Vio,

      Terima kasih kembali.

      Sebenarnya jika usia kamu masih muda, Lasik masih memberikan nilai tambah, karena belum muncul plus di mata kamu. Namun, jika masih bisa dihindari, ya dihindari saja, minus istri saya sekitar 7, dia pakai softlense, sementara ini masih happy. Beruntung dia tidak ikut2an saya Lasik waktu itu.

      Jika Vio masih mempertimbangkan lasik, coba minta advise dari bberapa dokter mata, tapi jgn di klinik yg menyediakan operasi Lasik, karena rekomendasi mereka menjadi tidak objective lagi.

      Salam,

  9. Thenkyuu infoo2 nyaaaa =)
    Saya sempet sedihh sii setelah check mata di singapore trnyata kornea mata saya tdk mencukupi ketebalannya jd tdk bisa di lasic..sempat down bgt, krn jujur saya ingin sekali lepas kacamata krn minus saya tinggi..td dktr menyarankan untuk pakai sofflense fitting saja yg bisa nyaman dengan mata saya..pertama masih sedih sempet nangis, tp setelah baca blog inii agak terhibur mengetahui resiko2 lasic yg mengkhawatirkan..mata saya inii jg sepertinya sering kering, saya tdk bisa bayangin aplg stlh di lasic =(

    • Hallo Reni,

      Saya ikut senang Anda akhirnya tidak jadi di Lasik. Promosi bahwa kita lepas dari kacamata kalau sudah di Lasik itu menyesatkan. Harusnya ada embel2, jika belum ada plusnya baru bener. Kalau sudah ada plusnya, ya tambah parah.

      Sebaiknya pakai softlense saja, sembari menunggu teknologi semakin canggih. Kalau mata kering, akan lebih sengsara lagi kalau di Lasik.

      So, jangan menyesal dan menangis lagi ya. Katanya Rencana Tuhan itu Indah pada saatNYA :). Kadang yang tidak kita anggap buruk saat ini, bisa menjadi baik di kemudian hari, seperti apa yang Anda alami.

      Salam,

  10. buat yang minus masih dibawah 6…bisa dicoba ortho k nightmove…ini metode medis terbaru untuk menghilangkan mata minus…..teman saya sudah coba dalam 3 minggu dari -6 jadi -3…sayang saya ga bisa karena minus saya tinggi….klo mw tau kyk gimana …google aja (bhs inggris semua)…intinya kita pake sejenis hardlesn di malam hari doank saat tidur…gunanya adalah mengembalikan bentuk mata ke bentuk normal….kyknya ini metode masih baru banget….jadi belom banyak yang tau

      • Selamat malam Pak,
        Kebetulan saya ada rencana untuk lasik, mata saya minus 6 dan silindris 1.5
        Umur saya 25th, tp saya jd agak takut setelah membaca blog bapak. Bapak dl pakai teknologi ilasik ya pak? Dokter bilang mata saya layak lasik, cm saya tidak dikasih tau detail tentang kondisi mata saya.

        • Hi (sayang Anda tidak meninggalkan nama):

          Saya dulu juga dilasik dengan iLasik, yang katanya teknologi Lasik paling mutakhir, yang katanya juga tidak akan menyebabkan mata kering.

          Namun saat ini, mata saya terasa semakin kering, dan saya rasa semakin parah. Dulu saya sanggup membaca buku 300 halaman dalam 2 – 3 hari, marathon, sekarang setiap 5 – 10 menit saya harus berhenti, meneteskan obat tetes mata atau mengompress mata saya dengan es batu, dan kemudian melanjutkannya.

          Beberapa bulan lalu saya sempat memeriksakan ke mata saya ke klinik yang sama, tetapi dengan dokter berbeda. Begitu melihat hasil pre-analisis mata saya sblm di Lasik, dia nyeletuk: “Wah ini sebelumnya juga sudah kering”. Terus saya tanya:”Kok disarankan Lasik dok?”. Dia bingung menjawabnya, karena kalau dia jawab secara professional dan jujur harusnya tidak boleh diLasik dengan kondisi mata saya seperti itu, tetapi akibatnya saya bisa menuntut klinik yang bersangkutan. Oleh karena itu dia hanya mengatakan:”Yah semua mata nanti pelan2 semakin kering” :(.

          So, maksud saya, mungkin saja saran dokter Anda betul bahwa mata Anda perlu di Lasik, namun…saya sarankan untuk memeriksakan ke dokter yang tidak memberikan service Lasik, sehingga hasilnya lebih obyektif. Kalau dokter yg bersangkutan juga melakukan Lasik, hmmm….”mungkin” hasil analisanya kurang obyektif ya.

          Kalau boleh saya memberikan saran, periksa ke dua atau jika perlu tiga dokter yg berbeda untuk memperoleh opini. Jikapun harus di Lasik, apakah masih memungkinkan diatasi dengan Softlense yang teknologinya semakin canggih. Atau coba membaca link di atas mengenai teknik baru yang diinformasikan Bpk. Reza di atas. Atau…karena Anda masih muda, tunggulah beberapa tahun lagi, jika memungkinkan, siapa tahu teknologi Lasik sudah sempurna, atau ditemukan cara lain yg lebih aman.

          Saya sendiri, menyesali keputusan saya meLasik mata saya…hingga detik ini :(.

          Salam,

          • Salam kenal om, Nama saya Lena.
            Om, saya mau nny bukankah lasik juga bisa mengoreksi mata plus? kok mata oom cuma di koreksi minusnya aja?

            • Salam kenal juga Lena. Memang ketika itu juga sdh ada info Lasik utk mata plus, tapi banyak yg tdk rekomen, termasuk dokter yg menangani sy. Dokter mata di Singapore yg pernah sy tanya juga tdk merekomendasikannya. Saya lupa side effect yg mereka kemukakan.

              Kira2 begitu yg bs saya share.

              Salam,

    • Hi Lena,

      Sy baru tanyakan teman saya yg tinggal di Singapore. Kalau klinik, dia recommend Singapore National Eye Center di Singapore General Hospital. Kalau private clinic dia recommend dr Yeo Kim Teck di Paragon, Orchard Toad.

      Sebaiknya Lena juga cross check dgn menanyakan rekomendasi temen2 ya.

      Salam,

  11. mendaftar di sekolah penerbangan kan tidak boleh minus “ada batas toleransi”. namun minus saya sudah 2.50 mau di operasi lasik. tadi anda tulis setelah 2 tahun, pengelihatan mulai buram lagi. apakah tetap normal “tdk pke kcmt” selama di sekolah nanti?. harus rajin kah meneteskan obat mata supaya tidak kering?.

  12. Halo om,
    Saya berusia 14 tahun, mengalami mata mins sejak September 2012 yang berawal -0,50 dan menjadi pengguna kacamata lalu berubah-ubah menjadi -1,00 pernah turun jadi 0,75 lalu menjadi -1,00..
    Pembahasan saya jauh dari operasi lasik, saya ingin meminta saran om.
    Maret 2014, saya beli alat therapy mata yang berada di iklan TV Swasta, sampai sekarang mins saya -0,50 turun memang, tapi saya risih dengan mata ini. Sempat berkeinginan memakai kacamata kembali. Tapi, saya merasakan lelah, pusing dengan mata.
    Sempat melihat olshop yang menunjukkan barang dagangannya dengan iming-iming “Mata mins turun, tanpa efek samping.” Sempat ada rasa ingin mencoba, tapi saya fikir, dimana-mana yang instan pasti ada efek sampingnya. Sampai sekarang saya bertahan untuk terapi mata saja.
    Menurut om, masih ada harapan turun tidak walau hanya mengandalkan terapi dan menjauhkan dari benda bercahaya?

    • Hai nak Lusi,
      Pertama-tama, perlu nak Lusi ketahui, Om bukan dokter lho ya :), jadi apa yg Om tulis itu adalah pengalaman Om pribadi sebagai orang awam.
      Lusi perlu ke dokter mata untuk bisa mengetahui keadaan mata Lusi yang sebenarnya seperti apa.
      Kedua, dari besarnya minus mata Lusi, semestinya tidak terlalu mengganggu kalau masih minus 0.5 hingga 1 ya…, maksud Om masih ok tanpa kacamata.
      Ketiga, kecenderungan minus mata biasanya selalu naik hingga umur tertentu, kalau tidak salah di atas 40, kemudian mulai muncul plus yang bertambah sesuai pertambahan umur.
      Menjaga bertambahnya minus tentu masih mungkin, tetapi memang semakin sulit untuk jaman sekarang mengingat banyaknya godaan untuk nonton tv, main game, main komputer dll dll yang membuat mata semakin lama semakin lelah.

      Terakhir Om sarankan Lusi untuk ke dokter dan mengikuti saran professional mereka. Tetapi Lusi juga jangan terlalu khawatir dengan kondisi mata Lusi, lha yang minus 8 saja ada solusinya kok :).

      Salam,

  13. Thanks for sharing,om.
    Tapi saya juga sudah terlanjur lasik, dan baru diketahui kalo mata saya ambliopia dan sedikit juling. Seharysnya sebelum operasi dokter memberi tahu. Dan sekarang mata saya tidak bisa memakai kacamata karena tidak berpengaruh, maka saya memutuskan tidak memmakai kacamata tapi tetap tidak bisa melihat normal 100% d

    • Tapi saya juga sudah terlanjur lasik, dan baru diketahui kalo mata saya ambliopia dan sedikit juling. Seharusya sebelum operasi dokter memberi tahu. Dan sekarang mata saya tidak bisa memakai kacamata karena tidak berpengaruh, maka saya memutuskan tidak memmakai kacamata tapi tetap tidak bisa melihat normal 100% lagi.

    • Duh sayang sekali ya. Anda mestinya masih muda, msh bisa menunggu hingga teknologi lasik lebih canggih lagi.
      Sayang bbrp oknum dokter skr kurang bersikap professional krn tuntutan setoran, shg tdk memberitahu impact lanjutan setelah lasik.
      Semoga nanti ada teknologi yg bs menyembuhkan total mata Anda ya.

      Salam,

  14. Pak, biasanya saya baca-baca beberapa referensi dari google kalau ingin mengetahui sesuatu. Waktu searching ttg lasik, yang pertama saya buka dr google, tulisan bapak ini, dan saya langsung ngga capek2 lagi baca yg lain, saya merasa sudah cukup informed ttg lasik, makasih banyak pak, apa yang bapak tulis sangat membantu.

  15. Hai, Pak.

    Saya berusia 25 thn. Mata saya minus ud diatas 10.saya berencana lasik atau mungkin ICL (Tanam lensa). Mendengar cerita Bapak saya jadi ragu untuk lasik.hehe..bukan apa2 masalah mata ini. Boleh tahu gak Pak konsekuensi buruk kalau lasik gagal yang diberitahukan dokter ke Bapak?. Saya buka2 internet ada obat dari tanaman di Papua saya lupa namanya yang bisa menyembuhkan mata minus tapi saya agak ragu karena belum terbukti secara klinis hanya comments dari orang2 yang dikatakan sudah mencobanya. dan S lutena yang saya baca juga bisa menyembuhkan mata minus tapi saya sangat ragu untuk menggunakan produk tersebut karena y belum teruji secara klinis. Boleh tahu Bapak operasi lasik dimana y?.

    Terima kasih, Pak.

    • Hi Cindy,

      Saya anjurkan kamu untuk pergi ke beberapa dokter mata untuk meminta masukan mereka. Kalau dari segi umur dan besarnya minus mata Cindy, kamu akan masih sangat menikmati hasil Lasik ini.
      Saya tidak menikmatinya karena minus Om tidak sebesar kamu dan sudah muncul positive karena umur.
      Selain itu coba juga untuk mempelajari alternative yg tanam lensa itu, karena beberapa orang mengatakan lebih baik tanam lensa daripada lensa mata kita yg dilaser.
      Untuk alternative lain, saya tidak berani merekomendasikan terutama kalau berhubungan dengan organ vital mata kita.

      Salam,

  16. hai om..ikut nyimak blognya,pengen ikutan komen jg n sharing..hehehe..sy rere..sy jg sudah menjalani lasik 1th lalu,disalah satu rmhskt mata terkenal di jkt. dktrnya blg mata sy layak lasik,dan dia percaya diri skali klo sisa minus yg tertinggal hanya 0,5. tp apa yg terjadi blm genap 1bln mata sy minus 2,5 dan penglihatan berangsur2 memburuk,blm lg mata yg slalu kering&buram. sy kontrol&tanya ke dktr tsb ada apa dgn pasca lasik sy. dgn entengnya dia jwb lasik tdk bisa sempurna sampai tnpa ada sisa minus. lah kok ga dijelaskan diawal. blm lg mata yg buram dia blg “tinggal pakai kacamata saja,ini sy resepkan” sedih sekali sy dgn jwb an yg sangat tdk profesional mnurut sy sbg org awam. dan sampai skarang..mata sy msh ketergantungan obt tetes mata, dan sy pun ttp menggunakan kacamata 😦

    • Hi Rere,

      Om sedih sekali atas apa yang menimpa diri Rere. Sebelum di Lasik, berapakah minusnya?

      Tetapi berapapun, kalau dari 0.5 naik lagi ke 2.5, mestinya ada yang tidak beres ya? Om saran untuk cari second opinion ke dokter mata lain, krn katanya mereka menggaransi untuk me Lasik sekali lagi kalau yg pertama kurang sempurna (meskipun hal ini tentu harus dicermati, apa impact dua kali Lasik).

      Jawaban dokter seperti itu memang benar2 menjengkelkan, membuat kita sakit hati. Seharusnya mereka secara detail menjelaskan apa impact dari Lasik, sehingga secara psikologis kita sdh siap dengan akibatnya. Namun kalau mereka lakukan itu, “setoran” mereka jadi berkurang dah…

      Rere segera cari second atau bahkan third opinion, karena Rere masih akan lama menggunakan mata yg merupakan indra terpenting kita ini.

      Semoga Tuhan memberikan jalanNYA buat Rere.

      Salam,

  17. Halo Mas Guntur, senang sekali bisa menemukan blog ini. Tadinya saya sudah berencana untuk dilasik, karena mata saya sudah minus 5. Tapi sepertinya saya pun sudah ada plus nya (belum cek ke dokter lagi) maklum sudah di atas 40, faktor U :-). Haduh…saya pun matanya kering, kadar air matanya sedikit. Setelah baca pengalaman Mas Guntur, saya rasa saya syukuri aja berkacamata, nggak usah dilasik nggak apa2 deh. Pakai kacamata mash bisa tetep gaya kok #menghiburdirisendiri he he he. Makasih ya Mas sharingnya

    • Hallo juga (mas/mbak) Echi,

      Istri saya kalau tidak salah minus 5 dan 7, tetapi setelah dia melihat apa yg terjadi dengan mata saya, dia memutuskan utk tetap menggunakan soft lense. Padahal awalnya saya sempat mengajak dia untuk Lasik sama2.

      Sekarang dia jauh lebih happy daripada saya, kalau ketik2 handphone dia gak perlu pakai kacamata plus. Sementara saya harus pakai untuk ketik hp, laptop, membaca dlsb. Jadinya malah tidak bebas dari kacamata.

      Sy dengar ada teknis lain yg lebih baik dp di Lasik, ada di salah satu komentar terhadap tulisan saya ini. Mungkin itu bisa dijadikan salah satu alternative, tapi kalau tidak, mending pakai kacamata lah, sampai nanti ada teknik yg benar2 baik.

      Salam,

        • Saya sudah setengah abad lebih dikit :). Baca bagian pertama tulisan saya, krn kondisi tiap orang berbeda dalam hal Lasik ini.

          Bagi beberapa pasien yg memang minusnya sdh tinggi misal di atas 5, disertai silinder, mungkin Lasik akan sangat bermanfaat. Meskipun demikian, istri saya yang minusnya kurang lebih seperti itu, tetap bahagia pakai contact lense, yg saya pikir lebih baik. Siapa tahu nanti beberapa tahun lagi ada teknologi yang benar bisa menghilang minus tanpa efek samping.

          Saya saran untuk berkonsultasi ke dua orang atau lebih dokter, sehingga mantap. Kasus saya tidak bisa disama ratakan karena ketika itu minus saya tidak seberapa parah, kurang lebih hanya 2, tapi karena dokternya kejar setoran, di Lasik juga mata saya :).

          Salam,

          • Hi,saya rencana mau melakukan lasik dalam tahun ini tetapi masih mencari informasi karena saya takut setelah lasik mata tambah parah dan juga alasan saya ingin lasik karena minus saya uda tinggi banget dan saya takut nanti tambah parah dan tidak bisa lasik lagi. 2 tahun yang lalu saya check up di penang belum diijinkan lasik krn power mata saya belum stabil kata dokternya dan disuruh 1 tahun kemudian untuk datang check up dan pas bulan lalu sudah 1 tahun saya kembali ke sana untuk check up dan dinyatakan sudah boleh lasik.Namun saya masih sangsi dan masih terus cari informasi lagi.saya rencana mau check up ke singapore. Setelah saya baca blog anda saya jadi sangsi.bolehkah tau anda lasik di dalam negeri atau luar negeri? Apakah benar lasik itu tidak bagus? Ada kenalan saya setelah lasik mata jadi jelas tanpa kacamata. Jadi mana yang benar ya? Makasih

  18. Meskipun terlambat membaca certa pak guntur tp stdaknya info ini sgt bermnfaat untk saya, plan saya jg ingin lasik krn mnus yg sgt tinggi dan cpek puluhan thn kcmataan, nmun stlah mbaca blog ini sya memilih tetap setia dgn kcmata -8 cyl 2.00 kiri dan -8,5 cyl 1,75 kanan, dr pd hrs lasik tp hasilny tdk spt yg kt harakan,, sgt d syangkan buang uang bnyk tp ttp butuh kcmta,, buat pak guntur thnks infonya,, pngalaman yg berharga bgi pengguna kacamata yg berencana lasik,,

  19. Hallo mas Guntur. selamat pagi 🙂

    awalnya saya minggu depan mau konsul ke dokter untuk coba operasi lasik tapi alhamdulillah untungnya saya cari review dulu di internet dan hari ini baca blog mas Guntur yang sangatttttttt informatif sekali bagi saya hahahahah. FYI saya berumur 23 tahun, minus mata saya sebelah kiri 5,5 dan silinder 1,5. sedangkan sebelah kanan minus 6 dan non silinder. pake kacamata sudah dari kelas 6 SD. pengen lasik kemaren karena dah capek sama mata rabun ini. saya di rumah pake kacamata tetapi kalau jalan ke luar, kerja, pokoknya ke luar rumah pake softlens, karena saya pake jilbab, jadi kalo ke luar pake kacamata kerasa berat dan ribet aja hehehe.

    nah mengenai cerita mas Guntur tentang istrinya pake softlens gimana ya keadaan matanya sekarang? karena dibeberapa review blog lain banyak yang komentar katanya kelamaan pake softlens bisa bikin kornea menipis, mata lecet, iritasi dsbg???? 😦 saya pake softlens sejak SMA. jadi dah lebih 5 tahun dan memang minus mata saya cenderung stabil karena beberapa review memang pake softlens bikin minus lebih stabil daripada pake kacamata.

    Terus yang masalah lasik tadi kayaknya emang efeknya bakal dateng setelah jangka panjang dan beberapa dekade ke depan yaaaaaa hahahahah nggak pake mikir lagi kayaknya saya batalin aja niat lasik iniii. anyway thanks sekali lagi infomasinya ya mas Guntur. semoga kondisi mata mas Guntur juga bisa segera membaik 🙂

    Salam.

    • Hallo Dik Fatma,

      Kalau melihat kasus Anda, dengan minus sebesar itu dan umur yg relative masih muda. MUNGKIN… benefit Lasik akan lebih terasa. Karena untuk merasakan impact seperti yang saya rasakan (munculnya plus), masih 17 tahun lagi baru Anda alami.
      Namun… saya suggest Anda meminta advise ke dua kalau perlu tiga dokter mata sebelum mengambil tindakan.
      Istri saya sendiri, setelah melihat hasil yang saya peroleh, amat sangat happy dengan softlense :). Paling tidak dia lebih merasa ‘tenang’ :).
      Softlense kalau digunakan secara disiplin (ini mungkin yg harus diperhatikan) mestinya tidak seperti Lasik yang langsung melakukan modifikasi pada kornea mata kita. Paling2 juga iritasi, kalau hal ini terjadi, istirahat sebentar tanpa softlense, juga mata akan kembali spt semula. Sedang Lasik tidak bisa, begitu di laser, ada bagian2 mata kita yang dikikis, dirubah sehingga tidak akan pernah kembali seperti semula.
      Jika menggunaka softlense tidak menjadi masalah, coba saja tunggu beberapa tahun lagi seiring kemajuan teknologi siapa tahu ada pengobatan mata yang lebih aman.
      Namun saran, mintalah advise dari beberapa ahli mata, setelah itu ‘stick’ dengan keputusan yang Anda buat, supaya tidak mengganggu pikirian.

      Semoga bermanfaat,

      Salam,

  20. Saya berencana lasik di klimik mata nus*ntoro. Umur saya 30, mata kiri -10 sldr 1,5 kanan -8,5 sldr 1,75. Setelah test pra lasik hasilnya doktor memberi rekomendasi mata saya untuk lasik.
    Namun ada yg membuat saya ragu, karena dari hasil test pra lasik kondisi mata saya dinyatakan:
    1. saraf mata kiri lemah, hasil test 10%
    Setelah lasik penglihatan mata kiri tetap tidak akan sempurna / tetap buram. Apakah tetap worth it untuk lasik?
    2. mata kering, hasil schirmer test 3 yg normal 10 – 30
    Saya dapat beberapa sumber artikel yg menyatakan mata kering tidak ideal untuk lasik. Pemilik riwayat mata kering, akan memburuk setelah operasi dilakukan.
    Sumber:
    ReinsteinDZ, Archer TJ, GobbeM. The history of LASIK. Journal of Refractive Surgery. 2012; 28(4): 291-98
    Gulani A. Hyperopia” Lasik. In: eMedicine Article. 2006; 1-8.

    https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjJg7GZhvfNAhVIP48KHSpIAFYQFggaMAA&url=http%3A%2F%2Fserver2.docfoc.com%2Fuploads%2FZ2015%2F12%2F27%2FLcrZZUFAz0%2F47036b8da4df57fca85ec325b9aee96e.docx&usg=AFQjCNE-H4WdDYhutuIlrxsLAvRZgohFFw&bvm=bv.127178174,d.c2I

    Mohon saran
    Terima kasih

  21. Saya berencana lasik di klimik mata nus*ntoro. Umur saya 30, mata kiri -10 sldr 1,5 kanan -8,5 sldr 1,75. Setelah test pra lasik hasilnya doktor memberi rekomendasi mata saya untuk lasik.
    Namun ada yg membuat saya ragu, karena dari hasil test pra lasik kondisi mata saya dinyatakan:
    1. saraf mata kiri lemah, hasil test 10%
    Setelah lasik penglihatan mata kiri tetap tidak akan sempurna / tetap buram. Apakah tetap worth it untuk lasik?
    2. mata kering, hasil schirmer test 3 yg normal 10 – 30
    Saya dapat beberapa sumber artikel yg menyatakan mata kering tidak ideal untuk lasik. Pemilik riwayat mata kering, akan memburuk setelah operasi dilakukan.
    Sumber:
    ReinsteinDZ, Archer TJ, GobbeM. The history of LASIK. Journal of Refractive Surgery. 2012; 28(4): 291-98
    Gulani A. Hyperopia” Lasik. In: eMedicine Article. 2006; 1-8.

    Mohon saran
    Terima kasih

    • Terima kasih atas komentarnya…

      Semoga ada manfaat yg bisa diambil dari pengalaman “buruk” saya yg hingga saat ini juga masih saya sesali…

      Tuhan memberkati…

      Salam,

  22. Terima Kasih banyak Pak Guntur, blog ini sangat bermanfaat, terutama buat saya yang saat ini down karena hasil pemeriksaan saya di J*C ternyata bukan kandidat yang bisa dilasik karena kornea mata saya yang tipis disertai minus tinggi 9,5 saya sekarang sedang bimbang apakah saya harus periksa mata di tempat lain, atau menuruti saran dokter untuk menggunakan Hard lens atau Ortho K. Tolong apabila teman-teman disini mungkin mau berbagi cerita terkait pengalaman memakai Hard lens atau Ortho K, saya akan merasa sangat terbantu sekali, sekali lagi saya ucapkan Terima Kasih banyak untuk Pak Guntur dan teman-teman semua.

    • Terima kasih kembali Mbak (?) Ifa.

      Semoga tulisan saya meringankan kegalauan Anda karena ditolak JEC. Sebagai pelipur lara, cobalah berpikir bahwa penolakan itu mungkin adalah karena Yang Di Atas mencintai Anda. Siapa tahu sebentar lagi ada teknologi yg lebih canggih, sehingga tidak hanya menghilangkan minus, tetapi sekaligus plus dan silinder :).

      Percayalah rencanaNYA indah pada waktuNYA… mohon diingat bagian yg saya capital itu, NYA… bukan rencana dan waktu kita…

      Salam,

      • Wah, gak nyangka, senang sekali rasanya mendapat reply dari Pak Guntur,
        Baik Pak, saya sangat setuju sekali dengan ucapan ini “cobalah berpikir bahwa penolakan itu mungkin adalah karena Yang Di Atas mencintai Anda.” :’)
        Aamiin Pak, Semoga kedepannya ada teknologi yang lebih canggih dan aman untuk kita yang punya masalah pada mata minus, plus, atau silinder.
        Saya ucapkan Terima Kasih sekali lagi atas sharing pengalamannya Pak Guntur, Sukses dan bahagia selalu untuk Pak Guntur dan Keluarga, Aamiin. 🙂

        • Mbak Ifa, istri saya juga berkacamata tebal, sekitar -6 ke atas. Dulu sempat juga mau Lasik, sebelum saya melakukannya. Tetapi setelah melihat apa yg terjadi pada diri saya, dia gak jadi. Sekarang dia happy dengan soft lense nya, dan gak seperti saya yg sepanjang hari berkacamata, dia hanya saat tertentu menggunakan kacamata baca, krn minusnya saling meniadakan dengan plusnya sehingga hampir Nol.

          Semoga bermanfaat…

          • “krn minusnya saling meniadakan dengan plusnya sehingga hampir Nol.”
            Statement ini ada benarnya juga Pak, saya tidak terpikir sampai sini sebelumnya. :’)
            Baik Pak, tentunya tulisan Bapak sangat bermanfaat sekali demikian juga support yang sudah diberikan kepada saya tentunya, Terima Kasih banyak Pak Guntur, Keep on writing Pak. 🙂

  23. Hi pak guntur..
    Setelah membaca pengalaman bapak. Sy jadi bimbang krn sy sempat memikirkan untuk dilasik mengingat minus sy yg tinggi 8.75 dan 7.75 ad silinder juga….kalo boleh tau bapak lasik dmn sebelumnya ?..terima kasih

    • Hallo juga Bu Carol,

      Saya ketika itu Lasik di salah satu dari dua Klinik Mata terkenal di Jakarta, berlokasi di pinggir toll Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Akan tetapi, tulisan saya itu sudah sangat lama, mungkin Ibu perlu menanyakan ke beberapa Dokter mata karena semestinya skr teknik Lasik sudah sangat canggih. Dengan minus yg sangat tinggi, mestinya Lasik cukup memberi manfaat bagi Ibu.

      Berbeda dengan kasus saya, hanya minus kalau tidak salah sekitar 2, jadi masih tergolong ringan. Hanya karena tertarik bakal tidak menggunakan kacamata lagi, maka saya tertarik melakukannya.. kenyataannya, yg tidak dijelaskan secara gamblang oleh si dokter adalah plus saya langsung menjadi dominan, sehingga saya malah menggunakan kacamata dari bangun hingga berangkat tidur…

      Salam,

    • Halo pak guntur..
      Terima kasih banyak sudah mau membalas pertanyaan saya sebelumnya…iy pak tulisan ny sudah lama…tp yg sy kaget krn ad dokter yg tdk menjelaskan secara gamblang efeknya bagaimana buat pasien, apalagi diklinik mata terkenal. Jd ny sy memikirkan apakah setelah melakukan banyak pemeriksaan pra lasik seperti yg bapak lakukan, nantinya akan dijelaskan secara gamblang u/ layak dilasik ato tdk ?

      Kalo boleh tau bagaimana kondisi mata bapak skg apakah sudah lebih baik dari sebelumny mksd sy masi ad efek perih dan kering dll ?… sy memang mencari tau apakah ad efek setelah lasik..krn sy sedang bgg apakah sy hrs melakukan lasik ato tdk mengingat minus sy yg besar… Sebelumnya sy sama sekali tdk pernah memikirkan lasik krn tdk menyangka bahwa minus sy bisa setinggi itu…dr bangun pagi sampai plg sampai tidur baru lepas kacamata. Tanpa disadari ketika sy memeriksa minus sy krn kacamata sy membuat sy pusing.. ketika dicek sudah minus 8 lebih dan 7 lebih dan mengingat sy ad silinder dan juga berbayang..begitu membuka kacamata melihat jarak jau sudah benar2 buram sekali melihat tulisan n org pun buram…akhirny sy mencari tau pengalaman ttg lasik tersebut, sambil membaca review2 ttg lasik untuk org2 yg sudah melakukanya….Terima kasih

      • Hallo Bu Carol,

        Maaf slow response…

        Secara professional dokter harusnya memberi tahu secara rinci akibat dari suatu penanganan seperti tindakan operasi, apalagi pada organ vital seperti Mata. Namun tuntutan order / quota, “mungkin” menyebabkan mereka lupa akan ke professionalan mereka. Pada kasus saya sebenarnya sudah sangat jelas harus dicegah, karena berdasarkan test air mata, mata saya sebelum operasi sudah sangat kering. Kedua dari besaran minus saya, semestinya “belum” perlu di Lasik. Ketiga, yg sangat saya sesalkan, tidak ada penjelasan kalau dengan hilangnya “minus” maka “plus” menjadi “dominan”. Dan dominasi plus ini yg malah membuat saya harus menggunakan kacamata sepanjang hari.

        Pada saat ini mata saya sudah tidak terlalu terganggu masalah “kering”, mungkin juga karena skr begitu terasa gak enak, saya sudah langsung tetesi eye drop untuk mata kering. Dan sekarang mulai agak berbayang karena silinder. Selebihnya baik2 saja, kecuali itu tadi janji “bebas dari kacamata” itu sama sekali tidak saya nikmati :). Benar2 tidak SAMA SEKALI… :)…

        Istri saya minus 6 kanan kiri, dulu rencananya setelah saya di Lasik beliau akan melakukannya juga. Namun setelah melihat apa yg terjadi pada mata saya, sekarang dia sangat happy dengan Soft Lense :)… dan beliau tetap bisa membaca tanpa kacamata karena ada kompensasi minus vs plus itu, kecuali kalau huruf2nya kecil sekali, namun kalau bekerja dengan laptop sama sekali tidak pakai kacamata plus.

        Saran saya, kalau memungkinkan, coba ke Singapore untuk memperoleh “second” or “third” opinion, karena kalau sdh di Lasik, gak bisa dibatalkan lagi…

        Semoga membantu,

        Salam,

Leave a reply to Guntur Gozali Cancel reply